Kamis, 25 Maret 2021

UPAYA PEMELIHARAAN SALURAN IRIGASI

 

Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I

(Semester Genap 2020/2021)


Vanya Mareta Uli Pasaribu (20310410021)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta.,M.A


 

 



Air adalah sumber daya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Air juga sangat diperlukan untuk kegiatan industri, perikanan, pertanian dan usaha-usaha lainnya. Kebutuhan yang paling banyak memerlukan air yaitu lahan pertanian. Lahan pertanian merupakan salah satu penggunaan lahan yang membutuhkan ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman. Sawah adalah salah satu bentuk usaha tani diatas lahan yang digenangi air dan ditanami dengan padi.

Kebutuhan dan ketersediaan air sangat berpengaruh menentukan hasil produksi padi. Dalam memenuhi kebutuhan air di persawahan maka perlu didirikan sistem irigasi. sistem irigasi tentu jadi satu komponen yang sangat penting dalam bidang pertanian. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Penyediaan air akan selalu mempengaruhi setiap tahapan pertumbuhan padi.  Tanaman padi yang kekurangan air pada saat masa tumbuhnya maka akan menurunkan produksi pada suatu lahan. Untuk mencegah terjadinya penurunan produksi maka harus melakukan upaya pemeliharaan saluran irigasi.

Pemeliharaan irigasi adalah usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk menjaga agar saluran irigasi dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat dioperasikan secara optimal, dan menjaga kelestariannya. Upaya pemeliharaan saluran irigasi juga tentu sangat dipengaruhi oleh pengetahuan petani. Tingkat pengetahuan petani meliputi: mengetahui pengertian saluran irigasi, pengertian operasi dan pemeliharaan saluran irigasi, mengetahui manfaat saluran irigasi, upaya pemeliharaan saluran irigasi, kinerja fungsi saluran irigasi, serta memahami penyebab saluran irigasi rusak. Adapun upaya yang bisa dilakukan untuk memelihara saluran irigasi adalah sebagai berikut:

1.            Pembabatan rumput dan semak-semak, pembersihan kotoran sampah.

Kegiatan ini harus dilakukan secara rutin misalnya seminggu sekali. Ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu aliran dan mengurangi kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan yang bisa merusakkan saluran.  Perlu juga dibudayakan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke dalam saluran.

2.            Pembuangan lumpur

Pekerjaan ini dilakukan secara periodik misalnya sebulan sekali dengan tujuan agar kapasitas saluran tetap sesuai dengan desainnya.  

3.            Pemeliharaan bentuk saluran

Bentuk saluran perlu diupayakan tetap sesuai desainnya  agar kecepatan aliran dan kapasitasnya tidak berubah.  Apabila terdapat tanggul yang longsor atau menyempit, segera dibenahi dengan cara ditimbun kembali dan diratakan. Tindakan ini adalah untuk menghindari kerusakan yang lebih parah yaitu terputusnya saluran.

4.            Pencegahan rembesan dan bocoran pada tanggul saluran

Rembesan umumnya belum mengganggu tanggul, namun jika tidak segera diatasi dapat membesar dan berubah menjadi bocoran sehingga dihawatirkan dapat membobolkan tanggul saluran.

5.            Pebaikan pelindung tebing saluran

Apabila terdapat kerusakan pada pelindung tebing, harus sesegera mungkin dilakukan perbaikan agar tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah atau terputusnya saluran. 

6.            Pemeliharaan pintu air

Pintu air harus dipelihara agar selalu dapat dibuka dan ditutup serta terhindar dari korosi atau pelapukan, sehingga distribusi pembagian air dapat berjalan lancar. 


 

DAFTAR PUSTAKA

Aninditya, D., Banowati, E., & Sriyanto, S. (2020). Pengaruh Pengetahuan dan Perilaku Petani dalam Memelihara Saluran Irigasi di Desa Kunjeng Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Edu Geography8(3), 177

Priyonugroho, A. (2014). Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang) (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).

 


0 komentar:

Posting Komentar