Minggu, 28 Maret 2021

KLITIH DI JOGJA

ESSAY Persyatan Ujian Tengah Semester
Psikologi Sosial

Destyara Zulfa Ramadhani / 20310410054
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Agresivitas merupakan bentuk luapan ekspresi dari emosi seseorang. Seseorang yang memiliki tingkat agresivitas tinggi kemungkinan besar ia akan melukai orang lain atau setidaknya mengganggu orang lain. Salah satu bentuk perilaku yang mencerminkan agresif merupakan perilaku klitih ini merupakan perilaku agresivitas yang dilakukan para remaja untuk melukai seseorang. Klitih dulu diartikan sebagai jalan jalan malam yang dilakukan segerombolan remaja untuk berkeliling tanpa tujuan yang jelas.
Klitih adalah sebuah perilaku mencederai orang lain yang dilakukan seseorang. Klitih merupakan istilah untuk menggambarkan tidak kekerasan jalanan yang dilakukan oleh kalangan pemuda atau pelajar. Pelaku klitih biasanya terdiri lebih dari satu orang yang menggunakan senjata tajam seperti pedang, golok, gir sepeda motor yang telah dimodofikasi. Aksi klitih ini sering dilakukan pada waktu malam hari. Pelaku melakukan kekerasan ini tidak pandang bulu. Mereka menyerang orang yang tidak dikenalinya. Terakhir ini kasus klitih di daerah Yogyakarta meningkat derastis, pelaku Klitih hampir rata-rata pelajar dan dibawah umur.
Aksi ini biasanya dilakukan pada tempat tempat tongkrong, seperti warung makan atau warung kopi. Pelaku tidak hanya melukai dengan luka senjata tajam yang membuat korban sakit tetapi mereka bahkan membuat nyawa korban melayang.
Faktor penyebab seseorang melakukan klitih diantaranya yaitu latar belakang orang tua yang kurang memperhatikan anaknya, keluarga bermasalah sehingga anaknya mencari kebahagiaan diluar keluarganya sehingga melakukan aksi tersebut. Kemudian juga faktor hubungan dengan kelompok yaitu bahwa seseorang akan semakin mendapatkan nama yang bagus dilingkungan teman/geng/tongkrongan ketika seseorang berhasil melukai orang lain dijalan. Karakteristik individu juga merupakan faktor penyebab melakukan aksi klitih tersebut.
Jika dilihat dari perspektif defiasi atau penyimpangan sosial klitih ini merupakan penyimpangan-penyimpangan individu yang banyak sehingga mengarah pada masalah sosial. Maka dari itu peran dari keluarga, sekolah maupun masyarakat sangatlah penting untuk menanamkan kontrol sosial, juga dapat membantu untuk mengawasi perkembangan anak agar tidak keluar batas dan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan yang negativ.

Daftar Pustaka:
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/spirit/article/download/6324/2922 (Diakses pada tanggal 21/03/2021, pukul 07.54 WIB)
Fuadi, Ahmad., Hartosujono., dan Titik Muti’ah, (Mei, 2019). Faktor-Faktor Determinasi Perilaku Klitih, Jurnal Spirits. Vol. 09. hlm 88-98. (Diakses pada tanggal 27/03/2021, pukul 15.00 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar