Jumat, 26 Maret 2021

Hubungan Vaksin dengan Kondisi Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19

     Elyza Alvinna Mu’arif  (20310410074) 

Dosen Pembimbing : Dr. Arundati Shinta, M. A

                        Psikologi Sosial 1

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Saat ini virus Covid-19 masih ada di Indonesia. Covid-19 adalah kelompok besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia, biasanya menyebabkan infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).Sejak wabah di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, jenis baru virus korona yang ditemukan pada manusia diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan Penyakit Coronavirus 2019 (COVID -19). 

Umumnya sehat hanya dilihat dari fisik saja, padahal sehat juga bisa dilihat dari segi kondisi mental seseorang. Riset menemukan bahwa orang-orang yang memiliki gangguan mental memiliki peningkatan resiko terkena Covid-19 sebesar 65 %. Menurut Annelise Madison Psikologi Klinis dari Amerika pertama kali meneliti tentang hubungan antara efektivitas Covid-19 dengan kondisi mental pasein. Dipublikasikan dalam Journal Persperctive on Psychological Science. Hasilnya yaitu self care yang merupakan kunci dari efektivitas vaksin. Jika kondisi mental kita baik maka akan menurunkan kemungkinan penyakit setelah divaksinasi.

Orang yang memiliki gangguan mental tetap bisa menerima vaksin Covid-19. Namun dalam kondisi mental yang kurang baik, seperti adanya gangguan stress, depresi,dan kesepian malah dapat memperlambat cara kerja vaksin dan akan membuat pembentukan antibodi tubuh menjadi terhambat.

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk dapat menjaga kondisi kesehatan mental kita?.Untuk menjaga kondisi kesehatan mental,kita dapat melakukan dengan menjaga kesehatan fisik,mental,dan juga relaksasi. Bentuk dari upaya menjaga kondisi mental seperti dapat mengatur waktu tidur dengan efektif, menjaga pola makan, olahraga secara teratur,dan juga melakukan hobi.

Tak perlu dipungkiri bahwa vaksin mempunyai hubungan dengan kondisi kesehatan mental kita karena vaksin akan menghambat pembentukan antibodi. Oleh karena itu,kita perlu menjaga kondisi kesehatan mental disaat Pandemi Covid-19 agar saat menyuntikkan vaksin pada tubuh tidak terjadi penghambat.


Referensi : 

Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa. Agustus 2020. Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. Vol. 3 (3), Hal 329 - 334 

https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html

Siswanto. (2021, Februari 18). Orang Dengan Gangguan Jiwa Luput dari Program Vaksinasi Covid-19 di Eropa. Suara.com. Diambil dari https://www.suara.com/news/2021/02/18/162956/orang-dengan-gangguan-jiwa-luput-dari-program-vaksinasi-covid-19-di-eropa

Maharani, A. (2021, Januari 25). Benarkah Kondisi Mental Pengaruhi Efektivitas Vaksin COVID-19? Klik Dokter. Diambil dari
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647164/benarkah-kondisi-mental-pengaruhi-efektivitas-vaksin-covid-19

CNN Indonesia. (2021, Januari 20). VIDEO: Kondisi Mental Pengaruhi Efektivitas Vaksin. Diambil dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210120115138-259-596077/video-kondisi-mental-pengaruhi-efektivitas-vaksin

 

0 komentar:

Posting Komentar