Tugas Psikologi
Sosial I Semester Genap 2020/2021
Dosen Pengampu: Dr.,
Dra. Arundati Shinta, M.A
Rosita Permatahati
NIM 20310410075
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Anak-anak
bisa diartikan sebagai seorang individu diantara masa kelahiran dan pubertas
atau seorang individu diantara kanak-kanak (masa pertumbuhan, masa kecil) dan pubertas.
Pendidikan yang diterima anak-anak sangat mempengaruhi nantinya ketika
anak-anak sudah menginjak masa remaja. Idealnya anak-anak mulai memasuki masa
sekolah yaitu ketika umur tujuh tahun, tetapi tidak salah juga jika sebelum
memasuki umur ideal tersebut sudah mulai bersekolah dengan kurikulum yang
sesuai dengan umurnya.
Peran
orang tua untuk memberi pengertian terhadap anak tentang sikap toleransi sangat
penting. Toleransi sebaiknya dikenalkan sejak masih anak-anak, toleransi yaitu
satu sikap liberitas, atau tidak mau campur tangan dan tidak mengganggu tingkah
laku dan keyakinan orang lain. Toleransi merupakan budaya kita, tidak salah
mengajarkan pada anak tentang budaya toleransi. Karena di dalam bangsa kita
sendiri banyak keragaman budaya serta agama, mempunyai sikap toleransi
sangatlah penting.
Persoalan
yang menimpa ketika kurangnya pendidikan toleransi berkaitan dengan integrasi
nasional. Semakin anak bertambah usia, pertemanan anak semakin luas, anak-anak
mulai bertemu dengan temannya yang berbeda jenis kelamin, berbeda agama, berbeda
budaya hingga berbeda Negara. Integrasi nasional bertujaun untuk menyatukan
keberagaman yang ada di Indonesia. Integrasi nasional berkaitan dengan sikap
toleransi, maka dari itu agar tercapai integrasi nasional sangat penting untuk
mengajarkan sikap toleransi pada anak.
Jadi
bagaimana cara menumbuhkan sikap toleransi pada anak? Keluarga merupakan sekolah
pertama bagi seorang anak. Setelah mulai berhadapan dengan keberagaamn
Indonesia, di harapkan anak menjadi individu yang baik. Dalam memberikan
pendidikan toleransi pada anak di dalam keluarga, setiap anak hendaknya diberi
contoh, diajarkan serta dibiasakan untuk;
1.
Bersikap hormat kepada semua orang.
2.
Tidak membicarakan kesalahan/kejelekan orang
lain.
3.
Mendengarkan orang lain ketika berbicara dan
tidak memotong pembicaraannya.
4.
Berbicara dengan sopan santun.
5.
Menghargai/ menghormati orang lain yang sedang
beribadah.
6.
Tidak memaksakan kehendak orang lain.
7.
Menerima orang lain yang berbeda fisik, agara
atau ras.
8.
Menghargai diri sendiri.
9.
Menghargai privasi orang lain, walaupun itu
keluarga sendiri.
Toleransi memang Budaya Bangsa Indonesia, kenekaragamannya membuat
suatu ciri khas pada negara kita. Sikap toleransi merupakan pondasi untuk
meningkatkan integrasi nasional sehingga persatuan dan kesatuan Warga Negara
Indonesia terjaga. Maka dari itu, penting sekali untuk membentuk sikap
toleransi semenjak masa kanak-kanak.
Daftar Pustaka
Hadinoto Siti
Rahayu, Monks dan Knoers. (1992). Psikologi Perkembangan : pengantar dalam
berbagai lainnya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kartono
Kartini. (2002). Child. Kamus Lengkap
Psikologi. Jakarta: PT Raja Granfindo Persada. 83.
Kartono
Kartini. (2002). Tolerance. Kamus
Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Granfindo Persada. 512.
Kompas.
(2021). 10 Faktor Penghambat Integrasi Nasional https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/23/192108069/10-faktor-penghambat-integrasi-nasional
diakses pada tanggal 25 Maret 2021
Sukiman. (2016).
Menumbuhkan Sikap Toleransi Pada Anak https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/09/17.1.17-SPOT_Menghargai-Keberagaman.pdf
diakses pada tanggal 16 Maret 2021
0 komentar:
Posting Komentar