Minggu, 21 Maret 2021

Apa itu hate speech atau ujaran kebencian media sosial.

 

              syarat  ujian mid semester psikologi sosial tugas essay.



Nama  : Wening Rahmawati

Nim : 20310410003

universitas proklamasi 45 yogyakarta

Dosen pengampu

Dr. Arundati Shinta, M.A


           Apa itu ujaran kebencian media sosial


Pendahuluan

Ujaran kebencian atau virus kebencian atau yang sekarang sering disebut dengan "hate speech" adalah suatu perbuatan atau tindakan komunikasi di media sosial yang dilakukan suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi hasutan atau hinaan kepada individu atau kelompok lain.

Ujaran kebencian atau hate speech termasuk perbuatan yang tidak bisa untuk diremehkan karena pada saat ini sudah ada undang-undang tentang ujaran kebencian media sosial, kasus yang tidak bisa dianggap sepele ini bisa menyeret pihak yang bersangkutan masuk kedalam penjara, hukuman yang tidak main-main pun sekarang telah berlaku di Indonesia.

Oleh sebab itu kita harus pandai pandai dalam menggunakan media sosial gunakan media sosial dengan bijak,jangan jadikan media sosial untuk menghujat atau ajang provokasi terhadap orang lain, saat ini ujaran kebencian semakin marak di Indonesia, dan miris sekali hanya dengan tidak bijaknya menggunakan media sosial sesuatu yang dianggap sepele oleh mereka ternyata berdampak sampai ke ranah hukum, media sosial memiliki dampak positif maupun negatif tergantung penggunanya.

Pendapat mengenai virus kebencian dikalangan anak-anak melalui media sosial

Sekarang makin maraknya juga anak dibawah umur yang sering menyebarkan hate speech contohnya seperti dia memposting foto artis atau publik figur yang tidak ia sukai dengan menggunakan kata-kata yang sebenernya itu tidak pantas diucapkan oleh anak dibawah umur. Maka dari itu pentingnya peran orang tua dalam setiap aktivitas anak dimedia sosial, pentingnya pembatasan penggunaan sosial media, perlunya pengawasan orang tua,karena pengaruh media sosial itu memang sangat berbahaya sekali, anak kecil yang seharusnya menggunakan media sosial untuk belajar, justru kadang sering digunakan untuk menghujat orang lain dsb.

Mengapa ujaran kebencian dengan Psikologi sosial ada banyak sekali kaitannya?

Yaa kaitanya sangat banyak sekali salah satu faktornya adalah tentang Permasalahan psikologis. Impulsif dan kurang percaya diri biasanya adalah sifat yang dimiliki seorang pelaku. " Implusif dalam artian melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu"

Tidak bisanya dalam mengontrol emosi juga ada kaitannya dengan psikologi.

faktor yang mempengaruhi ujaran kebencian ( hate speech )

faktor dari dalam diri individu (internal), diantaranya yaitu faktor psikologis, faktor kejiwaan individu dan faktor dari luar individu , yaitu seperti faktor lingkungan , fakor sosial, dan masyarakat


tips hadapi hate speech

  • intropeksi diri ( berkaca pada diri sendiri apabila ada hal yang kurang baik didalam diri kita yang dfikatan oleh orang lain maka segeralah memperbaiki dimana letak kesalahnya )
  • jangan merespon ( jangan merspon hal-hal yang tidak penting untuk diri kita )
  • maafkan  ( harus berbesar hati memaafkan pelaku hate speech )
  • alihkan perhatian ( alihkan fokus ke hal-hal yang bermanfaat )
  • block, mute ,delete ( matikan dan hapus semua komentar yang sekirannya menganggu pikiran dan batin agar tidak sakit hati )

Dampak ujaran kebencian atau hate speech sangat bahaya sekali salah satunya adalah mengenai soal mental sesorang. Tapi terkadang mereka yang melakukan hate speech tidak memikirkan dampaknya karena jika mental sudah terserang maka bisa berdampak depresi, strees,tekanan batin dsb.

Karena mental setiap orang itu berbeda,tidak semua bisa menerima apa yang diucapkan.

Ketika kematangan suatu bangsa itu memang masih dianggap belum matang, memang hal-hal berbau negatif itu bisa menimbulkan dampak yang lebih besar. Bisa menular memperuncing konflik, membuat jarak antar kelompok," 

Nah maka dari itu pentingnya kita berhati-hati dalam menggunakan media sosial,perlunya pikir panjang sebelum melakukan.jadikan media sosial sebagai sesuatu yang positif jangan dijadikan untuk ajang konflik. 

        Daftar pustaka.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3060430/fenomena-penyebar-hate-speech-dilihat-dari-kacamata-psikologi

https://m.dw.com/id/ujaran-kebencian/t-45807286

https://www.radiopelitakasih.com/2020/08/28/5-tips-bijak-hadapi-hate-speech/

BakerAnton, Ahmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1990

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008

Departemen Agama, Alquran dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2010.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia 

Pustaka Utama, 2008.

Edward Aspinal, Titik Tolak Reformasi; Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto. Penerjemah A. Wisnu 

Hardana, Yogyakarta: LkiS, 2000.



0 komentar:

Posting Komentar