Essay
Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I
(Semester Genap 2020/2021)
Vanya Mareta Uli Pasaribu
(20310410021)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Toleransi didefinisikan sebagai kemampuan seorang anak
untuk menerima atau beradaptasi dengan kondisi atau dengan individu lain
yang berbeda-beda, tanpa mempersoalkan perbedaan yang ada (Dian Ibung, 2013).
Toleransi memegang peran penting dalam interaksi sosial anak dengan lingkungannya.
Karena dengan kemampuan toleransi yang tinggi, anak memiliki kemampuan
menyesuaikan diri yang baik dan cenderung dapat masuk pada berbagai situasi dan
kondisi.
Banyak pengamat dan pemerhati menyebut anak usia dini
sebagai The Golden Age umur yang muda belia sangat efektif ditanamkan
multi dimensi pendidikan, masa keemasan yang tidak pernah terulang kembali. Salah satu cara
menanamkan nilai toleransi pada anak adalah melalui lembaga Pendidikan. Pendidikan apa saja yang
dapat di berikan kepada anak oleh orang tua, ibu, bapak dan pendidik akan ikut
membentuk karakter dan kepribadian anak. Penanaman nilai toleransi
sejak dini diharapkan dapat menjadikan generasi penerus Bangsa Indonesia
menjadi manusia yang memiliki sikap toleransi agar tidak terjadi perpecahan
karena perbedaan yang ada di lingkunganya, mengingat Indonesia
adalah negara dengan keragaman suku, bahasa, agama yang sangat banyak.
Lalu bagaimana cara penerapan pendidikan toleransi pada anak? untuk menumbuhkan sikap toleran pada anak yaitu:
1. Memberi contoh yang baik, terutama dalam hal toleransi. Tunjukkanlah sikap saling menghargai, mengasihi, dan menyayangi pada siapa saja tanpa melihat perbedaan yang ada.
2. Memperkenalkan kepada
anak tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama dengan menyebutkan
beberapa agama yang
dianut bangsa Indonesia, tempat ibadah, macam-macam jenis hari
raya, cara-cara
menghargai dan bersikap toleransi dengan rukun dan hidup
berdampingan. Semua itu diperkenalkan
agar anak-anak segera tumbuh kesadaran bahwa agama yang hidup dan berkembang di Indonesia sangat beragam. Wajib
hukumnya untuk dihargai serta berusaha bersikap santun pada semua
teman-temannya yang berbeda agama.
3. Mengajak diskusi, ini
penting dilakukan untuk mencari tahu sikap anak dalam menghadapi perbedaan di
sekitarnya. serta menjelaskan tentang makna dan pentingnya bersikap toleran.
4. Pilah dan pilih media, hal yang bisa dilakukan adalah memberikan batasan dan bekal saat anak
menggunakan media tertentu,
meluruskan kesalahpahaman yang anak tonton, baca, atau dengar.
5. Mengajarkan anak untuk tidak membicarakan keburukan orang lain, mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan, berbicara dengan sopan dan santun, tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Adapun dampak positif dari penerapan pendidikan toleransi pada anak yaitu anak menjadi lebih memaknai perbedaan, memahami
keadaan orang lain, menghargai hak pribadi orang lain, bisa menjalin komunikasi
dengan baik, dan bisa menaha diri dalam bertindak.
DAFTAR PUSTAKA
Zaini, Z. (2010). Penguatan Pendidikan Toleransi Sejak Usia Dini
(Menanamkan Nilai-nilai Toleransi dalam Pluralisme Beragama pada Pendidikan
Anak Usia Dini (Paud) di Kabupaten Tulungagung Tahun 2010). Toleransi, 2(1), 1-10
Lestari, S., Muslihin, H. Y., & Elan, E. KETERAMPILAN SIKAP TOLERANSI
ANAK USIA 5-6 TAHUN. JURNAL PAUD AGAPEDIA, 4(2), 338-341
Pitaloka, D. L., Dimyati, D., & Purwanta, E. (2021). Peran Guru dalam
Menanamkan Nilai Toleransi pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1697
Indomaritim.id.
(2020, 11 Oktober). Perilaku Toleransi Terhadap Keragaman Sosial Budaya. Diakses pada 28 Maret 2021, dari https://indomaritim.id/perilaku-toleransi-terhadap-keragaman-sosial-budaya/
halodoc.com. (2018, 12 Juli) 5 Cara Ajarkan Toleransi Pada Anak. Diakses
pada 28 Maret 2021, dari https://www.halodoc.com/artikel/5-cara-ajarkan-toleransi-pada-anak
0 komentar:
Posting Komentar