Senin, 29 Maret 2021

DEFINISI KEPO DALAM PSIKOLOGI

 

DEFINISI KEPO DALAM PSIKOLOGI

Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial

(Semester Genap 2020/2021)

Rahayu (20310410061)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, M.A



            KEPO. Kata ini belakangan cukup populer di masyarakat kita, ditujukan pada orang yang selalu ingin tahu berlebih urusan orang lain. Secara etimologi ataupun definitif belum diketahui darimana kata kepo ini berasal, namun belakangan beredar arti dari istilah tersebut. Yang pertama menyebutkan, kepo adalah serapan dari bahasa Hokkian, kay poh, yang (katanya) berarti suka bertanya. Sementara yang kedua menyebutkan KEPO adalah singkatan dari Knowing Every Particular Object . Yang mana yang lebih bisa dipertanggungjawabkan? Tidak tahu. Tapi yang jelas keduanya mengarah pada hal yang sama, yakni sifat ingin tahu dengan segala yang ada disekitarnya, KHUSUNYA, urusan orang, secara berlebihan.

         Berdasarkan Kemendiknas (2010:9-10) ada 18 karakter yang perlu dikembangkan oleh siswa yaitu : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Salah satu nilai karakter bangsa yang dirumuskan oleh Kemendiknas adalah nilai karakter rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Sesuai dengan pernyataan Suriasumantri (2007) dalam Puspitasari MT, dkk (2015: 033) bahwa pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu terjadi karena siswa menganggap bahwa sesuatu yang dipelajari merupakan hal yang baru yang harus diketahui untuk menjawab ketidaktahuannya. Sedangkan menurut Silmi dan Kusmarni (2017:232-234) Rasa ingin tahu adalah suatu emosi alami yang ada pada dalam diri manusia yang mana adanya keinginan untuk menyelidiki dan mencari tahu lebih dalam mengenai suatu hal yang dipelajarinya. Rasa ingin tahu akan membuat siswa terus menerus mencari tahu mengenai apa yang tidak ia ketahui, dengan mencari tahu siswa akan mendapatkan banyak informasi serta ilmu yang baru dan menambah wawasan yang ia punya.

            Ada 3 jenis kepo, (1) kepo untuk just for fun. Ini terjadi pada orang-orang yang menjadi pengamat (observasimelalui media sosial) kehidupan artis-artis. (2) kepo untuk memenuhi social curiosty yakni individu banyak mendengar, mengobservasi, serta mempelajari apa yang dipikirkan dan dikerjakan orang lain. Individu bisa saja menjadi rajin mencari gossip & fakta-fakta yang tidak dipublikasikan. Individu tersebut menjadi orang yang enak diajak bicara karena memiliki banyak informasi. (3) orang yang bersedia mengambil resiko fisik, sosial, bahkan finansial untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Apapun yang relevan dengan minatnya akan diobservasi sampai mendetil. Hasil kepo-nya adalah untuk mengembangkan potensi dirinya (Rachman & Jakob, 2021).

            Dari beberapa jenis kepo tersebut saya termasuk orang kepo yang bersedia mengambil resiko fisik demi meningkatkan potensi atau bakat dari diri saya, saya bersedia kehidupan saya  tercantum di media sosial karena dengan begitu orang-orang bisa mengetahui bakat saya.

 

Daftar pustaka

Puspitasari MT, dkk. 2015. Upaya Meningkatkan Karakter Rasa Ingin Tahu dan Hasil Belajar        Akuntansi Melalui Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa SMK Muhammadiyah Gemolong. Jurnal Tata Arta UNS.

Silmi M dan Kusmarni Y. 2017. Menumbuhkan Karakter Rasa Ingin Tahu Siswa Dalam Pembeljaran Sejarah Melalui Media Puzzle.E-journal UPI.

Suriasumantri, Jujun S.. (2007). Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer . Jakarta: pustaka sinar harapan.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar