DEFINISI KEPO DALAM PSIKOLOGI
Essay Persyaratan Ujian Tengah
Semester Psikologi Sosial
(Semester Genap 2020/2021)
Rahayu (20310410061)
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati
Shinta, M.A
KEPO. Kata ini belakangan cukup
populer di masyarakat kita, ditujukan pada orang yang selalu ingin tahu
berlebih urusan orang lain. Secara etimologi ataupun definitif belum diketahui
darimana kata kepo ini berasal, namun belakangan beredar arti dari istilah
tersebut. Yang pertama menyebutkan, kepo adalah serapan dari bahasa Hokkian,
kay poh, yang (katanya) berarti suka bertanya. Sementara yang kedua menyebutkan
KEPO adalah singkatan dari Knowing Every Particular Object . Yang mana yang
lebih bisa dipertanggungjawabkan? Tidak tahu. Tapi yang jelas keduanya mengarah
pada hal yang sama, yakni sifat ingin tahu dengan segala yang ada disekitarnya,
KHUSUNYA, urusan orang, secara berlebihan.
Berdasarkan Kemendiknas (2010:9-10)
ada 18 karakter yang perlu dikembangkan oleh siswa yaitu : religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggung jawab. Salah satu nilai karakter bangsa yang dirumuskan
oleh Kemendiknas adalah nilai karakter rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu merupakan titik
awal dari pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Sesuai dengan pernyataan
Suriasumantri (2007) dalam Puspitasari MT, dkk (2015: 033) bahwa pengetahuan
dimulai dari rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu terjadi karena siswa menganggap
bahwa sesuatu yang dipelajari merupakan hal yang baru yang harus diketahui
untuk menjawab ketidaktahuannya. Sedangkan menurut Silmi dan Kusmarni
(2017:232-234) Rasa ingin tahu adalah suatu emosi alami yang ada pada dalam
diri manusia yang mana adanya keinginan untuk menyelidiki dan mencari tahu
lebih dalam mengenai suatu hal yang dipelajarinya. Rasa ingin tahu akan membuat
siswa terus menerus mencari tahu mengenai apa yang tidak ia ketahui, dengan
mencari tahu siswa akan mendapatkan banyak informasi serta ilmu yang baru dan
menambah wawasan yang ia punya.
Ada 3 jenis kepo, (1) kepo untuk just for fun. Ini terjadi pada
orang-orang yang menjadi pengamat (observasimelalui media sosial) kehidupan
artis-artis. (2) kepo untuk memenuhi social
curiosty yakni individu banyak mendengar, mengobservasi, serta mempelajari
apa yang dipikirkan dan dikerjakan orang lain. Individu bisa saja menjadi rajin
mencari gossip & fakta-fakta yang tidak dipublikasikan. Individu tersebut
menjadi orang yang enak diajak bicara karena memiliki banyak informasi. (3)
orang yang bersedia mengambil resiko fisik, sosial, bahkan finansial untuk
memuaskan rasa ingin tahunya. Apapun yang relevan dengan minatnya akan
diobservasi sampai mendetil. Hasil kepo-nya adalah untuk mengembangkan potensi
dirinya (Rachman & Jakob, 2021).
Dari beberapa jenis kepo tersebut
saya termasuk orang kepo yang bersedia mengambil resiko fisik demi meningkatkan
potensi atau bakat dari diri saya, saya bersedia kehidupan saya tercantum di media sosial karena dengan begitu
orang-orang bisa mengetahui bakat saya.
Daftar
pustaka
Puspitasari
MT, dkk. 2015. Upaya Meningkatkan Karakter Rasa Ingin Tahu dan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran
Kontekstual dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa SMK Muhammadiyah
Gemolong. Jurnal Tata Arta UNS.
Silmi
M dan Kusmarni Y. 2017. Menumbuhkan Karakter Rasa Ingin Tahu Siswa Dalam
Pembeljaran Sejarah Melalui Media Puzzle.E-journal UPI.
Suriasumantri,
Jujun S.. (2007). Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer . Jakarta: pustaka
sinar harapan.
0 komentar:
Posting Komentar