Senin, 29 Maret 2021

Pendidikan Toleransi Pada Anak_Liliandiva

 FENOMENA DALAM PERKULIAHAN : " Pendidikan Toleransi Pada Anak, Apakah Termasuk Dalam Ranah Psikologi Sosial?"

Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial (Semester Genap 2020/2021)

Lilian Diva Ramadhani (20310410014)

Dosen Pengampu : Dr. Arundati shinta, M.A


Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat tanpa diganggu ataupun intimidasi. Istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. maka dari itu,  Toleransi perlu ditanamkan pada anak sejak dini. .Adapun pentingnya sikap toleransi dimiliki oleh anak adalah: 

1. Belajar menghargai setiap pendapat temannya bisa menjadi modal penting untuk menghindarkan perpecahan dan perselisihan antar anak.

2. Tidak hanya menghidarkan gejolak perpecahan, sikap toleransi juga bisa membuat hubungan antar anak menjadi lebih erat. Kegiatan bertukar pikiran dan pendapat untuk menghasilkan satu keputusan adalah tanda bahwa anak sudah bisa menjalankan hidup bertoleransi. 

3. Setiap agama mengajarkan sikap toleransi antarumat lain yang beragama berbeda. Iman adalah satu tonggak dalam menciptakan masyarakat bertoleransi. Menerapkan iman dalam setiap tindakan anak juga satu tanda bahwa sikap toleransi berhasil diaplikasikan. 

4. Meningkatkan rasa cinta kepada negeri sendiri. Nantinya sikap nasionalisme akan ikut tumbuh dengan sendirinya setelah sikap toleransi berhasil diterapkan dalam kehidupan anak. 

5. Masyarakat Indonesia sudah mengenal kata musyawarah, Kurangnya sikap menghargai dan intoleransi menjadi pemicu terjadinya konflik, karena itu dibutuhkan sikap toleransi di kehidupan sehari-hari anak supaya pemutusan satu masalah bisa melalui langkah musyawarah mufakat. 

6. Pengendalian rasa egois pada anak agar tidak terjadi konflik atas nama persoalan pribadi. 

Sedangkan untuk mewujudkan sikap toleran dalam kehidupan sehari hari si anak adalah sebagai berikut: 

1. Memang terkadang sulit bersikap toleran terhadap aksi atau perkataan orang lain, tapi coba pahami perspektif masing-masing orang dan hindari menyerang pribadi masing-masing pihak. Oleh karena itu, anak perlu dikembangkan jalan pikir yang lebih toleran dengan belajar mengenai berbagai macam manusia dan mengapresiasi keberagaman. 

2. Tekankan empati pada anak. Langkah pertama bertenggang rasa terhadap orang lain dalam situasi sulit adalah berusaha untuk berempati dengan orang tersebut dan mencoba memandang berbagai hal dari sudut pandangnya. Setiap orang mempunyai latar belakang dan pengalaman yang berbeda, sehingga apa yang menurut satu orang benar barangkali terlihat sangat aneh bagi orang lain. 

3. Minta penjelasan. Ketika berbicara dengan seseorang dan mereka mengatakan sesuatu yang sulit diterima, tanyakan perspektif orang tersebut tanpa harus bersikap agresif. Bangunlah pemahaman pada anak sejelas-jelasnya mengenai pandangan orang itu dengan cara minta penjelasan darinya. 

4. Hargai perbedaan. Untuk memiliki jalan pikir toleran, anak perlu memahami dan menghargai perbedaan. Orang yang menghargai perbedaan dan keberagaman pasti akan lebih toleran terhadap orang lain dan akan dapat lebih mudah memaklumi ketidakpastian. Sedangkan intoleransi dapat menyempitkan pandangan dan membuat dunia yang selalu berubah-ubah ini menjadi sangat sepele. Intoleransi membuat dunia yang rumit ini jadi digampangkan dengan cara menolak keberagaman dan kedinamisan yang ada. Setiap orang dapat menjadi orang yang lebih toleran dengan membuka pikiran dan melihat berbagai sudut pandang dan budaya yang berbeda-beda.

Daftar pustaka :

Sarwono, Sarlito W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers. Umi Septia. 2017. Pentingnya Pendidikan untuk Tanamankan Sikap Toleran pada Masyarakat. (online) (http://health.liputan6.com/read/3146813/pentingnya-pendidikan-untuk-tanamkan-sikap-toleran-di-masyarakat). Diakses 17 November 2017.

Ihsan, A. Bakir. 2009. Menebar Toleransi Menyemai Harmoni (SBY dalam Wacana Perdamaian, Moderatisme, dan Keadilan). Bandung: Remaja Rosdakarya.

0 komentar:

Posting Komentar