Pelestarian Air Berbasis Kincir Air Tambak
Oleh :
Shafadita Putri Trisdianty (NIM 20310410042)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta MA.
Kincir air merupakan salah satu
sarana budidaya dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem
perairan tambak. Salah satunya berperan sangat penting dalam menciptakan
kondisi perairan tambak (terutama pada budidaya udang intensif). Pemanfaatan
kincir air buatan menghasilkan aeresi. Aerasi merupakan proses peningkatan
kandungan oksigen di lingkungan perairan, tujuannya agar organisme yang hidup
di dalamnya menjadi lebih sehat dan tumbuh lebih cepat. Nutrisi atau pakan yang
ditambahkan ke kolam akan meningkatkan kebutuhan oksigen di dalam air, terutama
pada cuaca panas dengan suhu rendah (oksigen terlarut), dan dapat menyebabkan
kondisi yang mematikan pertumbuhan udang dan meningkatkan pertumbuhan alga.
Kincir
air pada kolam merupakan bagian penting dalam peningkatan kualitas air dan
dapat digunakan sebagai sumber oksigen terlarut. Fungsi kincir air yang ada di
dalam kolam tersebut adalah akan menimbulkan pergerakan air di dalam kolam dan
menghasilkan aliran dengan cipratan yang kuat. Saat menggunakan kincir air,
jika terjadi kekurangan air akan membantu meningkatkan konsentrasi oksigen
terlarut dan membantu mengurangi karbondioksida berlebih. Fungsi lain
menggunakan kincir angin adalah membantu menyuburkan air. Dengan menstimulasi
kestabilan pertumbuhan phytoplankton
maka dilakukan upaya untuk menetapkan kualitas air yang berkaitan dengan
kecerahan dan warna air tambak.
Kincir air tersebut berlokasi di JL Cangkringan, Pwomatani Babadan, Kent. Kalasan, Kab. Sleman, DIY 55571 dapat mensuplai oksigen ke air tambak, membantu pemupukan dan pencampuran karakteristik air tambak dari lapisan atas dan bawah, serta membantu membersihkan kotoran di dasar tambak untuk menstabilkan kualitas air. Dengan premis menjaga kadar oksigen terlarut dalam air tambak, hal tersebut menjadi parameter baku mutu yang baik bagi kualitas air tambak, yang juga akan menguntungkan bagi petani / nelayan yang terus mengganti air tambak setiap hari tanpa kesulitan, karena ada proses pengolahan kualitas air dengan kincir air.
Kincir
air dalam budidaya tidak hanya dapat memprediksi kekurangan pasokan oksigen,
tetapi juga menjaga ikan atau udang di dalam tambak tetap hidup karena
ekosistemnya sama dengan kehidupan alaminya. Salah satu aspek terpenting dalam
pengelolaan kualitas air di tambak budidaya adalah konsentrasi oksigen
terlarut. Tentu saja, ekosistem perairan membutuhkan suplai oksigen untuk
menjaga ikan tetap hidup dan segar. Udang membutuhkan oksigen yang cukup untuk
menjalankan sistem metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA
Fiyanti, A., Warsito, W., & Suciyati, S. W. (2017). Sistem Otomasi Kincir Air Untuk Respirasi Udang Tambak Menggunakan Sensor Dissolved Oxygen (DO). Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, 5(2), 155-160.
Mardhiya, I. R., Surtono,
A., & Suciyati, S. W. (2018). Sistem akuisisi data pengukuran kadar oksigen
terlarut pada air tambak udang menggunakan sensor dissolved oxygen (DO). Jurnal
Teori dan Aplikasi Fisika, 6(1), 133-140.
0 komentar:
Posting Komentar