Minggu, 28 Maret 2021

PELATIHAN REGULASI EMOSI

PELATIHAN REGULASI EMOSI

Siti Nurhaliza (20310410055)

Dosen pembimbing : Dr. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Setiap orang tentu memiliki emosi di dalam dirinya baik itu emosi marah, sedih, dan yang lainnya. Emosi - emosi tersebut dapat muncul pada individu jika, individu mengalami suatu peristiwa yang dapat mengguncang dirinya atau individu sedang dalam tekanan sehingga emosi itu keluar dan muncul. 

Emosi yang muncul atau yang keluar dari dalam diri setiap individu berbeda. Ada yang emosinya ketika keluar biasa - biasa saja dan mampu dikendalikan dan ada juga yang tidak dapat dikendalikan. Biasanya orang atau individu yang mempunyai emosi yang tidak dapat atau sulit dikendalikan mereka biasanya mengikuti atau melakukan pelatihan emosi atau regulasi emosi supaya dapat mengendalikan emosi mereka secara tepat. Akan tetapi apakah dengan mengikuti atau melakukan pelatihan emosi, mereka dapat mengendalikan emosi mereka? Bagaimana jika setelah mengikuti pelatihan tersebut mereka tetap tidak bisa mengendalikan emosi mereka?.


Pelatihan emosi atau regulasi emosi 

Emosi adalah perasaan yang timbul ketika individu mengalami atau menghadapi sesuatu. Sebagaimana yang dikatakan Surya (1979) "emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap perilaku individu berupa perasaan - perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi situasi tertentu". 

Setiap individu memiliki emosi yang berbeda, yang ketika dimunculkan atau dikeluarkan maka emosi yang dikeluarkan individu akan berpengaruh. Baik itu terhadap dirinya maupun orang lain. Agar pengaruh yang ditimbulkan baik maka individu harus mempunyai kemampuan regulasi emosi yang baik.

Gross & John (2003) regulasi emosi adalah kemampuan seseorang untuk menyadari dan mengatur pikiran dan perilakunya dalam emosi yang berbeda, baik emosi yang positif maupun emosi yang negatif.

Di Dalam pelatihan regulasi emosi ada 3 aspek  emosi yang memiliki peran penting dalam pembentukan perilaku yang ditampakkan. Sebagaimana disebutkan oleh yustisi (2013) yaitu "aspek pertama, yaitu penilaian emosi. Yaitu dalam regulasi emosi melatih individu untuk dapat menyadari emosi negatif yang dirasakannya, mengidentifikasikan emosi negatif sehingga individu tersebut mampu menyikapi emosi yang muncul dengan perilaku yang tepat. Aspek kedua yaitu pengaturan emosi. Pengaturan emosi dapat dilakukan dengan cara latihan dan relaksasi. Aspek yang ketiga yaitu pengungkapan. Secara umum, anak-anak dan orang dewasa akan lebih mampu untuk meregulasi emosinya ketika menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkan emosinya.  Selain itu pengungkapan emosi juga mempengaruhi perubahan perilaku yang maladaptif, seperti depresif dan agresif. Pengungkapan emosi, termasuk mengekspresikan emosi yang sedang dirasakan akan membantu individu, termasuk anak-anak pada masa sekolah untuk mengungkapkan kebutuhan - kebutuhan emosionalnya, yang dipikirkan dan dirasakan sehingga ketika berhasil mengungkapkan emosinya dengan tepat maka perilaku yang muncul juga tepat".

Tiga aspek ini harus dilakukan oleh individu untuk mengatur dan mengendalikan emosinya secara tepat. Pengendalian dan pengaturan emosi negatif mampu membuat individu merasa lebih tenang dan lega. Ketika individu mampu untuk mengelola emosinya secara positif, maka individu akan mampu dalam mengendalikan dirinya sendiri. Ketika mampu mengendalikan emosi dengan baik maka ia akan mampu beradaptasi di lingkungannya dengan baik.

 


Penutup

Mengendalikan dan mengatur emosi memang tidak mudah. Tetapi dengan kita mengikuti pelatihan dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari maka,  in syaa Allah emosi kita akan mudah kita atur dan kendalikan. Jika sudah mengikuti pelatihan regulasi emosi tetapi masih belum bisa mengendalikan, mungkin perlu waktu yang lebih lama supaya dapat mengendalikan emosi yang ada di dalam diri.


Daftar pustaka

Gross, j.j., & John. O. P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processed: implications for affect, relationships, and well being. Journal of personality and social psychology, 348-362

Surya, M. (1979). Pengaruh faktor-faktor non intelektual terhadap gejala berprestasi kurang (study terhadap siswa SMA Proyok perintis sekolah pembangunan). Disertasi sekolah pasca sarjana. Institute ilmu Pendidikan Bandung: tidak diterbitkan

Syahadat, yustisi  maharani. (2013). Pelatihan regulasi emosi untuk menurunkan perilaku agresif pada anak. HUMANITAS. Vol X no. 1


0 komentar:

Posting Komentar