UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PSIKOLOGI SOSIAL
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Annisa Arsella ( 20310410038 )
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
BAGAIMANA
PETANI MEMANFAATKAN AIR SUNGAI SEBAGAI
PERAWATAN TANAMAN CABAI
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia
ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Perlu diketahui bahwa tubuh
manusia terdiri atas 85% air sehingga akan mengalami dehidrasi apabila
kekurangan air. Hewan membutuhkan air untuk minum dan untuk habitat hidupnya.
Tumbuhan membutuhkan air untuk berfotosintesis dan tempat hidup.
Sesungguhnya
air merupakan sumber alam yang bernilai ekonomis sangat tinggi, apalagi bila
ditinjau dari sudut biologis maupun budaya. Sungai
termasuk salah satu sumber air yang umum kita ketahui. Sungai merupakan tempat
mengalirnya air secara grafitasi menuju ketempat yang
lebih rendah, Tumbuhan juga sangat membutuhkan air untuk kelangsungan
hidupnya. Jika kekurangan air, maka akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil,
perkembangannya menjadi tidak normal.
Salah satu tumbuhan yang memerlukan air yaitu cabai.
Cabai terkenal akan kandungan nutrisinya yang tinggi. Kandungan nutrisi dalam
cabe diantaranya vitamin A, B, C, E, potassium, fosfor, kalsium, folat,
antioksidan, dan protein. Bahkan kandungan vitamin C di dalam cabai jauh lebih
tinggi dibanding kandungan vitamin C pada buah jeruk.
Umumnya para
petani dari mulai memilih bibit cabai, menanam dan melakukan pemupukan tanaman cabai selalu
memerlukan air. Secara garis besar Air
berfungsi sebagai bahan baku tanaman dalam proses fotosintesis.
Jadi pertanyaan yang harus dijawab pada tulisan ini
adalah bagaimana cara petani melakukan pemanfaatan air sungai pada perawatan
tanaman cabai. Cara mngambil air dari sumbernya serta waktu yang baik untuk
menyiram tanaman cabai.
Cara petani memanfaatan air sungai sebagai perawatan
pada cabai
Waktu yang tepat menurut petani untuk menyiram tanaman cabai ini yang pada
pagi dan sore hari. Menyiram tanaman pada siang hari sangat tidak disarankan
karena dapat memuat air menguap sebelum terkena akar yang dapat meyebabkan layu
nya tumbuhan.
Kemudian, mula-mula petani mulai mengambil air dari
sungai. Sungai disini berlokasi sangat dekat dengan tanaman, serta airnya
jernih dan tidak pernah tercemar dengan limbah lingkungan maupun limbah rumah
tangga karena berlokasi di tengah hutan yang jauh dari permukiman penduduk. Air
di ambil secara manual menggunakan ember dan ditampung menggunakan bak atau
drum besar.
Pastikan untuk memberikan air yang cukup dan tidak
berlebihan pada tanaman agar akar tanaman tidak mudah busuk atau terkena hama. Kemudian, tanaman
disiram sesuai kebutuhan dari mulai daun, batang hingga akar . tidak hanya pada
bagian akar saja, hal ini guna mencegah layu nya tanaman.
Tanaman disiram menggunakan gayung serta wadah yang di
beri beberapa lubang pada bagian bawah agar jumlah air yang keluar tidak
terlalu besar. Serta petani disini juga biasa menggunakan selang kecil pada
saat penyiraman.
Dengan
banyaknya manfaat air, baik bagi makhluk hidup , maupun bagi tumbuhan.
Hendaknya kita sebagai petani selalu bijak dalam menggunakan nya. Pakai lah air sesuai
jumlah yang diperlukan dan selalu
menjaga sumber dan lingkungan sekitar air sungai, agar keseimbangan ekosistem
sekitar tetap terjaga.
Daftar
Pustaka
Susana, T. (2003). Air Sebagai Sumber
Kehidupan. Jakarta : Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI.
Vol. 28 (3) , Hal. 17-25
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai
( Di akses pada 24 maret 2021, pukul 16.00 WITA )
https://hot.liputan6.com/read/3928186/ini-fungsi-air-bagi-kelangsungan-hidup-manusia-hewan-dan-tumbuhan
( Di akses pada 24 maret 2021, pukul 16.10 WITA )
0 komentar:
Posting Komentar