Rabu, 24 Maret 2021

Kegiatan Yang Termasuk Kategori Kepo

 

Kegiatan Yang Termasuk Kategori Kepo

Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I

(Semester Genap 2020/2021)


Rifa Rufianti (20310410053)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

 


     Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2015). Mengamati dan diamati adalah suatu aktivitas yang pernah dilakukan hampir seluruh individu. Tentu ada alasan mengapa seseorang suka mengamati perilaku lingkungannya. Dari sisi psikologi, konselor dan terapis bahwa orang yang sering melanggar batasan privasi orang lain cenderung manipulatif, narsisistik, dan punya kesadaran diri yang rendah. Padahal seseorang melakukan aktivitas dengan mengamati perilaku di sekitarnya, bahkan stalking akun media seseorang, semata-mata untuk melakukan observasi tertentu. Namun, jika kegiatan mengamati seseorang dalam frekuensi yang sering akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi individu yang tahu bahwa dirinya sedang diamati. Sehingga, orang akan memberi respon secara proaktif dan reaktif pada pengaruh eksternal, tetapi pengaruh eksternal sendiri dapat diubah sebagai hasil dari respon individu (Frayne & Geringer, 2000).

    Kepo yang merupakan aktivitas iseng bagi sebagian orang bisa jadi dilatarbelakangi oleh hal tertentu, yang beraneka ragam. Apabila individu dari aktivitasnya tersebut mendapatkan banyak pengalaman (sukses), maka dirinya akan merasa berharga, dan dengan perasaan ini individu akan lebih mantap dalam berperilaku atau beraktivitas di segala kegiatan (Martani & Adiyanti, 1991).

Tulisan ini lebih tertuju pada contoh kegiatan yang dapat dikategorikan kepo. Hal ini penting karena pada hakikatnya semua orang punya maksud tertentu ketika kepo dengan orang lain. Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kepo antara lain :

1. Apabila target kepo itu adalah orang yang dikenal dan merupakan teman dalam kehidupan sehari-hari, kepo dapat berbentuk keingintahuan terhadap aktivitas teman secara mendalam. Sebagai contoh, melontarkan pertanyaan-pertanyaan "kamu lagi dimana?" baik secara langsung maupun melalui pesan singkat dapat dimasukkan ke dalam kepo kategori pertama ini.

2. Kepo selanjutnya adalah keinginan berlebihan untuk mengetahui urusan pribadi orang lain. Contoh, apabila ada sepasang kekasih sedang berjalan, orang kepo bisa saja tiba-tiba ingin tahu dan usil "wah, kenapa si A jadian sama si-B?".

3. Bentuk kepo ketiga adalah bentuk kepo yang paling umum dilakukan, yaitu kepo melalui akun media sosial. Orang yang masuk kepo target ini akan selalu menyisihkan waktu untuk membuka, membaca dan menelaah akun media sosial milik target keponya.

Dikepo-in orang lain barangkali membuat kita tidak nyaman dan merasa risih. Namun, kepo dengan kehidupan orang lain bisa terasa seru dan membuat ketagihan, karena ingin tahu lebih mendalam tentang kehidupan orang lain. Kepo dengan rasa ingin tahu yang tinggi akan membuat semua masalahnya menjadi lebih ringan. Seperti misalnya saat mengamati aktivitas seseorang, orang dengan rasa ingin tahu tinggi akan mengubah pandangannya dari kepo menjadi aktivitas menganalisis kepribadian orang lain

 

Daftar Pustaka :

 

Frayne, C.A., & Geringer, J.M. 2000. Self management training for improving job performance: A field experiment involving salespeople. Journal of Applied Psychology, 85, 3, 361-372.

 

Martani, W., & Adiyanti, M.G. 1991. Kompetensi sosial dan kepercayaan diri remaja. Jurnal Psikologi, 1, 17-20.

 

Notoatmodjo, Soekidjo.2015. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 

  

0 komentar:

Posting Komentar