Kegiatan
Yang Termasuk Kategori Kepo
Essay
Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I
(Semester
Genap 2020/2021)
Rifa Rufianti (20310410053)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2015). Mengamati dan diamati adalah suatu aktivitas yang pernah dilakukan hampir seluruh individu. Tentu ada alasan mengapa seseorang suka mengamati perilaku lingkungannya. Dari sisi psikologi, konselor dan terapis bahwa orang yang sering melanggar batasan privasi orang lain cenderung manipulatif, narsisistik, dan punya kesadaran diri yang rendah. Padahal seseorang melakukan aktivitas dengan mengamati perilaku di sekitarnya, bahkan stalking akun media seseorang, semata-mata untuk melakukan observasi tertentu. Namun, jika kegiatan mengamati seseorang dalam frekuensi yang sering akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi individu yang tahu bahwa dirinya sedang diamati. Sehingga, orang akan memberi respon secara proaktif dan reaktif pada pengaruh eksternal, tetapi pengaruh eksternal sendiri dapat diubah sebagai hasil dari respon individu (Frayne & Geringer, 2000).
Kepo yang merupakan
aktivitas iseng bagi sebagian orang bisa jadi dilatarbelakangi oleh hal
tertentu, yang beraneka ragam. Apabila individu dari aktivitasnya tersebut mendapatkan
banyak pengalaman (sukses), maka dirinya akan merasa berharga, dan dengan perasaan
ini individu akan lebih mantap dalam berperilaku atau beraktivitas di segala
kegiatan (Martani & Adiyanti, 1991).
Tulisan ini lebih tertuju
pada contoh kegiatan yang dapat dikategorikan kepo. Hal ini penting karena pada
hakikatnya semua orang punya maksud tertentu ketika kepo dengan orang lain. Kegiatan
yang dapat dikategorikan sebagai kepo antara lain :
1. Apabila target kepo itu
adalah orang yang dikenal dan merupakan teman dalam kehidupan sehari-hari, kepo
dapat berbentuk keingintahuan terhadap aktivitas teman secara mendalam. Sebagai
contoh, melontarkan pertanyaan-pertanyaan "kamu lagi dimana?" baik
secara langsung maupun melalui pesan singkat dapat dimasukkan ke dalam kepo
kategori pertama ini.
2. Kepo selanjutnya adalah
keinginan berlebihan untuk mengetahui urusan pribadi orang lain. Contoh,
apabila ada sepasang kekasih sedang berjalan, orang kepo bisa saja tiba-tiba
ingin tahu dan usil "wah, kenapa si A jadian sama si-B?".
3. Bentuk kepo ketiga
adalah bentuk kepo yang paling umum dilakukan, yaitu kepo melalui akun media
sosial. Orang yang masuk kepo target ini akan selalu menyisihkan waktu untuk
membuka, membaca dan menelaah akun media sosial milik target keponya.
Dikepo-in orang lain
barangkali membuat kita tidak nyaman dan merasa risih. Namun, kepo dengan
kehidupan orang lain bisa terasa seru dan membuat ketagihan, karena ingin tahu
lebih mendalam tentang kehidupan orang lain. Kepo dengan rasa ingin tahu yang
tinggi akan membuat semua masalahnya menjadi lebih ringan. Seperti misalnya
saat mengamati aktivitas seseorang, orang dengan rasa ingin tahu tinggi akan
mengubah pandangannya dari kepo menjadi aktivitas menganalisis kepribadian
orang lain
Daftar
Pustaka :
Frayne,
C.A., & Geringer, J.M. 2000. Self management training for improving job performance:
A field experiment involving salespeople. Journal of Applied Psychology, 85, 3,
361-372.
Martani,
W., & Adiyanti, M.G. 1991. Kompetensi sosial dan kepercayaan diri remaja. Jurnal
Psikologi, 1, 17-20.
Notoatmodjo, Soekidjo.2015.
Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar