Senin, 15 Mei 2023

Tugas Jurnal Psikologi Industri Organisasi Essay 3

 


Nama Depen Telenggen

Nim : 22310410128

Kelas : Reguler 2

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Tahun 2023

Topik

Dalam Organisasi  Kalangan Karyawan Di Berbagai Bidang Kerja Mengalami Stress

Sumber

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm






Ringkasan

Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau perasaan tertekan yang dialami oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaannya yang dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi tenaga kerja.11 Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 1 diketahui bahwa sebesar 48,6% responden mengalami stres kerja tingkat rendah, dan sisanya, yakni sebesar 2,9% responden mengalami stres tingkat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami stres kerja mengatakan bahwa gejala-gejala yang sering dialami adalah berupa gangguan tidur atau sulit tidur, sulit berkonsentrasi, dan perasaan lelah serta pusing. Pada karyawan Bank beban kerja mental lebih dominan dari pada beban kerja fisiknya. Hal ini disebabkan karena pekerjaan karyawan Bank lebih banyak berupa aktivitas mental seperti berpikir daripada aktivitas fisiknya. Sebagian besar subjek penelitian mempunyai tingkat beban kerja mental rendah (underload) yakni sebesar 54,3% responden. Beban kerja yang tidak optimal merupakan salah satu sumber stres. Beban kerja yang terlalu sedikit akan menyebabkan rasa jenuh dan menimbulkan kebosanan pada pekerja. Sedangkan beban kerja yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemakaian energi yang berlebihan, sehingga memicu terjadinya kelelahan, baik kelelahan mental maupun kelelahan fisik yang dapat menyebabkan terjadinya overstress. Berdasarkan hasil uji hubungan antara Jenis Kelamin responden dengan Stres Kerja menggunakan uji korelasi Biserial, p-value yang diperoleh sebesar 0,805 (>0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Stres Kerja.

Sebagian besar penelitian mengenai hubungan umur dengan stres kerja membuktikan bahwa semakin tua umur seorang pekerja maka akan semakin rendah kemungkinan menderita stres kerja. Pekerja dengan umur yang lebih tua cenderung mempunyai kondisi kesehatan mental yang lebih baik dibanding pekerja dengan usia yang lebih muda.17 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami stres kerja sebagian besar adalah responden yang berumur kurang dari 34,2 tahun (ratarata umur responden), yakni sebanyak sebesar 51,4% dari seluruh responden yang berusia kurang dari 34,2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin muda umur responden maka semakin besar kemungkinan untuk mengalami stres kerja.

 


Metode penelitian

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden penelitian menjawab peran mereka dalam organisasi kerja di perusahaan adalah baik yakni sebesar 48,6%. Peran individu merupakan persepsi responden tentang kemampuan dalam mengerjakan tugastugas dalam pekerjaannya. Hal ini berhubungan dengan bagaimana karyawan bekerja sesuai dengan peranannya dalam melakukan tugasnya sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan atasannya.

 

 

 

 

Masalah

menunjukkan bahwa masa kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan stres kerja, dan pekerja dengan masa kerja yang lebih pendek mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami stres kerja. Hal ini disebabkan karena kemungkinan karyawan Bank BMT sebagian besar bukan berlatar belakang pendidikan perbankan, sehingga pada tahun-tahun pertama karyawan bekerja, mereka masih harus belajar mengenai masalah perbankan sekaligus langsung terjun dalam pekerjaan tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan beban tugas dan tekanan yang dimiliki pekerja pada tahun-tahun pertama pekerjaannya sangat besar sehingga dapat memicu munculnya stres kerja.

 

 

 

Opini

Berdasarkan dengan hal memang sangat menarik karena begitu seumur nya sesudah pendek dan belum bisa kerja, namun atas kerja keras dalam pekerjaan yang begitu tuntas akhir ujung-ujung stres.

 Sara saja pula karyawa begitu bekerja dalam orgnisasi apapun menager dan kepala Pemimpin harus kontrol dalam pada karyawan seperti orang tua kerja ini bisa stress jadi wajar, sehingga kedepan harus konsisten sesuai dengan kemampuan yang layaknya bisa kerja dalam organisasi.

 


0 komentar:

Posting Komentar