ESSAY
QUALITY TIME DITENGAH-TENGAH KESIBUKAN SEBAGAI WANITA KARIR
Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
ERINA
AGUSTIN
22310410098
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Link partisipasi lomba:
hhtp://www.instagram.com/p/CsKt87HRU9o/?igshid=MzRIODBiNWFIZA==
Pendahuluan
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bgai setia individu,sehingga
keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertam adan utama pula. Kehidupan ekononi
keluarga saat ini mengaruskan orang tua untuk bekerja sama menghidupi keluarga,
ini merupakan tentangan tersendiri, meskipun sebenarnya ayah dan ibu mempunyai
porsinya masing-masing dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal ini bagi keluarga
yang mempunyai anak, anak tersebut akan mengalami fase dimana waktu bersama
orang tuanya menjadi tidak berkualitas. Menurut penulis buku berjudul five love
language asa amerika, Dr. Garry Chapman, ada lima jenis love language yang bisa
diaplikasikan dalam hubungan antara lain lain, percintaan, keluarga, dan
pertemanan. Salah satunya adalah quality time. Quality time bisa didefinisikan
sebagai waktu yang digunakan untuk memberikan perhatian bersama keluaga,
pasangan anak tanpa terganggu oleh hal-hal lain pada saat bersamaan. Quality
time juga merupakan serangkaian kegiatan dari yang sangat terencana dan
kegiatan dalam jangka waktu panjang hingga kegiatan ritual dan rutin dalam
menggunakan waktu untuk berbagi sesuatu dengan orang lain khususnya keluarga,
untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Quality Time keluarga
yang sibuk bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
ditemukan terdapat orang tua dan anak menghabiskan waktu yang berkualitas
dengan bagian yang paling esensial dalam quality time adalah 1). Kebersamaan
atau aktivitas yang dilakukan bersama-sama, Meluangkan waktu, Membantu anak
belajar, Bercengkrama, Berlibur Bersama, 2). interaksi satu sama lain, saling
mempengaruhi antar keluarga, mengubah/memperbaiki antar keluarga ke arah yang
positif. 3). dan juga komunikasi, dengan melakukan komunikasi melalui
Keterbukaan (opennes), Empati (empathy), Perilaku Suportif (supportiveness),
Perilaku positif (positiveness), Kesetaraan (Equality).
Permasalahan
Di era modern ini, banyak sekali ibu-ibu rumah tangga
yang tetap bekerja meskipun sudah menikah dan mempunyai anak. Saat ibunya
bekerja biasanya sang ibu menggunakan jasa suster atau art untuk membantu
menjaga anaknya saat orang tuanya bekerja.
namun meskipun demikian hal itu tidaklah baik karena waktu anak denga orang tua
tidak berkualitas, akibatnya anak cenderung lebih dekat dengan pengasuhnya, hal
ini mengakibatkan kerenggangan antar anak dan orang tua yang akan berdampak
pada mental dan pertumbuhannya kelak. Kehidupan
ekonomi keluarga di indonesia saat ini, sedikit banyaknya menuntut ayah dan ibu
bekerja. Kerjasama ayah dan ibu dalam menghidupi keluarga menjadi sebuah
tantangan tersendiri, mengingat ayah dan ibu sebenarnya memiliki porsinya
masing-masing dalam membagi tugas untuk memberikan pengasuhan dan pendidikan
untuk anak mereka, padahal mereka tidak luput dari masalah perkembangan dan
pembentukan karakter pada anak. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin
meningkatnya kebutuhan ekonomi semakin keras juga untuk bekerja, begitulah yang
dirasakan oleh sebuah keluarga, bahkan keluarga kehilangan waktu untuk hanya
untuk sekedar bertegur sapa. Anak yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih
tetapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan sendiri atau dengan
teman–teman nya, anak tidak menginginkan hal seperti itu, mereka juga butuh
perhatian
Penyelesaian
dan Pembahasann
Dari masalah tersebut, penyelesaian antara lain:
-
Menyediakan waktu khusus untuk buah hati, yang artinya
meskipun sibuk seharian orang tua seesnggaknya memberikan waktu 1-2 jam untuk
mengobrol dan bermain bersama anak, seperti menemaninya tidur, atau sekedar
full time bersama anak di hari weekend
-
Tinggalkan pekerjaan di kantor, meskipun pekerjaan
sangat banyak dan menumpuk sebaikanya jangan bawa pekerjaan ke rumah dan
tinggalkan di kantor, saat dirumah fokuslah pada keluarga, jika pekerjaan
kantor terbawa kerumah maka focus akan terbelah dan rentan stress.
-
Hindari melampiaskan kemarahan pada anak, saat terlalu
stress dengan urusan pekerjaan , rumah, keluarga, jangan melampiaskan kemarahan
dan strss pada anak
Pustaka dan
daftar Pustaka
Aryaningrat,
Putu Shinta Dewi & Adijanti Marheni. Tanpa Tahun. Hubungan Antara
Intensitas Quality Time Ibu dan Anak Dengan Asertivitas Remaja Di Kecamatan
Pupuan, Kabupaten Tabanan. Jurnal Psikologi Udayana, Hal, 1-11.
Utami, Suci
Febrian, Erningsih, dan Yeniya Yatim. 2021. Quality Time Keluarga yang Sibuk
Bekerja (Studi Kasus : Keluarga Petani di Nagari Tigo Jangko, Kabupaten Tanah
Datar). Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol.5 No.2.
0 komentar:
Posting Komentar