QUALITY TIME WITH
FAMILY
Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial
Dosen pengampu : Dr. Dra Arundati Shinta.
MA
Nelsa ayuantika
22310410070
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
link partisipasi lomba
https://instagram.com/xxc.cha?igshid=ZGUzMzM3NWJiOQ==
PENDAHULUAN
Quality
time adalah waktu bermakna yang kita habiskan dengan orang-orang yang berharga
untuk kita. Bisa jadi bersama pacar, teman, ataupun keluarga. Waktu ini bisa
dihabiskan dengan melakukan berbagai hal bersama, seperti misalnya makan malem
bareng, nonton bareng, berlibur bersama dan lain-lain.
Tapi,
di tengah kesibukan kita sehari-hari, rasanya mudah banget buat kita
mengorbankan quality time dengan keluarga untuk melakukan hal-hal lain. Mungkin
kita berpikir karena bekerja lebih penting atau mendesak, sedangkan quality
time bisa dilakukan kapan saja.
PERMASALAHAN
Minimnya
quality time juga akan mengikis kemampuan berkomunikasi. Kalian bisa jadi sulit
memahami perkataan satu sama lain dan sulit memilah kata-kata yang tepat untuk
saling berkomunikasi. Suatu saat ketika ada hal yang membuat kalian harus ambil
keputusan berdua, besar atau kecil, kalian jadi akan kesulitan berkompromi dan
bersepakat.
Ending dari semua yang terjadi akibat minim
quality time adalah banyaknya selisih paham yang terjadi di antara kalian.
Pertengkaran pun jadi sesuatu yang tak terelakkan. Sesibuk apapun kamu dan
pasangan, usahakan agar jangan sampai kehilangan quality time. Sebab, itu
merupakan bagian dari maintenance yang diperlukan oleh hubungan kalian.
PEMBAHASAN
Keluarga
merupakan satu lingkup lingkungan sosial terkecil yang dimiliki setiap
individu. Meskipun dalam lingkup kecil, namun hubungan yang terbangun antar
anggota keluarga lebih erat dan intim. Hal ini tidak lain karena keluarga
adalah kelompok orang yang terikat dalam hubungan darah. Tidak heran, jika
keluarga disebut sebagai sistem pendukung yang terbaik. Di mana antar anggota
keluarga akan saling memberikan dukungan baik dan penuh dalam segala kondisi.
Termasuk saat Anda mengalami masalah dalam hidup, tentu ayah, ibu, kakak, atau
adik akan senantiasa mendukung dan mendampingi Anda untuk melewatinya. Selain
sebagai sistem pendukung, keluarga juga mempunyai beberapa fungsi yang tak
kalah penting. Mulai dari fungsi sosial, fungsi ekonomi, hingga fungsi
ketertiban dan stabilitas. Berbagai fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga
adalah lingkup sosial namun menjadi faktor penting dalam membentuk individu
yang baik di masyarakat.
PENYELESAIAN
lebih
dari 50% di Indonesia ini seorang ibu
pun ikut berkerja di luar rumah. berangkat jam setengah 7 pagi dan pulang jam 5
sore. namun di kota-kota besar lebih
parah lagi, untuk menghindari macet dan terlambat sampai di kantor biasanya
para orang tua lebih pagi lagi berangkat kantor dan kembali sampai di rumah
ketika sudah malam dengan kondisi kecapaian. sudah pasti, masa-masa bersama
dengan anak akan lenyap disebabkan rutinitas
orang tua. biasanya untuk menghilangkan rasa bersalah orang tua terhadap
anak dan menghilangkan sepi si anak, banyak orang tua yang memberikan uang
jajan berlebih, memenuhi semua permintaan anak, melengkapi fasilitas internet
dan video game di rumah tanpa pikir panjang. ada juga sebaliknya, orang tua
tidak memenuhi segala keperluan anak karna takut disalah gunakan. tanpa
disadari oleh orang tua, kurangnya quality time terhadap anak memberikan efek
yang kurang baik terhadap kejiwaan anak anak menjadi pemberontak, hal ini
sering terjadi ketika orang tua melarang pergi dan memberikan nasihat, si anak
langsung memberontak dengan membalikkan kata bahwa dia tidak pernah protes
terhadap orang tuanya mau pergi kemana saja.
Tak
semestinya kesibukan menjadi alasan renggangnya ikatan keluarga. Sebab,
kesibukan kerja seharusnya hanya berlaku di tempat kerja dan pada waktu bekerja
saja, Ladies. Namun, barangkali sistem seperti itu berlaku untukmu si super
sibuk yang hampir selalu membawa pekerjaan ke rumah, bahkan sampai di atas
tempat tidur. Memang, pekerjaan adalah sebuah tanggung jawab yang mesti kamu selesaikan. Akan tetapi, jika kamu tak
pandai mengatur waktu dan malah mengorbankan waktumu berkumpul bersama
orang-orang terdekat, bukankah itu sama saja dengan hidup untuk bekerja?
Padahal, semestinya kamu bekerja untuk bertahan hidup dan berkembang. Bukan
sebaliknya. Nah, jika kamu termasuk salah satu tim si super sibuk yang kerap
tidak punya waktu banyak untuk keluarga, ada baiknya jika kamu mulai merekatkan
kembali ikatan keluargamu
Cara
memaksimalkan waktu bersama keluarga adalah Jadikan waktu berkumpul bersama
keluarga sebagai prioritas Jika selama ini kamu menggunakan waktu di hari akhir
pekan untuk bekerja padahal pekerjaanmu bisa menunggu dan tidak dalam masa
deadline, ada baiknya jika sesekali kamu gunakan akhir pekanmu untuk berkumpul
bersama keluarga. Kamu bisa menggunakan 2-3 kali akhir pekanmu dalam sebulan
untuk berkegiatan bersama keluarga. Misalnya saja, piknik ke suatu tempat
wisata, menonton acara pertunjukan anak, menghabiskan waktu seharian bersama
pasangan tanpa melulu melihat gadget, atau sekadar berkunjung ke rumah saudara.
Dengan begitu, kamu tetap bisa dekat dengan keluarga meski kamu termasuk
pekerja yang super sibuk.
Menetapkan
batas waktu kerjaJika kamu terbiasa menunda-nunda pekerjaan di kantor, hingga
pada akhirnya kamu harus membawa pekerjaanmu pulang ke rumah untuk
menyelesaikannya, ada baiknya jika kamu mulai mengubah kebiasaan burukmu itu,
Ladies. Lalu, tetapkan batas waktu kerjamu sesuai dengan jadwal kerja yang
sudah ada. Misalnya, kamu bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore di kantor,
maka gunakan waktu kerjamu itu seefisien mungkin. Sehingga, ketika waktu pulang
kerja tiba, pekerjaanmu pun telah selesai. Tapi, jika ada pekerjaan tambahan
yang mendadak harus dikerjakan saat itu juga dan melebihi waktu kerjamu di
kantor, maka selesaikanlah saja di kantor. Lalu, kamu bisa pulang jika
pekerjaanmu itu telah selesai. Dengan begitu, kamu pun tak perlu menambah waktu
kerja di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar