YUK KURANGI
SAMPAH ORGANIK DENGAN MENGOLAHNYA MENJADI
KOMPOS & ECOENZYME
Psikologi Lingkungan Essay 4 Melakukan
Eksperimen Tentang Sampah
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati
Shinta MA
Ditulis oleh;
AUSTANIVA 22310410060
SITI HANIPAH 22310410010
Psikologi
SJ
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Manfaat sampah organik
Sampah organik memiliki banyak manfaat yang bisa menjadi sumber pemasukan jika diolah dengan tepat, seperti:
- Sampah organik untuk kompos/pupuk organic
- Untuk tambahan pakan ternak
- Sampah organik dapat diubah menjadi biogas dan listrik
Pada hari Minggu, 22 Oktober 2023 kami dari kelas Psikologi SJ melakukan eksperimen membuat pupuk kompos dan eco enzyme di kediaman dosen Psikologi Lingkungan kami, Dr., Dra. Arundati Shinta MA. Kami diajarkan cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, praktek pembuatan ecoenzym dan sabun cair. Berikut adalah rangkuman kegiatan kami:
Hari
Minggu, 22 Oktober 2023 jam 09:00 WIB kami berkumpul di rumah dosen kami, kami
diberi kebebbasan untuk membawa makanan sendiri dari rumah untuk dimakan
bersama di rumah dosen kami. Kami diwajibkan untuk menghabiskan semua makanan
dan memilah sampahnya untuk diolah menjadi pupuk organik untuk sampah organik
dan untuk sampah anorganik harus dibersihkan dan dipilah sesuai dengan
klasifikasinya. Semua sampah organik dicincang untuk memudahkan dan mempercepat
penguraiannya menjadi kompos. Berikut adalah bahan dan cara membuat pupuk
kompos berdasarkan bahan yang tersedia saat eksperimen di rumah dosen.
Bahan Kompos
:
-
Daun pisang bungkus
arem-arem
-
Limbah Dapur (sayuran
basi)
-
Abu Kayu
-
Bubuk Anti Jamur
-
Cairan Molase (Tetes
Tebu)
-
Cairan EM4
-
Air
-
Kapur tani
-
Cangkang telur yang
ditumbuk halus
-
Dedak
Bantalan Filter :
-
Kardus /koran (yang dipotong kecil)
-
Jaring
Cara Pembuatan
- Daun pisang bungkus lemper dan arem-arem dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.
- Daun pisang yang sudah dipotong kecil-kecil dicampur dengan dedak, limbah dapur, kapur tani cangkang telur dan abu kayu yang sudah disaring lalu diratakan.
- Setelah tercampur rata, tambahkan EM4, cairan molase, dan bubuk anti jamur serta air secukupnya sesuai takaran. Aduk dan ratakan campuran tersebut.
- Siapkan bantalan filter yang terbuat dari potongan kardus dan koran yang dibungkus dengan jaring dan dijahit agar bantalan tidak tercecer. Setelah itu letakkan bantalan filter ke dasar gentong yang merupakan dasar media kompos.
- Tuangkan campuran kompos ke dalam gentong dan tutup rapat. Proses inkubasi kurang lebih 14 hari hingga kompos siap digunakan.
Eco enzyme
Pembuatan
Eco Enzyme
Bahan :
- Air 450ml
- Kulit semangka 270gr
- Gula merah 90gr
- Larak 3 buah
Note: Kenapa 450 ml air ? karena sebelumnya gula merah dilarukan bersama 450ml air diatas kompor sampai mendidih. Jika digabungkan maka air akan berjumlah 900ml.
Cara Pembuatan:
- Pertama siapkan botol/wadah untuk tempat fragmentasi bakal echo enzyme.
- Iris tipis gula merah sebanayak 90gr. lalu nyalakan kompor taruh panci kasih air 450ml + gula merah yang telah diiris.
- Setelah mendidih masukan dalam wadah, campur dengan takaran sisa kulit semangka dan tambahkan air 450ml.
- Lalu iris tipis-tipis 3 larak, setelahnya masukan kedalam botol/wadah yang telah di isi dengan campuran sisa kulit semangka, gula merah yang telah dilalurutkan, dan air.
- Setelahnya tutup rapat botol/wadah eco enzyme. Beri tanggal dimulainya hingga berakhirnya fragmentasi. dalam pembuatan eco enzyme ini terdapat 2kali tahap fragmentasi, fragmentasi pertama selama 3 bulan, dan fragmentasi ke dua selama 1 bulan.
Di eksperimen ini kita semua diajarkan
juga dalam memanen eco enzyme yang telah
difragmentasikan dari tanggal 23 Februari 2023. Langkah-langkahnya : Pisahkan
air eco enzyme dengan ampas ke wadah yang berbeda. Saring hingga terpisah
dengan ampasnya. Ampasnya nanti bisa dikasih pada gentong atau wadah untuk
dijadikan sebagai tambahan bahan kompos. Dan cairan dari eco enzyme yang telah
difragmentasi tahap pertama ditutup dan didiamkan kembali selama 1 bulan atau
bisa disebut sebagai tahap kedua fragmentasi, dan tidak lupa di beri tanggal
dimulainya hingga berakhirnya fragmentasi.
Cairan eco enzyme sering digunakan sebagai bahan alami dalam berbagai keperluan rumah tangga, misalnya sebagai cairan pembersih dan disinfektan. Selain itu, cairan dan ampas organik yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman.
Selain membuat kompos dan eco-enzym, kami juga membuat
sabun cair dan kami diharuskan untuk berkreasi sekreatif mungkin untuk membuat
hampers yang menarik dari kertas bekas. Isi dari hampers tersebut adalah kompos
dan sabun cair hasil eksperimen kami. Kami tentu sangat senang karena kami bisa
membawa pulang hasil eksperimen kami
1 pesan yang paling kami ingat dari dosen kami saat melakukan eksperimen pengolahan sampah, “Sampah mengajarkan kita untuk bertanggungjawab. Apapun yang kita pilih/lakukan, kita harus siap dengan konsekuensinya.”
0 komentar:
Posting Komentar