Psikologi Lingkungan
Essay 4
Eksperimen Tentang Sampah : Memanfaatkan Sampah Menjadi
Barang Yang Memiliki Nilai Jual
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta Ma
Pascalin Sari Asih ( 21310410192 )(1)
dan
Shofia Salsabila Suswoyo ( 22310410062 )(2)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kuliah kali ini pada sabtu, 21 oktober 2023, kami
mahasiswa up45 mengunjungi rumah dosen kami di daerah nglanjaran. Kali ini kami
belajar memanfaatkan sampah menjadi barang atau produk yang memiliki nilai
jual, dengan metode 3r (reuse reduce recycle). Contoh kegiatan reuse
(menggunakan ulang) seperti memilih wadah, kantong atau benda yang dapat
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan
daripada menggunakan tissue, menggunakan tas belanja dari kain daripada
menggunakan kantong plastik, menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang
dapat dihapus dan ditulis kembali, menggunakan sisi kertas yang masih kosong
untuk menulis.
Dalam kunjungan ini kami
diajarkan cara untuk membuat tas oleh-oleh atau parcel dari kalender
bekas. Dengan menyiapkan bahan utama yaitu sampah kertas (kalender) dan
bahan-bahan tambahan seperti tali, pembolong kertas, lem (glukol), spidol
warna, dan bahan-bahan penghias lainnya. Untuk langkah pertama, kita bisa mengambil
dua lembar kalender, lalu cari sisi yang bertulisan untuk sama-sama direkatkan
menjadi satu bagian (sisi bergambar dibagian dalam dan sisi kosong putih
dibagian luar). Tahap selanjutnya, lipat kalender yang sudah di rekatkan tadi
menjadi dua bagian dan sisakan sisi ujungnya (selebar penggaris). Kemudian sisi
ujung yang tersisa dilipat juga menumpuk dilipatan sebelumnya. Setelah itu,
buka kembali lipatan kalender tadi dan lipat sisi panjang kalender (selebar
penggaris juga). Setelahnya, sisi-sisi yang telah dilipat tadi di satukan dan
di lem sampai rekat dan tidak ada celah. Posisikan bagian yang kelihatan
terlipat di tengah, kemudian lipat bagian bawah tas (seukuran3-4 jari). Lalu,
lipat sisi bawah membentuk trapesium di kedua bagian atas dan bawahnya. Satukan
bagian atas dan bawah dengan melipat kedua bagian ke dalam lalu rekatkan dengan
lem. Setelah bagian bawah benar-benar rekat dan hampir kering (lemnya), segera
buka (bentuk) menjadi tas sebelum benar-benar kering. Lalu, bolong bagian atas
sebagai pegangan tas dengan menggunakan pembolong kertas, dan beri tali sebagai
pegangan. Untuk finishingnya, dapat dihias dengan berbagai gambar dan tulisan dengan
menggunakan spidol warna di bagian depan tas.begitulah proses pembuatan parcel
dengan bahan utama sampah kertas yang ramah lingkungan dan dapat diberikan
kepada tamu yang berkunjung di hari spesial nantinya..
Kedua adalah reduce
(mengurangi), contohnya dapat memilih produk dengan kemasan yang dapat digunakan
berulang, menghindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah besar, menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill), dan mengurangi
penggunaan bahan sekali pakai.
Lalu yang terakhir adalah recycle
(mendaur ulang), contohnya
memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang, mengolah sampah kertas
menjadi kertas atau karton kembali, melakukan pengolahan sampah organik menjadi
kompos, serta melakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang
bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Dalam kunjungan ini pun kami diajari cara membuat pupuk kompos, eco enzyme dan sabun cuci piring. Produk yang akan dipaparkan yaitu cara membuat sabun cuci piring. Dengan bahan-bahan berupa; 150gr garam nacl tanpa yodium, 200gr memptil eptil sulfanat, 20gr edta, 90gr aminon untuk membuat busa, 27gr gliserin, serta pewarna food color (merah, kunging atau biru). Adapun step-step pembuatannya sebagai berikut; sediakan wadah dan kayu untuk mengaduk. Didihkan air sebanyak 1 ltr. Tuang MES (Memptil Eptil Sulfanat) 200 gr dengan air mendidih 500 ml ke wadah dan aduk. Didihkan lagi air sisa tadi sebanyak 500 ml. Lalu tuang air yang sudah mendidih tadi dengan garam, edta 20 gr, aminon 90 gr dan gliserin 27 gr. Aduk pelan sampai busa menyusut. (tekstur akan semakin lengket dan berat saat di aduk). Kemudian beri pewarna (biru, kuning, merah, dsb) lalu aduk sampai warna merata. Langkah terakhir tutup rapat dan diamkan semalaman. Hasil akhir sabun ini memiliki ciri khas wangi tersendiri dengan busa yang minim dan hasil cuci yang bersih. Sangat efisien untuk orang dengan kulit tangan sensitif.
Dari
beberapa eksperimen yang kami lakukan bersama dosen, kami mendapat pelajaran
bahwa apa yang kita hasilkan di kehidupan sehari-hari sangat berdampak besar
bagi bumi ini. Terutama sampah yang istilahnya ‘sudah tidak bermanfaat’ baik
dari sampah rumah tangga, perkantoran, dsb. Namun demikian, sampah sendiri
sebenarnya masih dapat bermanfaat bagi kita sebagaimana kita mengolahnya.
Seperti contoh parcel dan sabun cair tadi. Maka, tidak ada kata sia-sia dalam
mengolah sampah karena hasilnya masih sangat amat baik dan bernilai jual
tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar