Pengelolaan Sampah di
TPS 3R Mandiri Makmur
Dosen Pengampu: Dr.,
Dra. Arundati Shinta MA
INDRIYANI
22310410035
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi
45
Yogyakarta
Yogyakarta, salah satu kota wisata favorit di
Indonesia, juga menghadapi masalah sampah yang serius. Setiap hari, kota ini
menghasilkan sekitar 1.300 ton sampah. Masalah sampah di Jogja dapat berdampak
negatif pada lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian. Sampah yang
menumpuk dapat menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Selain itu, sampah
juga dapat menjadi sarang penyakit dan tempat berkembang biak nyamuk. Sampah
yang menumpuk juga dapat menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan
masyarakat.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan mengembangkan pengelolaan sampah secara terpadu. Tempat Pembuangan
Sampah Terpadu (TPST) adalah fasilitas yang digunakan untuk mengelola sampah
secara terpadu. TPST meliputi kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan
ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pembuangan sampah.
TPS 3R Mandiri Makmur adalah salah satu TPST
yang berada di Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. TPST ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) Mandiri Makmur. TPS 3R Mandiri Makmur mengelola sampah dengan menerapkan
prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). TPST ini menerima sampah dari masyarakat
sekitar, baik sampah organik maupun anorganik.
Sampah organik yang diterima oleh TPS 3R
Mandiri Makmur diolah menjadi kompos. Proses pengolahan sampah organik di TPS
3R Mandiri Makmur dilakukan dengan menggunakan metode budidaya maggot.
Maggot adalah larva dari lalat BSF (Black
Soldier Fly). Maggot memiliki kemampuan untuk mengurai sampah organik dengan
cepat dan efisien. Proses budidaya maggot di TPS 3R Mandiri Makmur dilakukan
dengan menggunakan lahan kosong lalu dibuat kotak-kotak, kemudian diisi dengan
sampah organik, seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan. Maggot akan
memakan sampah organik tersebut dan menghasilkan kompos. Kompos yang dihasilkan
dari TPS 3R Mandiri Makmur nantinya akan digunakan sebagai pupuk organik.
Sampah anorganik yang diterima oleh TPS 3R
Mandiri Makmur diolah menjadi dua, yaitu sampah anorganik yang masih bisa
digunakan dan sampah anorganik yang sudah tidak bisa digunakan lagi. Sampah
anorganik yang masih bisa digunakan akan di daur ulang. Sampah anorganik yang
bisa didaur ulang, seperti plastik, kertas, dan logam, akan diolah menjadi
barang-barang baru. Sampah anorganik yang sudah tidak bisa digunakan lagi akan
dibakar di tempat pembakaran sampah.
Pengelolaan sampah di TPS 3R Mandiri Makmur
memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah dapat mengurangi jumlah
sampah yang dibuang ke TPA. Namun, pengelolaan sampah di TPS 3R Mandiri Makmur
juga menghadapi beberapa tantangan.
Penumpukan kompos di TPS 3R Mandiri Makmur
merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh TPST ini. Masalah ini
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya SDM. Menurut
Bapak Maryanto, pengelola TPS 3R Makmur Mandiri, kurangnya SDM menyebabkan
proses budidaya maggot menjadi terhambat. Hal ini karena proses budidaya maggot
membutuhkan tenaga kerja untuk mengurusi maggot, seperti memberi makan,
membersihkan kandang, dan panen kompos. Akibatnya kompos pun menumpuk dan tidak
terpakai.
Untuk mengatasi penumpukan kompos, TPS 3R
Mandiri Makmur dapat melakukan beberapa hal, yaitu:
·
Menambah jumlah SDM, misalnya dengan memberdayakan masyarakat
sekitar.
·
Meningkatkan efisiensi proses pengolahan kompos, misalnya
dengan menggunakan teknologi.
·
Meningkatkan promosi dan pemasaran kompos, misalnya dengan
memanfaatkan media sosial dan media massa.
Dengan mengatasi penumpukan kompos, TPS 3R
Mandiri Makmur dapat berjalan lebih lancar dan efektif. Kompos yang dihasilkan
dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi
dan lingkungan.
Pembangunan TPST merupakan salah satu upaya
untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia. Dengan pembangunan TPST,
diharapkan jumlah sampah yang dibuang ke TPA dapat dikurangi, sehingga dapat
mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar