Psikologi Lingkungan Essay 4 Melakukan
Eksperimen Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Wildan Hanif Nurfauzan 21310410202 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Membuat Eksperimen Sampah Kompos dan Ekoenzim
Meningkatkan Kualitas Lingkungan sekitar Kita |
Pada pagi hari
yang cerah tanggal 29 Oktober
2023, saya memulai
hari dengan semangat untuk melakukan sebuah eksperimen
yang bertujuan guna memanfaatkan sampah menjadi sumber daya yang berharga bagi
lingkungan sekitar yaitu kompos dan ekoenzim. Pukul 08.00 WIB, saya memulai
proses eksperimen yang kedepannya akan mengubah pandangan saya terhadap sampah
dan lingkungan.
Persiapan
saya mulai dengan menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan yaitu
sampah organik seperti sisa sayuran, sisa buah-buahan, daun-daunan, kertas,
aktivator EM4, tanah, molase yaitu berupa air gula merah, air gula putih atau tetes
tebu, dan yang terakhir adalah air. Saya mengumpulkan
sampah organik dari berbagai sumber, termasuk sisa-sisa sayuran, daun kering,
serta potongan rumput. Selanjutnya, saya mempersiapkan campuran ekoenzim yang
akan menjadi kunci dalam mempercepat proses dekomposisi.
Setelah
semua bahan terkumpul, saya segera menyusun tumpukan kompos dengan memasukan semua bahan ke dalam satu tempat. Saya memastikan tumpukan
beberapa bahan tersebut
memiliki ventilasi yang memadai untuk bisa memastikan sirkulasi udara yang
baik. Selain itu, saya juga menyisipkan lapisan ekoenzim di antara
lapisan-lapisan sampah agar memaksimalkan efisiensi dekomposisi.
Proses
pengomposan membutuhkan kesabaran dan perhatian. Selama beberapa minggu ke depan, saya akan secara
rutin memeriksa kelembaban serta suhu tumpukan
kompos. Saya juga melakukan pembalikan tumpukan secara sering
untuk memastikan dekomposisi yang merata
dan efisien.
Hasilnya
sungguh mengagumkan. Setelah beberapa minggu, sampah organik yang tadinya belum memiliki manfaat
telah berubah menjadi
kompos yang kaya nutrisi.
Inilah saat yang paling saya
tunggu-tunggu, di mana saya bisa memanfaatkan kompos yang dihasilkan untuk
memperkaya kesuburan tanah di kebun saya.
Menurut
ilmu dan informasi yang saya dapatkan menggunakan kompos ini sangat membuahkan
hasil luar biasa. Tanaman di kebun
bisa tumbuh lebih subur dan kuat. Daun lebih hijau, bunga lebih bermekaran, dan
buah-buahan lebih berlimpah. Apabila nanti tanaman sayaakan seperti
ini, hal ini merupakan bukti nyata bahwa kompos
yang dihasilkan dari sampah
organik adalah sumber nutrisi yang tak ternilai bagi tanah dan tanaman.
Namun,
eksperimen ini tidak berhenti di sini saja. Selain memanfaatkan kompos, saya
juga memutuskan untuk mengintegrasikan ekoenzim ke dalam kegiatan sehari-hari
guna memberikan manfaat ekstra bagi lingkungan di sekitar saya. Saya
mencampurkan ekoenzim dengan air untuk membuat larutan yang dapat digunakan sebagai
pupuk daun dan penyemprotan
tanaman.
Menurut
ilmu yang saya dapatkan dampak dari penggunaan ekoenzim ini sangat luar biasa.
Tanaman di sekitar menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, dan
pertumbuhannya menjadi lebih
cepat dan sehat.
Penggunaan ekoenzim juga meningkatka hasil panen, serta kualitas buah dan
sayuran yang lebih baik.
Kegiatan pembuatan
kompos dan ekoenzim
ini telah memberikan pelajaran berharga bagi saya tentang pentingnya pengelolaan
sampah yang bijaksana serta berkelanjutan. Dengan memanfaatkan metode
pengomposan dan ekoenzim, secara tidak langsung kita bisa secara signifikan
mengurangi dampak negatif dari produksi sampah, sambil juga memperkaya
kesuburan serta kualitas di lingkungan sekitar kita.
Di akhir eksperimen ini, saya merasa sangat terinspirasi dan puas dengan hasil yang telah saya capai. Saya menyadari bahwa dengan langkah kecil seperti ini, kita bia berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan kita sendiri. Saya juga berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menerapkan solusi-solusi inovatif guna membantu melestarikan alam kita serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar