MENGHASILKAN UANG DARI SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH
Psikologi Lingkungan Essay 6
Nasabah Bank Sampah
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati
Shinta MA
AUSTANIVA
22310410060
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Bank sampah merupakan sebuah
konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya
perbankan, tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung disebut
sebagai nasabah, setiap nasabah bank sampah memiliki buku tabungan yang berisi
transaksi penjualan barang bekas/sampah yang nantinya bisa diambil
sewaktu-waktu. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang
nantinya akan dijual di pabrik uang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik
kemasan dibeli oleh pelaku bisnis dengan dimanfaatkan menjadi barang-barang
kerajinan. Pembangunan bank sampah serupakan sebuah strategi untuk membangun
kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan
manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak bisa berdiri
sendiri tetapi harus diintegrasikan dengan gerakan 3R sehingga manfaat langsung
yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih,
hijau dan sehat.
Di desa Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah terdapat bank sampah yang bernama “BANK SAMPAH JATI DIRI”, bank sampah ini merupakan salah satu bank sampah binaan dari program CSR PT Tirta Investama Aqua Klaten dan Lembaga Studi dan Tata Mandiri (LESTARI) dan telah terbentuk sejak tahun 2014, hingga saat ini Bank Sampah Jati Diri telah memiliki 210 nasabah aktif dan menerima 22 kategori sampah. Keberadaan bank sampah ini memberikan perubahan positif terhadap lingkungan karena masyarakat tidak membuang sampah di sungai dan dari segi ekonomi juga memberikan manfaat karena masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan melalui sampah dan barang bekas yang disetorkan ke bank sampah. Namun, bank sampah sendiri juga memiliki permasalahan terkait SDM, karena pengelola bank sampah kebanyakan adalah pekerja/karyawan maka bank sampah tidak bisa buka setiap hari dan jam operasional juga terbatas.
Penulis sendiri telah menjadi
nasabah bank sampah Jati Diri sejak bulan Agustus 2023 dan sudah 2x menabung
sampah di Bank Sampah Jati Diri. Pertama kali penulis menabung sampah pada
tanggal 31 Agustus 2023, barang yang penulis setorkan berupa:
- Minyak jelantah 5kg dengan harga Rp. 1.700/kg
- Besi bekas renovasi rumah seberat 10kg dengan harga Rp. 1.500/kg
- Baja bekas renovasi rumah seberat 15kg dengan harga Rp. 1.750/kg
Total penghasilan
dari penjualan di bank sampah: Rp. 49.750.
Pada tanggal 22 November, penulis
kembali menabung di bank sampah Jati Diri. Barang yang penulis setorkan berupa:
- Aqua gelas bersih seberat 1kg dengan harga Rp. 2.200/kg
- Ember & gayung rusak seberat 0,5kg dengan harga Rp. 1.200/kg
- Koran seberat 11kg dengan harga Rp. 1.400/kg
- Aki bekas 2 unit seberat 16kg dengan harga Rp. 5.000/kg
- Minyak jelantah 7kg dengan harga Rp. 1.700/kg
- Buku bekas bekas 25kg dengan harga Rp. 800/kg
Total penghasilan
dari penjualan di bank sampah: Rp. 130.100
Dari 2x menabung sampah, penulis
memiliki tabungan sebesar Rp. 179.850.
Banyak sekali manfaat yang
penulis dapatkan dari menabung di bank sampah karena barang-barang bekas yang
masih bernilai guna dapat disalurkan dan penulis bisa mendapatkan benefit
berupa uang hasil penjualan barang bekas tersebut. Disamping itu, rumah menjadi
lebih rapi dan bersih karena tidak ada lagi penumpukan barang bekas terlalu
banyak di rumah.
0 komentar:
Posting Komentar