PEMBUATAN KOMPOS DENGAN KULIT PISANG
Psikologi Lingkuny Essay 4 Melakukan Eksperimen
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Nama : Muhammad Arba’an
Nim : 21310410199
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kulit
pisang merupakan limbah yang cukup berpengaruh bagi pencemaran lingkungan
karena buah pisang sangat digemari masyarakat sebab dapat diolah menjadi
berbagai macam makanan maupun minuman. Masalahnya kulit pisang dibuang begitu
saja sehingga menjadi limbah pencemaran lingkungan. Padahal kulit pisang selain
dapat diolah kembali menjadi makanan, juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk
organik cair yang dapat membantu mempercepat petumbuhan akar, menambah unsur
hara dalam tanah, memacu pembentukan bunga serta pematangan biji atau batang,
dan dapat menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit. Studi ini menggunakan
kualitatif deskriptif. Dengan pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk
organik cair, telah meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah kulit pisang
dan ternyata dapat membantu permasalahan pada tanaman.
Buah
pisang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena memiliki banyak manfaat
kesehatan bagi tubuh juga sangat mudah dijumpai di pasar tradisional maupun
pasar modern. Olahan dari buah pisang sudah banyak diketahui masyarakat,
misalnya seperti keripik pisang, kolak pisang, bolu ataupun kue yang berbahan
dasar pisang maupun digunakan sebagai hiasan untuk mempercantik tampilan olahan
tersebut. Banyaknya olahan dari buah pisang dan minimnya pengetahuan tentang
daur ulang dari kulit pisang, membuat kulit pisang menjadi limbah yang cukup
berpengaruh bagi lingkungan sekitar. Padahal apabila kulit pisang diolah dengan
baik dapat menghasilkan berbagai aneka olahan lezat dan bisa menjadi pupuk
organik bagi tanaman. Kulit Pisang memiliki banyak kandungan zat dan manfaat
bagi tanaman apabila di daur ulang menjadi pupuk organik cair, misalnya karena
kulit pisang mengandung mengandung 42% kalium maka dapat memperkuat batang
tanaman juga dapat melawan penyakit serta menyuburkan bunga dan buahbuahan pada
tanaman. Terdapat potasium yang bisa membuat tanaman tahan terhadap kekeringan
sehingga tanaman tidah mudah layu. Selain itu, menggunakan pupuk organik cair
dari kulit pisang juga bermanfaat untuk menambah unsur hara dalam tanah,
membantu mempercepat pertumbuhan akar, bunga serta pematangan biji atau batang.
Bahan Yang Di Butuhkan Apa Saja Sih?.
Bahanya cukup sederhana yaitu : kulit pisang, EM4, Air
dan botol bekas.
Cara Pembuatanya Seperti Apa Sih?.
Hal pertama
yang harus dilakukan adalah memblender kulit pisang terlebih dahulu hingga
halus lalu dilarutkan dengan air. Perbandingan air dan kulit pisang adalah
1 : 1. Setelah itu, campur larutan dan EM4 untuk merangsang proses pemecahan senyawa pada kulit pisang.
Setelah
itu, larutan didiamkan selama 3 hingga 4 hari sehingga terjadi proses
fermentasi. Setelah hari ke -5, pupuk organik dari kulit pisang sudah siap
untuk digunakan.
Untuk
pengaplikasiannya ke tanaman, pupuk cair ini harus dilarutkan dengan air
terlebih dahulu. Perbandinganya adalah 1 : 10. Satu liter pupuk cair
berarti harus dilarutkan dengan 10 liter air. Pengaplikasiannya
sama seperti penggunaan pupuk pada umumnya. Namun, yang harus
diketahui, pupuk kulit pisang ini sangat rendah nitrogen sehingga
pengaplikasiannya perlu dikombinasikan dengan pupuk lain yang kaya nitrogen
agar nutrisi tumbuhan dapat tercukupi.
Pengolahan
menjadi kulit pisang menjadi pupuk merupakan pilihan yang sangat dianjurkan.
Selain dapat membantu petani dalam mengurangi pupuk kimia pada tanaman, pupuk
organik juga lebih efisien dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Demikianlah
informasi terbaru menegnai pemanfaatan kulit pisang menjdi pupuk organik.
Selain dapat mengurangi limbah, hadirnya pupuk organik cair dari kulit pisang
ini juga diharapkan mampu mengurangi paparan bahan kimia ke produk pertanian
sehingga tanaman menjadi lebih aman untuk dikonsumsi dan juga bebas pestisida.
0 komentar:
Posting Komentar