ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG YANG BERKENAAN DENGAN SAMPAH
Ferdi Zidhane Agibhran
22310410085
Dosen Pengampu :
Dr.,
Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah
satu daerah yang harus memiliki kebijakan khusus terakit penanganan sambah.
Pada tahun 2024 nantinya, TPA piyungan akan secara resmi ditutup. Perlungan
penangan khusus ini diharapkan akan mengurangi sampah produksi dan rumah tangga
masyarakat. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang terjadi di hampir
seluruh kota besar di dunia. Hal ini perlu adanya kebijakan dari permerintah
mengenai penangan sampah yang tepat. Kebijakan pemerintah yang tepat akan
berdampak besar untuk mengurangi permasalahan isu lingkungan kedepannya. Disisi
lain, untuk penanganan jangka panjang mayarakat luas perlu adanya edukasi
terkait penanganan sampah.
Pada hal ini akan muncul 2 persepsi tentang
penanganan sampah yang terjadi jika kebijakan baru tidak diterapan. Jika sampah
yang dikelola hanya akan dibakar maka akan berbahaya bagi kesehatan masyarakat
nantinya karena asap dari kebarakan akan menimbulkan masalah lainnya walaupun
secara biaya penanganannya akan lebih murah. Namun, jika kebijakan pengelolaan
sampah yang yang dikelola yang baik akan mebutuhkan biaya yang besar dan akan
membebani APBD daerah.
Permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh
sampah akan menimbulkan banyak permasalahan. Salah satu permasalahan yang akan
terjadi yaitu adanya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan yang besar
akan berdampak banyak pada kerusakan lingkungan hidup. Hal ini jelas akan
merusak ekosistem lingkungan pada makhuk hidup. Selain itu pencemaran
lingkungan ini akan berakibat pada penurunan jumlah wisatawan yang datang ke
Yogyakarta. Jika tidak ditangani dengan baik maka pendapatan daerahpun juga
akan menurun sehingga akan menimbulkan masalah baru lagi
Jika dilihat dari kasus yang terjadi maka
perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat dalam penanganan masalah ini. Hal
ini supaya diwaktu yang akan datang bencana besar terkait permasalahan
lingkungan dapat dicegah dari sekarang. Adanya Edukasi kepada masyarakat
terkait penanganan sampah menggunakan metode 3R yaitu :
1. Reduce (Mengurangi): Prinsip pertama adalah
mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Ini berarti mengurangi konsumsi
sumber daya, mencegah pembuangan sampah yang tidak perlu, dan meminimalkan
pembuangan produk-produk yang sulit terurai. Beberapa langkah yang dapat
diambil untuk menerapkan prinsip "Reduce" meliputi:
-
Mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.
-
Memilih produk yang lebih tahan lama.
-
Mengurangi penggunaan produk plastik.
-
Mendukung praktik daur ulang dan penghematan energi.
2. Reuse (Menggunakan Kembali): Prinsip kedua
adalah menggunakan kembali barang atau produk sebanyak mungkin sebelum
membuangnya. Dengan cara ini, barang-barang tersebut tidak menjadi sampah
setelah satu kali pemakaian. Beberapa contoh praktik "Reuse"
meliputi:
-
Menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan berulang kali.
-
Mendaur ulang barang bekas atau menyumbangkannya jika masih dalam kondisi baik.
-
Memperbaiki barang yang rusak daripada membeli yang baru.
3. Recycle (Mendaur Ulang):Prinsip ketiga
adalah mendaur ulang material sampah untuk menghasilkan produk baru. Ini
melibatkan proses pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan material sampah
menjadi bahan baku untuk produk-produk baru. Beberapa praktik
"Recycle" mencakup:
-
Mendaur ulang kertas, kardus, plastik, kaca, dan logam.
-
Menggunakan produk yang terbuat dari bahan daur ulang.
-
Mendukung program-program daur ulang di komunitas.
Metode 3R bertujuan untuk mengurangi dampak
lingkungan dari produksi dan pembuangan sampah, serta untuk menghemat sumber
daya alam. Ini adalah pendekatan yang penting dalam upaya menjaga keberlanjutan
lingkungan dan mengurangi masalah sampah. Dengan mengurangi, menggunakan
kembali, dan mendaur ulang, kita dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya
alam dan mengurangi pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir, yang dapat
mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.
Dengan demikian perlu untuk mengedukasi
masyarakat dan peran pemerintah dengan
pendekatan berkelanjutan dalam mengatasi masalah sampah yang dihadapi
oleh Yogyakarta.
Daftar Pustaka.
Widyani,
B., Najmailya, F. N., Carolina, G. A., Annisa, K. N., Al Madani, M.,
Kurliansyah, M. A., ... & Erlyani, N. (2022). Edukasi Pro Lingkungan:
Penerapan 3r Sebagai Upaya Dalam Meminimalisir Jumlah Sampah Di Lingkungan.
In Pro Sejahtera (Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat) (Vol. 4, No. 1).
Tondok,
M. S. (2008). ’Menyampah'dari Perspektif Psikologi (1). Harian Surabaya
Post.
Wibowo, I. (2004). Pola perilaku kebersihan:
Studi psikologi lingkungan tentang penanggulangan sampah perkotaan.
0 komentar:
Posting Komentar