PENGOLAHAN
KOMPOS DAN ECO-ENZYME SEBAGAI UPAYA
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Psikologi Lingkungan Essay 4 Melakukan Eksperimen
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.
Oleh :
Alif Yugo Wicaksono (21310410184)
Nourindra Hafiz Adityawan (21310410193)
Psikologi SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Peningkatan sampah adalah tantangan lingkungan yang dihadapi Indonesia bahkan dunia saat ini. Di tengah perubahan iklim yang cepat, penting untuk mencari solusi berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Saat ini kondisi TPA dibeberapa daerah diIndonesia bisa dikatakan sudah mulai penuh bahkan overload, seperti TPA Piyungan yang bahkan saat ini sampai harus ditutup karena jumlah sampah yang sudah sangat banyak. Hal ini tentu kemudian menimbulkan Fenomena lingkungan hidup yang cenderung negatif karena kamudian banyak sampah/limbah rumah tangga yang kemudian dibuang secara sembarangan tanpa pengolahan sampah yang maksimal sehingga hal ini akan berdampak pada menurunnya kualitas kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pembuatan pupuk kompos dan ecoenzym disini merupakan beberapa alternatif solusi untuk dapat mengatasi permasalahan sampah terebut.
Sebagai mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta untuk mata kuliah Psikologi Lingkungan ini kami belajar membuat pupuk kompos dan ecoenzyme yang dilakukan hari Minggu, 22 Oktober 2023. Pupuk kimia dapat merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah dan dapat menurunkan pH tanah. Oleh karena ltu, dipenukan pupuk organik untuk membantu upaya pemulihan kesuburan tanah(Mumi Yuniwati., dkk. 2012). Kami berharap dengan pengelolaan sampah yang tepat bisa meningkatkan kualitas lingkungan.
KOMPOS
Kompos adalah produk yang dihasilkan dari penguraian bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, dan sampah rumah tangga lainnya menjadi humus yang berguna untuk pertanian dan peningkatan kualitas tanah. Pembuatan kompos adalah salah satu pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Beberapa
manfaat kompos yaitu mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir,
sehingga dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah dan tekanan pada lahan
pembuangan. Kemudian, kompos yang dihasilkan adalah pupuk alami yang kaya
nutrisi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi ketergantungan pada
pupuk kimia, dan membantu pertanian berkelanjutan. Cara membuatnya sebagai
berikut :
·
Adonan 1:
Adonan
pertama berisi abu yang telah disaring, arang, daun yang sudah difermentasi
terlebih dahulu, serta kuning telur, lalu bahan-bahan tersebut dicampur dengan
cara diaduk hingga donan tersebut merata.
·
Adonan 2:
Kemudian untuk adonan yang kedua berisi kulit buah yang telah diiris kecil-kecil kemudian dicampur dengan kompos yang telah dibuat sebelumnya lalu ampas kopi dan hasil fermentasi kulit buah. kemudian tambahkan sisa eco enzim yang telah dibuat lalu tambahkan juga irisan daun sirih sebanyak 50 lembar yang telah dicampur dengan molase, molase ini adalah tetes tebu atau bisa disebut juga bakteri yang digunakan untuk mengurai adonan yang sedang dibuat ini. lalu dicampur pula dengan EM4 untuk tanaman sebanyak 6 tutup botol lalu trichoderma atau anti jamur yang dicampur dengan fermentasi kulit bawang merah dan kulit bawang putih di mana fermentasi kulit bawang ini digunakan untuk menghindarkan serangga. Kemudian campurkan juga dedak, anfush, garam, dan grajen. lalu tambahkan air sampai adonan ini lembab atau tidak terlalu kering karena jika adonan terlalu basah maka perlu menambahkan sampah daun kering yang sudah diolah terlebih dahulu. gentong tanah liat kemudian diberi bantal berupa potongan kardus lalu kita bisa memasukkan campuran kompos yang baru dengan campuran kompos yang sudah jadi atau kompos lama lalu kita tutup selama 14 hari. menggunakan gentong tanah liat ini dikarenakan sifatnya yang memiliki pori-pori sehingga bisa mempercepat proses terbentuknya pupuk kompos.
ECO ENZYM
Eco-enzym adalah larutan yang mengandung campuran
mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk mencerna sisa-sisa makanan dan
limbah organik lainnya. Ini adalah produk yang dapat digunakan untuk
membersihkan berbagai permukaan, menghilangkan bau tak sedap, dan memecah sisa
makanan, kertas, dan limbah organik lainnya menjadi komponen yang lebih mudah
diuraikan.
·
Bahan-bahan yang
dibutuhkan:
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan Eco Enzym ini antara
lain gula air sisa sayur/buah, di mana buah atau sayur sisa ini dipotong
kecil-kecil terlebih dahulu dan jika semakin banyak bahan yang digunakan maka
hasil eco enzim yang dibuat akan semakin banyak.
·
Langkah Pembuatan:
1. Terlebih dahulu bersihkan
wadah dari sisa sabun/bahan kimia yang
menempel. Wadah yang akan digunakan harus memiliki tutup yang lebar, ukurannya bisa besar maupu yang tidak terlalu besar, berbahan
plastik, wadah yang digunakan jangan yang bermulut sempit
karena rentan meledak, serta tidak
berwadah kaca karena kaca sendiri sangat rentan
pecah.
2. Kemudian ukur volume dari wadah yang akan digunakan.
3. Selanjutnya masukkan air bersih sebanyak kurang lebih 60% dari volume wadah yang sudah
diukur sebelumnya.
4. Lalu masukkan gula sebanyak
kurang lebih 10% dari banyaknya
air yang digunakan.
5. Masukkan
potongan sisa buah dan sayur yang sudah kita siapkan
sebelumnya sebanyak 30% dari volume air, lalu
aduk sampai tercampur rata.
6. Kemudian tutup rapat wadah tadi
lalu beri label yang memuat tanggal
pembuatan dan tanggal panen eco enzyme yang kita buat.
7. Setelah 1 minggu pertama dari proses
pembuatan, jangan lupa untuk membuka tutup
wadah untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses
fermentasi.
8. Lalu aduk adonan yang sudah dibuat tadi pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90 setelah proses pembuatan tadi.
Pupuk organik(pupuk cair) yang berasal dari enzyme ternyata mampu menyuburkan tanaman dan pengganti pupuk buatan/kimia sehingga mampu menurunkan biaya pertanian danmeningkatkan produktivitas dibidang pertanian.Hal tersebut menunjukkan bahwa pembuatan garbage enzyme dapat mengurangi limbah rumah tangga khususnya limbah sayur dan buah serta mampu meningkatkan produktivitas dibidang pertanian (Nurfajriah, dkk., 2021).
DAFTAR PUSTAKA
Mumi Yuniwati.,
Dkk. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan
Cara Fermentasi Menggunakan Em4. Jurnal Teknologi : Vol. 5 No. 2 (2012).
Nurfajriah.,
Dkk. 2021. Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme Sebagai Usaha Pengolahan Sampah Organik Pada Level Rumah Tangga. Urnal
Ikraith-Abdimas No 3 Vol 4 November 2021.
0 komentar:
Posting Komentar