MEMANFAATKAN SAMPAH DENGAN MEMBUAT KOMPOS, SABUN CAIR, DAN ECO
ENZYM
Psikologi Lingkungan Essay 4 Melakukan Eksperimen
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Desti Fitria Suci (21310410157)
Nelsa Ayuantika (22310410070)
Psikologi SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari yang merupakan permasalahan kompleks yang di hadapi Indonesia, masalah sampah juga tidak ada habisnya. Maka dari itu, untuk memanfaatkan sampah-sampah tersebut mahasiswa psikologo Universitas Proklamasi 45 akan mengelola sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang berguna, seperti kompos, eco enzyme, paper bag dari kertas kalender bekas. Pada tanggal 22 Oktober mahasiswa kelas SJ berkumpul di rumah Bu Sinta untuk mengerjakan beberapa progam yakni membuat kompos, eco enzyme, dan sabun. Setelah kegiatan penjelasan dengan makan-makan juga mahasiswa saling bertnaggung jawab atas sampah yang di hasilkannya dari makananan teresbut. Masing-masing kelompok terdiri dari dua orang, sehingga saat mengolah sampah tersebut bisa dibagi-bagi dan selesai tepat waktu. Pada pembuatan sabun kita menyiapkan bahan-bahannya, yaitu:
1. Air
1 liter
2. Garam
NaCL 150 gram
3. Metil
etil sulfonate 200 gram
4. Etda
20 gram
5. Aminom
90 gram
6. Glyserin
27 gram
7. Pewarna
(kuning &biru)
8. Echo
enzyme ¾ liter.
9. Pewangi(bau)
Setelah
bahan-bahan siap, maka kita membuat sabun dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Siapkan
air 1 liter kedalam baskom, kemudian didihkan air untuk melarutkan metal etil
sulfonate
yang
telah di takar sebelumnya. Jika sudah mendidih, tuangkan metal ethil
sulfonate tersebut lalu
aduk
selama 20 menit atau kurang lebih sampai hancur tidak ada gumpalan putih lagi.
2. Etda
di siram dengan sedikit air panas untuk melarutkannya terlebih dahulu. Setelah
etda larut,
masukkan
etda ke sabun cair kemudian masukkan aminom ( aminom dimasukkan ke dalam sabun
cairdan
etda)
3. Kemudian
tambahkan glyserin dan pewarna tadi, setelah itu diaduk sampai merata.
4. Tambahkan
eco enzyme , dan tambah sedikit air jika masih merasa kurang teksturnya.
5. Untuk yang terakhir tambah bau atau pewangi (opsional).
Setelah membuat sabun cair, panen eco enzyme, sebelum panen tentu kita harus tahu bagamana cara pembuatan eco enzyme. Dalam membuat eco enzyme harus mengganakan perbandingan 1:3:10 yaitu perbandigan antara gula merah 90 gram, kulit semangka 270 gram, dan air 450 ml. air harus 450 ml, karena sebelumnya gula merah dilarutkan bersama 450ml air diatas kompor dengan api sampai mendidih. Jadi jika di gabungkan air akan berjumlah 900ml.
Langkah
awal siapkan botol atau bisa menggunakan wadahuntuk tempat fragmentasi bakal
eco enzyme. Kemudian, iris tipis-tipis gula merah sebanyak 90 gram tadi. Kemudian
didihkan air 450 ml, setalah mendidih masukkan ke dalam wadah dan campur dengan
takaran sisa kulit semangka dan tambahkan air 450 ml. Lanjut tutup rapat wadah
bakal eco enzyme, dan jangan lupaberi tanggal dimulainya fragmentasi.
Cara
panen eco enzyme Echo enzyme, fragmentasi 1 selama 3 bulan. echo enzyme
fragmentasi 2 selama 1 bulan. Echo Enzym yang dipanen telah difragmentasikan
dari tanggal 23 Februari 2023.
Langkah-langkah :Pisahkan air eco enzyme dengan ampas ke wadah yang berbeda. Saring hingga terpisah dengan ampasnya. Ampasnya nanti bisa dikasih pada gentong atau wadah untuk dijadikan sebagai tambahan bahan kompos dan air echo enzyme yang telah dipisahkan difragmentasikan lagi untuk tahap kedua. Setelah membuat sabun dan eco enzym di sini kita lanjut membuat pupuk kompos yang biasa untuk menyuburkan tanaman.
Kompos
adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami pelapukan karena terjadi
interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusukan yang bekrja di dalam
bahan organic tersebut.
Cara membuat pupuk kompos memanglah tidak sulit, tetapi perlu ketelitian dan kesabaran karena proses pengomposan cukup memakan waktu. Meski bahan-bahan yang digunakan biasanya adalah sisa bahan makanan dirumah, tetapi tidak semua sampah dapur bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos.
Bahan-bahan
alami yang dapat dijadikan kompos :
• Potongan
buah
• Potongan
sayuran
• Ampas
kopi
• Potongan
rumput dan tanaman
• Daun
kering
• Kayu
dan kulit kayu yang di cincang halus
• Serbuk
gergaji dari kayu yang tidak di olah
• Bumbu
dapur yang sudah kedaluwarsa
Semua bahan organic yang telah di sebutkan di atas akan mengalami pelapukan yang di akibatkan oleh mikoorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembab dan basah, pada dasarnya proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di alam.
Bahan,
alat dan cara membuat kompos
• Sampah
rumah tangga
• Tanah
• Air
secukupnya
• Arang
sekam
• Activator, yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organic
Alat
yang di butuhkan untuk membuat kompos
• Alat
pemotong dan pencacah misalnya pisau atau gunting
• Tempat
menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat atau tempat lainnya
• Alat
pengaduk dan sarung tangan
• Ember atau wadah untuk melarutkan activator
Cara
membuat pupuk kompos
Masukan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi sampah organic dan irisan buah buahan yang sudah di iris kecik kecil ke dalam wadah campur dengan kompos, lalu masukan ampas kopi dan di aduk, tambahkan ecoenzym dan daun sirih kurang lebih 50 lembar di cincang halus di campur molase ( tetes tebu, bakteri untuk menguraikan adonan, tambahkan ema (6 tutup botol) dan tikoderma secukupnya (anti jamur) di campur fermentasi kulit bawang untuk menghidrakan dari serangga, lalu campurkan juga dedak, anfush, garam untuk pestisida alami dan tambahkan grajen lalu aduk adonan sampai tercampur rata, donan tidak boleh terlalu basah atau terlalu kering, lalu masukkan sampah organic yang sudah disiapkan ke dalam wadah, gentong tanah liat sebelumnya di kasih bantalan di bawahnya yang terbuat dari potongan sisa kardus. Lalu tutup rapat diamkan selama kurang lebih 14 hari.
Manfaat
kompos
Kompos berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering pada tanah, serta memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur. Penggunaan kompos juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Selain itu, kompos mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba tanah. Ini dapat menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman. Namun, kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk anorganik. Oleh karena itu, penggunaan kompos harus dilakukan dengan volume yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Meski demikian, pupuk kompos tetap banyak digunakan dan digemari oleh para petani atau orang yang suka berkebun karena bisa memanfaatkan sampah organik menjadi hal yang lebih berguna.
Berikut
dokumentasi singkat kami
0 komentar:
Posting Komentar