HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG BERKENAAN
DENGAN SAMPAH
UTS Psikologi Lingkungan
Afini
Musyarofah.J
22310410113
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Sampah selalu
menjadi masalah yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Hampir seluruh Negara di
dunia mengalami polemik terkait sampah. Tidak terkecuali Indonesia salah satu nya
di Kota Yogyakarta karena imbas adanya penutupan Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Terpadu (TPST) Piyungan. Masalah yang dihadapi kota ini yaitu minimnya
kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah sehingga mereka membuang sampah
secara sembarangan seperti dilahan-lahan kosong, di depan pertokoan, dan di
pinggiran jalan. Dengan adanya pernyataan dari Pemda DIY terkait akan
ditutupnya TPST Piyungan secara permanen pada tahun 2024 akan menyebabkan
masalah sampah ini jadi semakin pelik, terlebih jika persepsi masyarakat Jogja terkait
pentingnya pengelolaan sampah masih negatif.
Menurut
Yolarita (2011), paradigma baru dalam pengelolaan sampah lebih menekankan pada
pengurangan sampah dari sumber untuk mengurangi jumlah timbunan sampah dan
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah. Sehingga hal tersebut
sesuai dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang cara pengelolaannya berfokus pada pengurangan
sampah dari sumber asalnya (rumah tangga). Pemilahan sampah yang dilakukan
dengan menerapkan prinsip 3R akan mempermudah teknik pengolahan sampah
selanjutnya. Dinas Pekerjaan Umum (2007) menjelaskan bahwa prinsip 3R dapat
diuraikan sebagai berikut;
1.
Reduce atau reduksi sampah,
merupakan upaya untuk mengurangi timbunan sampah di sumber asalanya bahkan
dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan dengan cara mengubah pola hidup
konsumtif, yaitu merubah kebiasaan boros yang menghasilkan banyak sampah
menjadi hemat/efisien menghasilkan sedikit sampah.
2.
Reuse artinya menggunakan kembali
bahan atau material agar tidak menjadi sampah (tanpa melalui proses
pengolahan), Dengan tujuan memperpanjang usia penggunaan barang melalui
perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara langsung.
3.
Recycle artinya mendaur ulang
suatu bahan yang sudah tidak berguna menjadi bahan lain atau barang yang baru
setelah melalui proses pengolahan.
Agar prinsip
3R dapat berjalan dengan baik maka sebagai pelaku yang menghasilkan
sampah, masyarakat perlu ikut berpartisipasi
ambil bagian dalam pelaksanaannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah sebagai upaya untuk menjaga
lingkungan. Salah satu faktor tersebut yaitu karena adanya persepsi masyarakat tentang
lingkungan yang sehat dan bersih itu harus terbebas dari sampah.
Menurut Tansatrisna
(2014) Persepsi merupakan salah satu penentu tingkat partisipasi masyarakat
karena persepsi merupakan hal yang mendasari seorang individu dalam setiap
tindakannya. Dalam hal ini, persepsi sebagai pembentuk sikap dan perilaku akan
melandasi perilaku masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Jika
persepri terhadap pengelolaan sampah rumah tangga positif, maka masyarakat akan
cenderung memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Begitu pula sebaliknya,
jika persepsinya negatif, maka masyarakat akan cenderung untuk tidak
berpartisipasi dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Persepsi
masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga bisa disebabkan oleh adanya
faktor internal dalam diri indvidu maupun faktor eksternal yang berupa keadaan
lingkungannya. Dalam hal ini persepsi dan perilaku masyarakat Jogja terhadap
sampah dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Albert Bandura tentang adanya social learning yaitu perilaku manusia yang
memiliki interaksi timbal balik secara berkesinambungan antara kognitif,
perilaku, dan pengaruh lingkungan. Dengan adanya social learning ini
ketika kita melihat model berperilaku tertentu maka kita mungkin saja akan menirunya.
Proses peniruan ini tidak otomatis langsung terjadi, tetapi melalui proses
kognisi subjek. Sehingga, dengan adanya teori tersebut ketika seorang individu
melihat perilaku individu lain saat membuang sampah sembarangan maka ia tidak langsung
meniru perilaku tersebut. Namun lama-kelamaan individu bisa meniru perilaku
buang sampah tersebut.
Paul A.Bell
dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995). Juga menjelaskan tentang persepsi bahwa
individu akan menghadapi/mengamati dan ingin memahami suatu objek fisik yang
ada di lingkungannya seperti saat TPST Piyungan masih beroprasi normal, maka
dia merasa tenang karena tidak perlu pusing memikirkan kemana sampah akan dibuang.
Akan tetapi saat terjadi penutupan TPST Piyungan maka individu tersebut mulai
merasa stress memikirkan bagaimana sampah-sampah yang dia hasilkan harus
di hilangkan supaya tidak membusuk dan menimbulkan bau, sehingga mulai berusaha
untuk mengatasi stress tersebut (coping behavior) karena dia
telah mengalami situasi yang tidak nyaman. Ketika coping behavior yang
dia lakukan tidak berhasil mengatasi stressnya maka memunculkan perilaku
apa saja agar stress tersebut bisa hilang sehingga ketika dia melihat
masyarakat secara berturut-turut membuang sampah secara sembarangan, maka dia
mulai mengikuti perilaku tersebut.
Sehingga penting bagi individu untuk memiliki
persepsi yang benar terhadap sesuatu, karena persepsi merupakan dasar
pembentukan sikap dan perilaku manusia dalam menjalani hidupnya.
Daftar Pustaka
Azwar, A. (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta, Yayasan
Mutiara.
[Dinas PU] Dinas Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Umum 3R Berbasis Masyarakat
di Kawasan Pemukiman. Jakarta (ID): Dinas PU.
Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo &
Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.
Tansatisna, D. (2014) Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga [Skripsi]. Bogor (ID): Universitas Institut
Pertanian Bogor. [Internet]. [diunduh pada 02 November 2023]. Melalui link: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72098
Widiarti, I. W. (2012). Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala
Rumah Tagga Secara Mandiri. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. 4(2),
Juni 2012, hal 101-113
Yolarita E. 2011. Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R di Kota Solok
[tesis]. Bandung (ID): Universitas Padjajaran. [Internet]. [diunduh pada 02 November
2023]. Melalui link: http://pustaka.unpad.ac.id/archives/1196933.
0 komentar:
Posting Komentar