MENJAGA LINGKUNGAN
BERSAMA TPST RANDU ALAS
Psikologi Lingkungan Essay 5 Belajar di TPST Randu Alas
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Celyn Intang Aulia
21310410169
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Peningkatan
jumlah penduduk, perkembangan wilayah, aktivitas penduduk meningkat
mengakibatkan permasalahan sampah yang terus meningkat setiap harinya.
Permasalahan sampah membutuhkan penanganan khusus. Sampah merupakan masalah
yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Penanganan yang tepat
sangat diperlukan agar tidak merusak lingkungan dan menganggu aktivitas
masyarakat. Agar pengelolaan sampah bijaksana dan baik maka sampah yang
dikumpulkan diserahkan ke Tempat Pembuangan Sampah.
Pada
hari Sabtu, 28 Oktober 2023 kami mahasiswa Universitas Proklamasi 45
berkesempatan melakukan wisata sampah di TPS Randu Alas. TPS 3R Randu Alas
berada di Candi Karang, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. TPS
Randu Alas merupakan tempat penampungan dan pemilahan sampah dengan menggunakan
prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebelum diangkat ke tempat pemrosesan akhir
(TPA). Tujuan TPS ini adalah mengelola sampah warga sekitar. Dibangun sejak
tahun 2015 dan resmi beroperasi pada 16 Februari 2016. Pada saat awal
diresmikan, TPS Randu Alas hanya terdapat 25 orang yang berlangganan disekitar
RW 9 dengan bergerak mendatangi setiap rumah. Sekarang TPS ini mampu menampung
sebanyak 370 KK. Untuk berlangganan di TPS ini perlu membayar yang disesuaikan
dengan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Pemilahan
sampah di TPS Randu Alas meliputi jenis organik dan anorganik. Sampah organic
contohnya seperti sampah berupa sisa makanan, sayuran, tulang ikan, tulang
ayam, buah. Sampah anorganik seperti plastic, botol-botol minuman kemasan,
kaleng, karet, bungkus makanan kemasan, dan masih banyak lainnya. Sampah
organic dimanfaat kembali menjadi pakan maggot, pupuk kompos, bioaktivor, dan ecoenzym. Sampah
anorganik yang masih berguna dan mempunyai nilai ekonomis untuk dijual langsung
kepada pedagang rongsokan. Sisa dari hasil pemilahan sampah yang masih berguna
adalah sampah residu yang selanjutnya oleh petugas DLH diangkut ke TPA
Piyungan.
Pengurus
TPS Randu Alas menghadapi beberapa kendala yang hingga saat ini belum teratasi.
Pertama, banyak warga yang belum bisa memilah sampah dengan baik dan benar.
Pada saat pengambilan sampah di rumah warga, masih banyak warga yang mencampur
antara sampah sisa makanan dan sampah anorganik. Kedua, teknologi yang dimiliki
TPS ini belum terbarukan. Alat yang digunakan masih alat konvensional, belum
menggunakan alat-alat canggih yang didukung oleh pemerintah. Ketiga, penutupan
TPA Piyungan membuat penumpukan sampah di TPS Randu Alas. Seluruh pekerja TPS
ini mendapatkan gaji bahkan diatas UMR Kabupaten Sleman.
Dengan
adanya TPS Randu Alas sangat membantu untuk menjaga lingkungan. Sangat penting
dukungan dari pihak warga sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan TPS ini
menjadi lebih baik dan inovatif. Pihak warga sekitar diharapkan lebih sadar
terhadap tanggung jawab sampah dan menjaga lingkungan. Pemerintah juga
diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar TPS ini
berkembang menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab
kita bersama dalam menjaga dan memelihara lingkungan dengan memulai peduli akan
sampah yang kita hasilkan.
0 komentar:
Posting Komentar