PEMBUATAN KOMPOS DAN ECOENZYM HASIL SAMPAH RUMAH TANGGA
Psikologi Lingkuny Essay 4 Melakukan
Eksperimen
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Disusun
Oleh :
Nama : Bastian
Jan Bona Tua Siringoringo
Nim : 22310410069
Nama : Chornelia Minar Tampubolon
Nim : 22310410078
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45
Yogyakarta
Kompos
Kompos merupakan bahan organik yang dibuat
dengan cara menguraikan bahan organik seperti daun-daun berguguran, ranting,
sisa makanan, dan kotoran hewan. Proses pengomposan dapat dilakukan secara
alami dengan membiarkan bahan organik terurai secara alami oleh mikroorganisme
atau dengan menggunakan starter kompos untuk mempercepat proses penguraian.
Kompos mempunyai manfaat yang besar bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Pada artikel kali ini kami tidak hanya akan menjelaskan manfaat kompos saja,
namun juga menjelaskan cara pembuatannya. Cara membuat kompos sendiri
sebenarnya sangat mudah, kita bisa menggunakan bahan organik seperti daun
kering, rumput, sisa makanan, dan kertas sebagai bahan bakunya. Berikut langkah-langkah membuat kompos sendiri:
Siapkan tempat untuk membuat kompos,
seperti lubang di tanah atau kotak kompos. Pada pembuatan kompos ini saya
menggunakan wadah kompos tersebut yang terbuat dari tanah liat. Alasan mengapa
menggunakan wadah tersebut agar sikulasi udara ada pada saat proses pembuatan
kompos terjadi. Pastikan tempat tersebut berada di tempat yang terlindungi dari
sinar matahari. Selanjutnya Kumpulkan bahan organik seperti daun-daun mati, sisa
makanan, sampah kulit buah. Harap pastikan bahwa bahan organik yang di
kumpulkan bebas dari bahan kimia dan pestisida. Pada tahap pertama kita
memasukkan Arang, Abu bakaran yang sudah di saring, dun daun yang sudah di
fermentasi, dan kulit telur pada sebuah wadah lain dan diaduk sampai bercampur
dengan sempurna. Selanjutnya Kulit buah dan sisa makanan yang sudah diris iris
kecil kecil dicampur dengan kompos lawas dan diaduk dengan dicampur ampas kopi,
kemudian tambahkan Fermentasi kulit buah tambahan sisa ekoenzym, irisan daun
sirih sebanyak 50 lembar dan dicampur Molase (tetes tebu, bakteri untuk
menguraikan adonan), ema untuk tanaman (6 tutup botol), trikoderma (anti jamur)
dicampur Fermentsi daun bawang (daun bawang untuk menghindarkan serangga),
dedak, anfush. Selanjutnya diaduk secara merata tambahkan juga Garam (untuk
pestisida alami) lalu campur grajen dan tambah air sampai tidak terlalu kering
dan adonan tidak terlalu basah tambah sampah daun kering yg sudah disetelika.
Kemudian gentong tanah liat diberi bantal (potongan kardus yang sudah dimasukan
menjadi bantalan) masukan campuran kompos kedalam gontong tanah liat yang sudah
di siapkan tadi lalu ditambah kompos yg sudah jadi dan ditutup selama 14 hari agar
kompos bisa siap untuk di gunakan.
Kompos dapat menjadi alternatif pengganti
pupuk kimia untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Dengan
membuat kompos sendiri, kita juga dapat mengurangi sampah organik di rumah dan
memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pengomposan juga sangat mudah dan
dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Kini,
buatlah kompos di rumah untuk
menumbuhkan tanaman yang lebih sehat dan membuang bahan limbah agar lebih
bermanfaat.
Eco enzyme.
Eco enzyme adalah solusi yang dihasilkan dengan memfermentasi sisa bahan organik seperti daging buah, sayuran, gula, dan air.Larutan ini berwarna coklat tua dan mempunyai aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco enzyme dapat digunakan sebagai cairan serba guna, termasuk deterjen rumah tangga, pupuk alami, dan insektisida yang efektif.
Pada proses
pembuatan eco enzyme kita harus
menggunakan perbandingan bahan 1:3:10
dengan rincian perbandingan yaitu Gula merah 90 gr: Kulit Semangka 270 gr : Air
900 ml.
Langkah- langkah pembuatan Eco Enzyme
1.siapkan
bahan-bahan yang digunakan sebagai perbandingan. Dimulai dari gula merah yang
diiris kecil lalu dipanaskan bersama 450ml air diatas kompor dan diaduk hingga gula mera larut.
2. kulit semangka dipotong menjadi bagian-bagian lebih kecil, agar lebih memudahkan proses fermentasi.
3.siapkan botol/wadah untuk tempat fermentasi.
4.Saat gula merah sudah larut tunggu hingga air gula merah dingin telah dingin.
Langkah mencampurkan bahan bahan nya yang pertama kita tuang kedalam botol/wadah yang sudah disiapkan, lalu masukan potongan kecil kulit semangka, lalu tambahkan air 450ml dan sisakan sediit ruang, kemudian tutup rapat botol/wadah tersebut dan beri tanggal pemuatan dan tanggal akan di panen, agar mudah untuk mengetahui kapan akan memanen hasil fermentasinya. Pada pembuatan eco enzyme terdapat 2x masa fermentasi, yang pertama difermentasi selama 3bulan dan kedua difermentasi selama 1bulan.
Dari eksperimen ini juga diajarkan dalam memanen eco enzyme yang telah difermentasi dari bulan Februari. Botol/Wadah yang berisi eco enzyme akan disaring, untuk memisahkan ampas -ampas kulit buah dengan air hasil fermentasinya. Cairan dari eco enzyme yang telah difermentasi tahap pertama dan akan di lakukan kembali fermentasi kedua selama 1 bulan, cairan hasil fermentasi juga bisa di gunakan untuk pembuatan sambun cair. Dan ampas kulist buah yang telah disaring bisa digunakan sebagai bahan dari pembuatan Kompos.
Permasalahan yang ada adalah krisis kesadaran bahwa sampah rumah tangga memili manfaat yang banyak, bahwa selama ini sampah dipandang menjadi hal yang sangat menjijikan dan bau. Dengan adanya kegiatan yang kami lakukan memberikan kesadan sendiri buat saya. Dan bagaimana cara supaya teman teman dan orang sekitar kita bisa menerapkan 3R pada sampah sehingga sampah akan lebih berkurang di lingkungan kita
0 komentar:
Posting Komentar