Essai 3
Melakukan
Wawancara tentang Disonansi Kognitif
Prabawati
Tresnaning Jati
21310410175
/ SP
Psikologi
Inovasi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Motivasi memiliki hubugan langsung dengan
disonansi kognitif, karena motivasi adalah suatu kekuatan yang memungkinkan
individu untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Memiliki hidup yang sehat tentu menjadi
keinginan semua orang. Hidup sehat pasti berawal dari individu yang memiliki motivasi kuat untuk sehat dan
panjang umur. Motivasi untuk hidup sehat akan sangat membantu individu mencari
dan melakukan berbagai cara untuk membantunya memiliki jiwa raga yang sehat,
seperti dengan rutin berolahraga, menjaga asupan makanan, menjaga pola makan,
menjaga pola tidur, dan lain sebagainya. Meningkatkan motivasi hidup sehat
tentu dapat dimulai dari menentukan tujuan, sepeti untuk kesehatan fisik dan
kesehatan jiwa.
Motivasi sehat dan olahraga teratur serta
menjaga pola makan adalah memiliki hubungan yang sangat erat. Selain dapat
meningkatkan kesehatan fisik, olahraga teratur juga dapat membantu untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi stress. Individu yang memiliki
motivasi hidup sehat dengan mengatur pola makan juga dapat mengurangi risiko
terserang berbagai penyakit.
Pada kesempatan kali ini, saya melakukan
wawancara dengan subjek :
Identitas subjek
Inisial : FZ
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 21 Tahun
Pekerjaan : Guru
Pelaksanaan Wawancara
Hari / tanggal : Kamis, 28 Maret 2024
Pukul : 09.00-09.30 wib
Tempat : Tempat kerja subjek
Berikut isi wawancara dengan subjek :
Subjek adalah wanita yang bekerja menjadi
pendidik anak usia dini. Subjek sudah bekerja selama hampir 3 tahun. Sebelumnya
subjek pernah membahas tentang dirinya yang ingin memulai hidup sehat karena
subjek sering mengeluhkan jika badannya mudah kelelahan.
Saya : Permisi, saya ingat anda sebelumnya
pernah bercerita kepada saya jika anda mudah sekali merasakan lelah, bisakah
anda menjelaskan yang anda keluhkan selama ini?
Subjek : Saya menyadari jika diri saya
mudah sekali lelah semenjak saya memasuki bangku SMA. Saya ingin sekali merasa
enjoy dengan segala aktivitas saya, saya ingin badan saya fit lagi seperti dulu
tanpa harus mudah merasa lelah. Tetapi beberapa minggu terakhir ini saya
merasakan rasa lelah ini adalah akibat dari diri saya yang kurang menjaga
kondisi badan saya.
Saya : Apa yang anda sadari selama beberapa
minggu terakhir ini?
Subjek : Saya mulai mencari informasi
tentang penyebabnya dari internet, saya pernah membaca jika olahraga dan
menjaga pola makan itu sangat penting.
Saya : Apakah selama ini anda merasa jika
anda sudah melakukan olahraga dan menjaga pola makan anda?
Subjek : Jujur saya belum melakukan itu
karena saya sudah sangat lelah setelah pulang bekerja, pagi hari saya hampir
setiap hari melewatkan sarapan, setiap pulang kerja saya selalu membeli makanan
instan yang pedas, minuman manis dengan es yang banyak, dan sampai rumah saya
hanya tidur sampai sore. Tetapi pasti malam hari saya menyesal melakukan itu
karena setiap malam saya tidak bisa tidur nyenyak dan saya bangun pagi dengan
kondisi badan yang sangat sakit.
Saya : Setelah anda merasakan kondisi tidak
nyaman seperti itu, apakah esok hari anda akan mengulangi hal tersebut lagi?
Subjek : Iya, saya menyadari jika saya
melakukan itu terus menerus saya hanya
akan menyiksa diri saya. Tetapi saya juga merasa malas untuk sarapan karena
menurut saya sarapan justru membuat saya mengantul. Saya juga sangat berat
untuk meninggalkan makanan pedas dan meminum es manis. Saya mempunyai planning
setelah saya mengkonsumsi itu maka saat hari libur saya hatus olahraga, tetapi
ternyata saat hari libur tiba saya mendadak sangat malas untuk olahraga karena
saya merasa hari libur adalah waktu untuk istirahat.
Saya : Berarti anda sudah memiliki niat
untuk melakukan perubahan dan anda juva sudah menyadari jika yang anda keluhkan
sekarang adalah akibat dari pola hidup anda yang kurang sehat?
Subjek : Tentu saya menyadari, tetapi
sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan itu.
Saya : Apakah anda merasa jika anda audah
memiliki motivasi kuat untuk melakukan perubahan?
Subjek : Saya sudah memiliki motivasi untuk
berubah, tetapi sangat berat rasanya untuk saya mulai bergerak untuk melakukan
olahraga dan sulit sekali rasanya saya menjaga pola makan selama ini.
Kurang lebih seperti itu sedikit obrolan
saya dengan subjek. Dari wawancara tersebut saya.l mengambil kesimpulan jika
subjek mengalami disonansi kognitif. Disonansi kognitif adalah kodisi dimana
subjek menyadari jika yang dilalukan subjek bertentangan dengan pengetahuan
subjek tentang kesehatan tubuh. Subjek menunjukkan kesadarannya jika
perilakunya tidak sesuai dengan tujuan hidupnya untuk memiliki tubuh yang
sehat. Subjek menginkan tubuhnya sehat sehingga tidak mudah kelelahan, tetapi
subjek sering melewatkan sarapan, masih sering mengkonsumsi makanan pedas,
mengkonsumsi minuman manis, serta melewatkan olahraga. Subjek sudah menunjukkan
jika dirinya memiliki motivasi untuk hidup sehat, subjek juga telah mencoba
untuk melakukan itu, tetapi subjek merasa jika dirinya belum konsisten untuk
melakukannya. Dalam hal ini dapat kita ketahui bersama jika disonansi kognitif
mempengaruhi perasaan, pola pikir, dan tidakannya dalam mengambil keputusan.
Namun dalam memperbaiki perilaku disonansi kognitif ini memerlukan tekad dan
motivasi kuat dari individu itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar