Senin, 22 April 2024

Esai 3 Psikologi Inovasi : Wawancara Tentang Disonansi Kognitif Prabawati Tresnaning Jati (21310410175)

 

Essai 3

Melakukan Wawancara tentang Disonansi Kognitif



Prabawati Tresnaning Jati

21310410175 / SP

Psikologi Inovasi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 

Motivasi memiliki hubugan langsung dengan disonansi kognitif, karena motivasi adalah suatu kekuatan yang memungkinkan individu untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Memiliki hidup yang sehat tentu menjadi keinginan semua orang. Hidup sehat pasti berawal dari individu  yang memiliki motivasi kuat untuk sehat dan panjang umur. Motivasi untuk hidup sehat akan sangat membantu individu mencari dan melakukan berbagai cara untuk membantunya memiliki jiwa raga yang sehat, seperti dengan rutin berolahraga, menjaga asupan makanan, menjaga pola makan, menjaga pola tidur, dan lain sebagainya. Meningkatkan motivasi hidup sehat tentu dapat dimulai dari menentukan tujuan, sepeti untuk kesehatan fisik dan kesehatan jiwa.

Motivasi sehat dan olahraga teratur serta menjaga pola makan adalah memiliki hubungan yang sangat erat. Selain dapat meningkatkan kesehatan fisik, olahraga teratur juga dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi stress. Individu yang memiliki motivasi hidup sehat dengan mengatur pola makan juga dapat mengurangi risiko terserang berbagai penyakit.

Pada kesempatan kali ini, saya melakukan wawancara dengan subjek :

Identitas subjek

Inisial                          : FZ

Jenis kelamin            : Perempuan

Usia                             : 21 Tahun

Pekerjaan                   : Guru

 

Pelaksanaan Wawancara

Hari / tanggal              : Kamis, 28 Maret 2024

Pukul                           :  09.00-09.30 wib

Tempat                        : Tempat kerja subjek

 

Berikut isi wawancara dengan subjek :

Subjek adalah wanita yang bekerja menjadi pendidik anak usia dini. Subjek sudah bekerja selama hampir 3 tahun. Sebelumnya subjek pernah membahas tentang dirinya yang ingin memulai hidup sehat karena subjek sering mengeluhkan jika badannya mudah kelelahan.

Saya : Permisi, saya ingat anda sebelumnya pernah bercerita kepada saya jika anda mudah sekali merasakan lelah, bisakah anda menjelaskan yang anda keluhkan selama ini?

Subjek : Saya menyadari jika diri saya mudah sekali lelah semenjak saya memasuki bangku SMA. Saya ingin sekali merasa enjoy dengan segala aktivitas saya, saya ingin badan saya fit lagi seperti dulu tanpa harus mudah merasa lelah. Tetapi beberapa minggu terakhir ini saya merasakan rasa lelah ini adalah akibat dari diri saya yang kurang menjaga kondisi badan saya.

Saya : Apa yang anda sadari selama beberapa minggu terakhir ini?

Subjek : Saya mulai mencari informasi tentang penyebabnya dari internet, saya pernah membaca jika olahraga dan menjaga pola makan itu sangat penting.

Saya : Apakah selama ini anda merasa jika anda sudah melakukan olahraga dan menjaga pola makan anda?

Subjek : Jujur saya belum melakukan itu karena saya sudah sangat lelah setelah pulang bekerja, pagi hari saya hampir setiap hari melewatkan sarapan, setiap pulang kerja saya selalu membeli makanan instan yang pedas, minuman manis dengan es yang banyak, dan sampai rumah saya hanya tidur sampai sore. Tetapi pasti malam hari saya menyesal melakukan itu karena setiap malam saya tidak bisa tidur nyenyak dan saya bangun pagi dengan kondisi badan yang sangat sakit.

Saya : Setelah anda merasakan kondisi tidak nyaman seperti itu, apakah esok hari anda akan mengulangi hal tersebut lagi?

Subjek : Iya, saya menyadari jika saya melakukan  itu terus menerus saya hanya akan menyiksa diri saya. Tetapi saya juga merasa malas untuk sarapan karena menurut saya sarapan justru membuat saya mengantul. Saya juga sangat berat untuk meninggalkan makanan pedas dan meminum es manis. Saya mempunyai planning setelah saya mengkonsumsi itu maka saat hari libur saya hatus olahraga, tetapi ternyata saat hari libur tiba saya mendadak sangat malas untuk olahraga karena saya merasa hari libur adalah waktu untuk istirahat.

Saya : Berarti anda sudah memiliki niat untuk melakukan perubahan dan anda juva sudah menyadari jika yang anda keluhkan sekarang adalah akibat dari pola hidup anda yang kurang sehat?

Subjek : Tentu saya menyadari, tetapi sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan itu.

Saya : Apakah anda merasa jika anda audah memiliki motivasi kuat untuk melakukan perubahan?

Subjek : Saya sudah memiliki motivasi untuk berubah, tetapi sangat berat rasanya untuk saya mulai bergerak untuk melakukan olahraga dan sulit sekali rasanya saya menjaga pola makan selama ini.

Kurang lebih seperti itu sedikit obrolan saya dengan subjek. Dari wawancara tersebut saya.l mengambil kesimpulan jika subjek mengalami disonansi kognitif. Disonansi kognitif adalah kodisi dimana subjek menyadari jika yang dilalukan subjek bertentangan dengan pengetahuan subjek tentang kesehatan tubuh. Subjek menunjukkan kesadarannya jika perilakunya tidak sesuai dengan tujuan hidupnya untuk memiliki tubuh yang sehat. Subjek menginkan tubuhnya sehat sehingga tidak mudah kelelahan, tetapi subjek sering melewatkan sarapan, masih sering mengkonsumsi makanan pedas, mengkonsumsi minuman manis, serta melewatkan olahraga. Subjek sudah menunjukkan jika dirinya memiliki motivasi untuk hidup sehat, subjek juga telah mencoba untuk melakukan itu, tetapi subjek merasa jika dirinya belum konsisten untuk melakukannya. Dalam hal ini dapat kita ketahui bersama jika disonansi kognitif mempengaruhi perasaan, pola pikir, dan tidakannya dalam mengambil keputusan. Namun dalam memperbaiki perilaku disonansi kognitif ini memerlukan tekad dan motivasi kuat dari individu itu sendiri.

 

0 komentar:

Posting Komentar