DISONANSI KOGNITIF PADA KARYAWAN DALAM MENGKONSUMSI FAST FOOD FRIED CHICKEN
Tugas Essay3 Psikologi Inovasi : Melakukan Wawancara tentang Disonansi Kognitif
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Nurul Ari Hidayah
21310410173
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA 2024
1. PROFIL SUBYEK
Nama / Insial : MR
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 28 tahun
Pekerjaan : Karyawan
2. WAWANCARA
Saya : Mengapa kamu sangat menyukai fried chicken?
MR : Ya karena praktis, cepat, harganya juga murah terutama bagi saya anak kost yang setiap harinya harus menghaemat budget termasuk budget untuk makan.
Saya : Sejak kapan kamu menyukai fried chicken ?
MR : Sejak saya bekerja dan saya kost
Saya : Selain fried chicken apakah ada lagi fast food yang kamu sukai ?
MR : Ada sih beberapa , seperti burger, kentang goreng, saya suka, dan tentunya pilih harga yang ekonomis
Saya : Seberapa sering kamu mengkonsumsinya ? apakah kamu tahu bahwa jika terlalu sering mengkonsumsi fast food bisa menimbulkan hal yag tidak baik pada kesehatanmu, misalnya dapat memicu kegemukan atau bahkan kanker ?
MR : Saya hampir setiap hari mengkonsumsi fried chicken, dalam seminggu bisa makan fried chicken 3-4 kali, bahkan saya pernah dalam sehari mengkonsumsi fried chicken untuk makan pagi, siang, sore karena bali sekalian untuk sehari. Teman teman kost saya pun begitu, mereka sering beli fried chicken untuk makanan sehari hari, saya sering nitip ke mereka jika sedang tidak sempat membeli. Ya, saya paham kalo terlalu sering mengkonsumsi memang berdampak kurang baik untuk kesehatan tapi ya gimana lagi yaa.. saya suka yang praktis dan tidak ribet apalagi saya seorang karyawan yang sibuk bekerja, tidak sempet kalo harus masak masak di kost. Tapi ya adakalanya saya beli lalapan sayur dan buah buahan sebagai stok di kost sebagai support vitamin. Jadi tidak hanya fried chicken saja yang sering saya konsumsi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Baron dan Byrne mengungkapkan bahwa disonansi kognitif adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan terjadi ketika individu menyadari telah memiliki beberapa sikap yang tidak konsisten dengan tingkah lakunya. Menurut Festinger disonansi kognitif merupakan perasaan yang tidak seimbang atau perasaan yang tidak nyaman yang diakibatkan oleh pemikiran, perilaku yang tidak konsisten dan sikap yang bertujuan untuk memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan itu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan MR, MR mengkonsumsi fast food fried chicken karena praktis, cepat, efisien, dan harganya terjangkau, namun disisi lain dapat menyebabkan kegemukan serta memicu kanker. Walaupun MR sudah menyadari resikonya, tapi kecenderungan membeli masih tetap. Hal ini tidak sesuai dengan pemikiran mahasiswa yang kreatif dan kritis dalam mengolah informasi.
Dalam situasi ini, Teori Disonansi Kognitif dapat membantu kita memahami bahwa RS mungkin mengalami konflik internal. Dia tahu bahwa makanan cepat saji tidak sehat (pemikiran pertama), tetapi dia terus makan (tindakan yang tidak sesuai dengan pemikiran pertama). Konflik ini menciptakan ketidaknyamanan psikologis.
Didapatkan hasil bahwa terjadi disonansi kognitif pada MR dan juga pengambilan keputusan membeli dipengaruhi oleh faktor situasional dan lingkungan saat mengkonsumsi fast food fried chicken.
0 komentar:
Posting Komentar