Kamis, 18 April 2024

ESSAY 3 PSIKOLOGI INOVATIF: DISONANSI KOGNITIF DIAN FADJARINI (21310410011)

ESAI 3 – Wawancara Disonansi Kognitif

“PERILAKU DISONANSI KOGNITIF PADA PEROKOK”

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA




Oleh:

Nama: Dian Fadjarini

NIM: 21310410011

Kelas: Psikologi SJ

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

 

Dasar             teori disonansi kognitif

Disonansi kognitif merupakan dorongan negative yang terjadi ketika individu mengalami kondisi kognisi (ide, keyakinan, opini) yang tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan (Aronson,Elliot 1969). Dengan adanya ketidaksesuaian antar kognisi mendorong fungsi pembelaan ego yang dibentuk untuk melindungi diri. Contohnya saat seseorang merokok sebenarnya ia telah melakukan disonansi kognitif, sebab mereka tau bahwa merokok

itu berbahaya bagi Kesehatan, dan mereka meyakininya, namun tetap memilih untuk merokok.

Daftar pustaka

Siti    Zuhroh.    2014.    Meningkatkan     Sensitivitas    Dan    Kreatifitas Entrepreneur Dalam Menghadapi Pasar Global. Prosiding Workshop Dan


 

Seminar Nasional Kewirausahaan: 1-16. Malang, 28-29 November 2014: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Identitas subjek

Nama (inisial) : K Jabatan : Trainner Gym

Hasil wawancara

(sedang aktivitas di tempat gym, sambil mengobrol)

 

P (saya): “Mas, untuk menjaga badan tetap sehat kan selain dari olahraga juga harus menjaga pola makan, trus juga memiliki pola hidup sehat. Nah tapi menurut mas, gimana ni kalau misal udah jaga pola makan dll, tapi masih merokok?”

 

S (subjek): “sebenarnya ngerokok itu tetap g boleh ya mbk, kan udah pada tau juga tentang efek ngerokok”

 

P: “iya sih mas, tp kalo jenengan sendiri gimana? Apakah juga tetap merokok atau tidak”

 

S: “kalau saya merokok mbak, tapi cuman kalo lagi kumpul temen doang, dan itu paling cuman kalo temennya ngajak. Kalo nggak ya nggak”

 

P: “oo gitu ya mas, tp jenengan ngerasa gimana mas kalo ada temen yg ngajak ngerokok?”

 

S: “ya sebenernya saya males juga sih mbak ngerokok, tapi ya gimana.. kadang kalo perkumpulan cowok-cowok emang suka gitu. Tapi ya percuma juga kalaupun kita g ngerokok tapi dekat dengan perokok aktif, tetap kita kena dampaknya”

 

P: “iya juga sih mas.. jadi jenengan yg penting tetap olahraga, jaga polamakan gitu ya mas?”

 

S: “iya mbak.. itu yg utama….., tapi kalopun terpaksa harus ada kebiasaan-kebiasaan yg ga sehat misal makan junkfood, ngerokok, dll… ya … 90% banding 10% lahh”

 

(sambil melanjutkan aktivitas olahraga di gym)

Analisis mekanisme pertahanan      diri

subjek

Subjek melakukan defense mechanism rasionalitas karena telah membenarkan perilaku yang tidak dapat diterima oleh logika. Dia tau merokok itu negatif untuk kesehatan, tapi dia menjadikan

ajakan teman sebagai alasan yang rasional untuk merokok.

Hubungan

dengan psikologi inovasi

Seharusnya   subjek   mulai   mencari   inovasi   diri   untuk   tetap

menghindari merokok. Entah meminimalisir pertemanan dengan perokok aktif, lebih tegas terhadap ajakan teman, dll.

 

0 komentar:

Posting Komentar