Jumat, 05 April 2024

Essay 3 - Melakukan Wawancara tentang Disonansi Kognitif - SACHUROH

 


Tugas Essay 3 Psikologi Inovasi : Wawancara

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Wawancara Dengan Pemuda Perokok Aktif 








Sachuroh

21310410165

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Menurut  data badan Pusat statistik (BPS) , pada tahun 2023 presentasi  penduduk Indonesia  berusia 15 tahun ke atas yang merokok sebesar 28,62%. Presentasi ini meningkatkan  sebesar  0,36%  poin dari tahun lalu sebesar 28,26%. Berdasarkan data yang dihasilkan BPS ini menunjukkan  bahwa masyarakat  pedesaan  cenderung  lebih banyak perokok di bandingkan dengan masyarakat perkotaan. Merokok merupakan sumber utama penyakit mematikan  di dunia, namun tetap saja banyak orang yang menyepelekan hal tersebut  dan justru  mengabaikannya. Wawancara orang dengan disonansi perokok,  subjek merupakan seorang pemuda berusia 24 tahun yang bekerja sebagai wira usaha, yang berinisial BL. Subjek mengatakan  pertama kali merokok pada saat kelas 4 SD, alasan ia merokok karena coba-coba sebagai anak laki-laki yang gaul dan keterusan hingga sampai saat ini. Ketika pewawancara menanyai tentang bahaya rokok, subjek mengatakan sudah tahu akan bahaya rokok tersebut serta sudah  mengetahui dampak kronis atau penyakit yang dihasilkan dari merokok ini, namun masih saja merokok. Ia mengatakan dalam sehari bisa menghabiskan lima batang rokok. Dapat dihitung berapa banyak asap rokok yang masuk kedalaman paru-parunya terhitung kurang lebih sudah 10 tahun subjek merokok.

 Ketika  subjek di tanya apa yang dirasakan pada saat merokok ia menjawab dengan merokok ia merasa dapat menghilangkan rasa stres,  mengusir rasa sepi, jenuh dan galau. Pada saat di tanyai lagi oleh pewawancara apakah bisa sehari saja hidup tanpa rokok ia menjawab tidak,  dan mengatakan bahwa  bisa jauh dari rokok ketika kesehatannya sedang menurun saja. Kemudian pada saat ditanya kapan akan berhenti merokok dia menjawab masih tidak tahu karena orang-orang di rumahnya juga pada merokok sehingga Menyebabkan sulit lepas dari rokok serta lingkungan pergaulannya juga merupakan perokok aktif semua. Subjek mengatakan jika sedang banyak yang ia membeli rokok dengan merek yang lumayan mahal, namun jika sedang pas-pasan ia membeli rokok yang harganya standar. Dapat dikatakan bahwa mekanisme pertahanan diri subjek terhadap merokok cukup tinggi karena ia belum bisa juga jauh dari rokok. Subjek mengatakan bahwa ia pernah mencoba untuk berhenti merokok dengan cara menggantinya menggunakan permen, namun usaha tersebut gagal dan kembali lagi merokok.

Padahal seseorang memiliki kebiasaan merokok, dapat diketahui bahwa kebiasaan merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat. Setiap kali menghirup asap rokok, baik sengaja atau tidak sengaja berarti juga menghisap lebih dari 4000 macam racun sehingga mampu memengaruhi kebugaran jasmani dan daya tahan kardiorespirasi (Barnard Christian, 2002 : 147).  Efek yang ditimbulkan dari kebiasaan Merokok pun sangat banyak dan itu Berhubungan dengan organ-organ vital di dalam tubuh seperti paru-paru, jantung, ginjal dan lain-lain. Kandungan yang terdapat dalam rokok Pun akan membahayakan bagi kesehatan tubuh.

Dapat disimpulkan bahwa  seseorang yang mempunyai disonansi kognitif Terhadap rokok menganggap bahwa dampak rokok tidak langsung membahayakan kesehatan mereka. Dan para perokok mengatakan dengan mereka merokok akan menjadi penyumbang  pendapatan ekonomi terbesar di Indonesia. 


Daftar Pustaka 

- Fadholi, F., Prisanto, G. F., Ernungtyas, N. F., Irwansyah, I., & Hasna, S. (2020). Disonansi Kognitif Perokok Aktif di Indonesia. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 11(1), 1-14.

- Faza, A. B., Rahayu, S., & Setiowati, A. (2019). Perbandingan Antara Daya Tahan Kardiorespirasi Perokok Aktif Berolahraga dengan Bukan Perokok Aktif Berolahraga. Journal of Sport Science and Fitness, 5(2), 84-91.

- Novania Ayu  Rizaty, (2008), Data persentase perokok di Indonesia tahun 2015-2023 https://dataindonesia.id/kesehatan/detail/data-persentase-perokok-di-indonesia-20152023


0 komentar:

Posting Komentar