ESSAI 3 – WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF
Dosen Pengampu : Dr. Dra Arundati Shinta M.A
Nourindra Hafiz Adityawan
21310410193
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Target wawancara : Perokok
Identitas target : Tn. D
Tempat wawancara : Warung
Burjo Andeska
Hafiz :
Selamat Pagi. Mohon maaf sebelumnya, saya ingin berbicara dengan Anda tentang pengalaman Anda sebagai seorang
perokok. Apakah Anda bersedia?
Responden : Ya,
tentu saja.
Hafiz :
Baik, mari kita mulai. Sebelumnya, bisakah Anda memberi tahu saya mengapa
Anda mulai merokok?
Responden :
Saya mulai merokok Ketika saya masih remaja, Sebagian besar karena pengaruh
dari teman sebaya
dan rasa ingin tahu. Saya juga merasa bahwa merokok
membuat saya
terlihat lebih dewasa dan keren.
Hafiz :
Bagaimana perasaan Anda tentang merokok sekarang?
Responden :
Sejujurnya, saya memiliki perasaan yang bertentangan. Di satu sisi, saya menyadari bahwa merokok berbahaya bagi
kesehatan saya, namun di sisi lain, saya merasa sulit untuk berhenti karena sudah
menjadi kebiasaan yang sulit saya tinggalkan.
Hafiz :
Apakah Anda pernah merasa konflik antara pengetahuan tentang bahaya merokok dan keputusan Anda untuk merokok?
Responden : Ya,
saya sering mengalami konflik seperti itu. Terkadang saya merasa bersalah setelah merokok, terutama setelah membaca
artikel atau mendengar cerita tentang dampak negatif merokok. Namun, saya sering
menggunakan mekanisme pertahanan diri, seperti meremehkan risiko
atau menunda keputusan untuk berhenti.
Hafiz :
Menarik. Bagaimana Anda mengatasi konflik tersebut?
Responden :
Saya mencoba untuk meredakan kecemasan dengan membenarkan kebiasaan saya, atau mencari cara untuk mengalihkan
perhatian dari perasaan bersalah tersebut.
Hafiz :
Saya lihat Anda menggunakan beberapa mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi konflik itu. Bagaimana menurut Anda
solusi inovatif dapat membantu Anda mengatasi permasalahan ini?
Responden :
Sejauh ini, saya belum benar-benar mempertimbangkan solusi inovatif secara serius. Tapi saya bisa membayangkan bahwa
dengan adanya solusi yang lebih inovatif, seperti teknologi atau pendekatan
psikologis yang baru, mungkin saya bisa lebih mudah berhenti merokok.
Hafiz :
Sangat menarik. Terima kasih atas semua jawaban yang telah Anda berikan.
Daftar Pustaka
Bandura, A. (2001). Social Cognitive Theory: An
Agentic Perspective. Annual Review of Psychology.
52(1). 1-26.
Octaviana,
S., Kania, R. N., & Restu, U. (2016). Pengaruh Gambar Seram Kemasan
Rokok Terhadap Disonansi
Kognitif Perokok di Kota Serang (Doctoral dissertation, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
0 komentar:
Posting Komentar