Kamis, 18 April 2024

Essay 4 - Berperilaku Inovatif Secara Nyata - Yosy Tri Aprian

Essay 4 Psikologi Inovasi : Berperilaku Inovatif

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA


 


Disusun Oleh

Yosy Tri Aprian

21310410188


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2024


Saya sering merasa cukup terganggu dengan banyaknya limbah organik yang terbuang sia-sia di sekitar tempat tinggal saya. Maka untuk mengatasi masalah ini, saya memilih untuk mencari ide atau cara inovatif guna mengurangi jumlah sampah organik yang dihasilkan. Salah satu ide yang saya temukan adalah dengan membuat kerajinan tangan dari limbah enceng gondok.

Awalnya, saya mulai mencari informasi tentang eceng gongok di internet, setelah saya menggali informasi tentang enceng gondok ini, saya menemukan bahwa tumbuhan ini sering dianggap sebagai gulma air yang tidak memiliki nilai ekologis dan hanya menimbulkan masalah lingkungan. Namun, setelah saya melakukan eksplorasi lebih lanjut, saya menyadari bahwa daun enceng gondok memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku kerajinan tangan yang menarik dan ramah lingkungan.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan enceng gondok yang tersebar di sungai maupun saluran irigasi sekitar lingkungan tempat tinggal saya. Saya menyadari bahwa jumlah enceng gondok yang sebelumnya terbuang sia-sia ini bisa menjadi sumber daya yang berharga untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Saya lalu mengumpulkan daun-daun enceng gondok yang masih segar dan masih baik kondisinya.

Setelah mengumpulkan cukup banyak bahan baku, langkah selanjutnya adalah saya membersihkan daun enceng gondok dari kotoran yang menempel padanya. Saya menggunakan sikat dan air bersih untuk membersihkannya dengan hati-hati, memastikan bahwa daun-daun tersebut benar-benar bersih dan siap untuk saya proses lebih lanjut.

Kemudian, saya memisahkan daun enceng gondok dari tangkainya karuna saya hanya mengambil bagian tangkai daunnya saja lalu saya membiarkannya mengering di bawah sinar matahari. Proses pengeringan ini penting untuk memastikan bahwa daun-daun enceng gondok menjadi lebih lentur dan mudah untuk ditenun menjadi kerajinan tangan.

Setelah batang daun enceng gondok kering, saya mulai merancang pola kerajinan yang ingin saya buat. Saya menggunakan kertas sebagai pola dan memotong batang daun enceng gondok sesuai dengan ukuran dan bentuk yang saya inginkan. Proses ini memerlukan ketelitian dan kesabaran agar kerajinan yang saya hasilkan memiliki bentuk dan desain yang menarik.

Selanjutnya, saya mulai menenun batang daun enceng gondok sesuai dengan pola yang telah saya buat. Saya menggunakan teknik anyaman sederhana untuk membuat kerajinan tangan yang kuat dan kokoh. Proses ini membutuhkan waktu dan keterampilan, tetapi saya merasa senang melihat hasil akhir yang indah dan unik.

Setelah menyelesaikan kerajinan tangan dari enceng gondok, saya merasa bangga dengan kontribusi saya dalam mengurangi sampah organik di sekitar lingkungan saya. Saya membagikan kerajinan saya melalui media sosial. Melalui upaya kecil ini, saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa dan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan sekitar.




Berikut ini juga saya lampirkan untuk link penjualan dari produk kreasi saya tersebut : https://www.instagram.com/p/C544XjnS3IV/?igsh=OWduOXRnODUzcA==

 

0 komentar:

Posting Komentar