Selasa, 23 April 2024

Kasus Pembullyan terhadap siswa di Binus School di Serpong


Tugas Psikologi Abnormalitas Oleh Bapak FX.Wahyu Widiantoro, Atas nama Afni Ambar Sari 22310410134

Pendahuluan

Polisi telah menetapkan empat orang tersangka dan delapan anak berkonflik dengan hukum (ABH) dalam kasus perundungan atau bullying terhadap siswa di Binus School Serpong. Seorang kriminolog sebelumnya menyebut kasus ini sebagai "perundungan ekstrem".Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi, dalam keterangan pers pada Jumat (01/03), mengatakan, status itu diputuskan berdasarkan hasil gelar perkara."Total yang ditetapkan 12 orang dengan rincian delapan anak berkonflik dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka," kata Alvino Cahyadi.Polisi menyebutkan inisial empat tersangka, yaitu E (18), R (18), J (18) dan G (19). Namun mereka tidak menyebutkan untuk delapan anak yang berstatus ABH.

Pembahasan

Dalam keterangan pada Jumat (01/03), Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi mengatakan, tindakan kekerasan itu dilakukan dengan dalih 'tradisi' tak tertulis sebagai syarat untuk bergabung dalam kelompok atau geng GT."Para pelaku secara bergantian melakukan kekerasan terhadap Anak Korban laki-laku 17 tahun dengan dalih 'tradisi' tidak tertulis sebagai tahapan untuk bergabung dalam kelompok atau komunitas," katanya, seperti dilaporkan Detik.com.Temuan polisi juga mengungkapkan bahwa para tersangka tidak dapat menerima sikap korban yang mengadukan kasus itu kepada saudaranya.Sehingga, demikian polisi, perundungan terulang kembali pada 13 Februari 2024.Kali ini, para pelaku melakukan kekerasan lantaran tak terima korban mengadu kepada kakaknya."Kemudian 13 Februari, para pelaku melakukan kekerasan diduga karena mendapatkan informasi bahwa korban diduga menceritakan kegiatan 'tradisi' yang terjadi pada tanggal 2 Februari kepada saudara anak korban," tuturnya.Atas kejadian itu, korban mengalami sejumlah luka di bagian leher dan tangannya, ungkap Alvino.

Di sisi lain, Binus School Serpong menyatakan sanksi terhadap para siswa yang terlibat. Derajat sanksi pun berbeda yakni yang melakukan kekerasan dikeluarkan dari sekolah, kemudian yang melihat namun tak berupaya membantu disanksi disiplin keras."Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School," kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024)."Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut, tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan, juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras," imbuh dia.

Mengapa geng anak remaja mengarah pada kekerasan?

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan secara biologis anak dan remaja lebih didominasi oleh faktor emosional.Sedangkan kemampuan menalar baru sempurna di usia 24 tahun.Itu mengapa, kata Devie, anak dan remaja belum bisa membedakan sepenuhnya mana yang baik dan buruk. Ditambah lagi mereka kerap terjebak dalam pengaruh 3P: panggung, perhatian, dan pujian.

Kesimpulan

Pengaruh dari orang-orang sekitarnya untuk ikut melakukan bullying. Pengaruh dari game atau tontonan yang tidak sesuai dengan usianya. Merasa lebih baik dengan menggunakan kekuatan fisik untuk melampiaskan amarah atau balas dendam,Kasus bullying di Sekolah Meningkat Selama 2023. Januari-Agustus 2023, terdapat 2.355 kasus pelanggaran terhadap perlindungan anak. Dari sekian laporan yang masuk tersebut, 837 kasus terjadi di lingkup satuan pendidikan, antara lain: Anak yang sebagai korban bullying atau perundungan: 87 kasus,Binus membenarkan anak artis Vincent Rompis terlibat dalam kasus perundungan tersebut. "Iya (anak Vincent Rompies terlibat)," kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra dalam keterangannya, Senin (19/2/2024). Haris mengatakan pihak sekolah memberikan atensi terkait kasus itu.

Daftar Pustaka

Amanda, G. (2021). Stop Bullying. Cemerlang Publishing.

Amini, yayasan S. J. (2008). Bullying : Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. PT. Grasindo.Anggito, S. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak.Astuti, ponny R. (2008). Meredam Bullying : 3 Cara Efektif Mengatasi. PT. Grasindo.

Azra, A. (2012). Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium II. Kencana Prenada Media Group.


PENULIS BLOGGER 


0 komentar:

Posting Komentar