Esai 3 Psikologi Inovasi: Wawancara tentang Disonasi
Kognitif
Wahyu Sukman (23310420012)
Disonasi Kognitif Terhadap Perokok yang Melakukan
Aktifitas Gym
Oleh Wahyu Sukman
NIM: 23310420012
Esai 3: Wawancara tentang Disonasi Kognitif
Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Merokok adalah tindakan menghisap atau
menghirup asap rokok menggunakan pipa atau rokok, yang berlangsung secara
terus-menerus dan melalui empat tahap yang meliputi: persiapan, inisiasi,
menjadi perokok, dan menjaga kebiasaan merokok (Maman, 2009).
IDENTITAS SUBJEK (NARASUMBER)
Nama
: FH
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Usia
: 43 Tahun
Pekerjaan
: Pegawai swasta
SETTING
Tanggal
Pelaksanaan : Selasa, 23 April 2024
Waktu
: 19:33 – 20:18 WITA
Lokasi
: Salah satu area GYM di Kabupaten
Bantaeng
PERCAKAPAN:
Wahyu: Btw sejak kapan ki mulai merokok?
(omong-omong
sejak kapan kamu mulai merokok?)
FH: Mulai ka merokok itu waktu na kelas 1 SMA
(aku
mula merokok sejak kelas 1 SMA)
Wahyu: Terus apa yang buat ki bisa merokok? Apa yang pengaruhi
ki?
(lalu
apa yang buat kamu bisa merokok? Yang pengaruhi kamu tuh apa?)
FH: yang pengaruhi ka itu dari pergaulan
ku, krna teman-teman ku merokok i jadi ikut ikut ma juga saya
(saya
dipengaruhi oleh pergaulan saya, karena teman teman saya adalah perokok dan
akhirnya saya ikutan)
Wahyu: Waktu pertama kali ki merokok bagiama
rasa nya? Biasa saja ji? Atau batuk ki? Atau bemana?
(Waktu pertama kali kamu merokok itu
rasanya bagaimana? Biasa aja? Atau batuk ga? Atau bagaimana?)
FH: waktu pertama ka merokok itu batuk batuk ka, baru agak
pusing ka sedikit.
(waktu
pertama kali aku merokok, aku langsung batuk dan sedikit pusing)
Wahyu: Jadi waktu SMA kelas 1 sampai sekarang nda pernah ki
berhenti merokok?
(jadi
waktu SMA kelas 1 sampai sekarang kamu ga pernah berhenti merokok?)
FH: pernah ja berhenti merokok 2 bulan waktu ku sakit.
(aku
pernah berhenti merokok selama 2 bulan waktu aku lagi sakit)
Wahyu: Tapi pernah ji ada usaha ta untuk berhenti total merokok
ia?
(tapi
pernah ga, ada usaha untuk berhenti total merokok?)
FH: itu mi waktu ku sakit, berusaha ka untuk berhenti
merokok tapi nda bisa i.
(iya
waktu aku sakit, aku berusaha untuk berhenti merokok tapi ga bisa)
Wahyu: Oooh, tapi kita tau ji resiko nya ia?
(oooh,
tapi kamu tau resikonya kan?)
FH: ku tau ji resiko nya ia kayak sesak nafas, TBC, sama
penyakit paru-paru.
(aku tau
resikonya seperti sesak nafas, TBC, dan penyakit paru-paru
Wahyu: Nah, pernah ki alami salah satu nya itu?
(nah,
pernah ga kamu alami salah satu resiko itu?)
FH: pernah ka sesak nafas ia
(iya
pernah sesak nafas)
Wahyu: Tapi nda sampai masuk jki di RS?
(tapi ga
sampai masuk RS kan?)
FH: tidak ji
(Ngga kok)
Wahyu: Terus tidak ada niat ta sekarang untuk berhenti di’?
krna sudah kecanduan mki?
(lalu
kamu ga ada niat untuk berhenti sekarang ya? Karena kamu sudah kecanduan?
FH: iyo betul sekali krna sudah kecanduan ma bela jadi susah
sekali untuk berhenti.
(iya
betul banget soalnya aku dah kecanduan jadi susah banget untuk berhentinya)
Wahyu: Hmmm, iye pale kalo begitu, ini cuma
sedikit saran ji toh kita kurangi mi sedikit demi sedikit merokok ta karena
berbahaya sekali itu rokok, bukan cuma kita yang na kena tapi orang orang
disekitar ta juga.
(hmmm,
yaudah kalau gitu, Cuma sedikit saran aja kalau bisa merokoknya tuh dikurangi
sedikit demi sedikit karena rokok tuh berbahaya banget, bukan Cuma kamu yang
akan menderita tapi orang orang yang disekitar kamu juga bakal kena juga imbas
nya)
FH: Okemi siap, makasih banyak saran ta
(oke
siap, makasih banyak sarannya)
Wahyu: Iyee
(Iyaa)
Daftar Pustaka
Jaya, M. (2009). Pembunuh Bahaya itu Bernama
Rokok. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar