Selasa, 23 April 2024

Essay 3 Psikologi Inovasi : Wawancara Dionansi Kognitif-Ahmad Adi Prayitno - 21310410162 - SJ

 

Wawancara tentang Disonansi Kognitif

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Dosen : Dr. Arundati Shinta, MA




Judul : Rokok dapat membunuhmu, Tetapi masih Dicintai.

Ahmad Adi Prayitno

21310410162

 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta


Rokok adalah hasil olahan tembakau,termasuk cerutu atau bentuk lainnya.Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu barang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan CO. Nikotrin dapat menyebabkan ketagihan dan penyakit jantung, Tar dapat menyebabkan kanker, dan CO dapat menyebabkan gangguan fungsi jaringan.Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang melakukannya. Bahkan orang mulai merokok ketika mereka masih remaja. Sejumlah studi menegaskan bahwa kebanyakan perokok mulai merokok antara umur 11 dan 13 tahun dan 85% sampai 95% sebelum umur 18 tahun.

Pada kesempatan kali ini saya berkesempatan melakukan wawancara dengan subjek:

Nama: G (29 Tahun)

Jenis Kelamin: Laki-laki

Pekerjaan: Karyawan Swasta

 

Pelaksanaan wawancara pada hari Minggu, 21 April 2024 jam 15.00 WIB di Coffeshop saat kami selesai bersepeda bersama. G merupakan salah satu perokok aktif. G mulai merokok saat duduk di bangku SMP. G menjelaskan “Aku mulai merokok itu dari kelas 3 SMP. Waktu itu disuruh coba sama temen-temen saat pulang dari sekolah, dari situ aku mulai kecanduan sampai sekarang”. Saat ditanya terkait rasa rokok dan respon dari orang tua, G menjawab “Rasanya sulit untuk dijelaskan. Lebih dominan manis dan enak menurutku. Respon keluarga sendiri saat lihat aku merokok terkesan biasa saja, karena bapakku juga seorang perokok aktif. Hanya saja, ibu berpesan untuk tidak berlebihan dan membatasi setiap harinya. Dalam sehari aku bisa menghabiskan 1 bungkus rokok atau sepuluh sampai lima belas batang rokok”.

Uniknya si G ini juga merupakan salah satu orang yang gemar berolahrga. Dalam seminggu, G bisa melakukan kegiatan olahraga sebanyak tiga kali bahkan lebih sepeti futsal,sepakbola,maupun jogging.Bahkan si G juga mempunyai hobi mendaki gunung yang juga berkaitan dengan pernafasannya. A menghabiskan waktu untuk berolahraga selama dua jam dengan berbagai aktivitas. Saat saya tanya alasan G yang suka olahraga untuk menjaga kesehatannya tapi masih suka merokok yaitu “Olahraga adalah suatu kegiatan yang sangat saya gemari dari dulu apalagi kalo sepakbola.Dengan olahraga saya juga merasa badan ku merasa sehat dan tidak mudah sakit.Untuk rokok mungkin karena kebiasaan dan lingkungan menjadi saya susah untuk berhenti meski terkadang saya berhenti tetapi pasti saya akan

merokok lagi. Aku tahu tentang bahaya merokok dan kandungan apa saja yang ada dalam rokok. Tapi untuk berhenti merokok aku merasa kesulitan. Mungkin karena sudah nyaman dengan rokok, apalagi sekarang sudah banyak merk rokok yang ada dengan berbagai macam rasa. Aku hanya berusaha untuk membatasi jumlah rokok yang aku konsumsi setiap harinya. Disaat kerja aku tidak merokok, aku sering merokok disaat sedang bingung tidak ada kegiatan atau sedang banyak pikiran.” jelas si G.

Untuk berhenti merokok ada beberapa cara yang dapat dilakukan, di mulai dari mempunyai tekad untuk berhenti merokok, dilanjutkan dengan membuang semua rokok yang dimiliki, kemudian menjauhlah dari tempat anda biasa merokok/orang yang sedang merokok, mengajak anggota keluarga anda untuk berhenti merokok, usahakan agar anda selalu sibuk, olahraga teratur, makan teratur dan apabila ada hasrat/keinginan untuk merokok, ganti dengan mengunyah permen karet


0 komentar:

Posting Komentar