ESSAI 3Wawancara
Tentang Disonansi Kognitif
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundhati Shinta, MA
Muhammad Arba’an
21310410199
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Disonansi kognitif adalah situasi
yang mengacu pada konflik mental, yang terjadi ketika keyakinan, sikap, dan
perilaku seseorang tidak selaras. Semisal adaa seorang yang suka
meminum-minuman Ber alcohol yang memicu dampak yang buruk bagi tubuh apabila meminumnya
dengan berlebihan hingga membuat diri tidak sadar bahkan mampu merusak organ
dalam tubuh.
Alkohol merupakan salah satu zat
penyebab kanker. Konsumsi alkohol berhubungan dengan timbulnya kanker pada
rongga mulut, usus besar, liver, dan payudara. Berdasarkan penelitian tahun
2020 ada sekitar 740 ribu (4,1%) kasus kanker baru di dunia terkait konsumsi
minuman beralkohol. Hal ini memicu penggunaan bahasa yang lebih tegas dalam
panduan pencegahan kanker dari the American Cancer Society tahun 2021, yaitu:
paling baik tidak minum minuman beralkohol.
Orang yang mengonsumsi minuman
beralkohol dalam jumlah besar (>60g atau sekitar enam gelas/hari) lebih
rentan dengan terhadap penyakit kanker. Namun, risiko kanker tetap ada walaupun
alkohol dikonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit. Satu dari tujuh orang yang
mengalami kanker terkait alkohol ternyata hanya mengonsumsi alkohol kurang dari
20 gram sehari.
Maka dari itu, penulis melakukan sesi
wawancara bersama seorang individu Alkohol aktif dengan identitas berikut:
Identitas Interviewe
Inisial : SN
Jenis
kelamin :
Laki- laki
Usia : 38
Tahun
Pekerjaan : Petugas
Listri
Pelaksanaan Wawancara
Hari /
tanggal : Sabtu,
6 April 2024
Pukul
: 00.11 – 01.00 wib
Tempat :
Rumah SN
Wawancara :
Penanya: Apakah anda suka meminum
minuman ber alkohol?
Subjek : Iya Mas, Saya suka minum
alkohol.
Penanya : Apakah anda anda sering
meminum Alkohol?
Subjek : Engga terlalu sering tapi
suka meminumnya.
Penanya : Sejak kapan anda mulai
gemar meminum alcohol?
Subjek : sejak dari teman yang
mengajak dan banyak pikiran.
Penanya : Apakah rekan atau saudara
yang juga ikut meminum alkohol, selain anda?
Subjek : Kalo dari temen banyak Mas,
tapi kalo dari keluarga hanya saya.
Penanya : Apa dampak yang di rasakan
Ketika meminum alkohol?
Subjek : bisa menghilangkan pikiran
stress sejenak.
Penanya :Apakah anda tau dampak
alkohol bagi Kesehatan?
Subjek : Tau Mas sedikit.
Penanya :Apa yang anda ketahui
tentang dampak bagi Kesehatan ketikaa anda meminum alkohol?
Subjek : Dapat merusak organ dalam
tubuh.
Penanya : Dari mana ketahui dampak
bahaya Ketika anda meminum alkoho?
Subjek : Dari internet.
Penanya : Setelah tau
tentang bahaya meminum alkohol apakah anda ingin berhenti meminumnya?
Subjek : sebenernya pengen
berhenti tapi butuh waktu.
Penanya : Kira-kira kapan
berhenti meminum alkohol?
Subjek : Mungkin Tahun ini
Penanya : bagaimana cara
anda untuk berhenti meminum alkohol?
Subjek : cari kegiatan
atau kesibukan lain.
Dari Subjek yang di wawancarai, kitab
bisa lihat bahwa Subjek tau akan bahaya dari meminum Alkohol dapat merusak dan
bahaya bagi tubuh namun masih ingin untuk meminumnya serta masih ada keinginan
berhenti meskipun banyak pengaruh yang sulit untuk membuatnya berhenti.
Pergaulan juga mampu mendorong agar sulit untuk berhenti dari kebiasaan yang
buruk. Adapun factor stres atau banyak pikiran yang membuat subjek ingin
merasakan dampak alkohol atau efek alkohol saat meminumnya hanya untuk
menenangkan pikiran.
0 komentar:
Posting Komentar