Sabtu, 20 April 2024

ESSAY 3 PSIKOLOGI INOVASI: DISONANSI KOGNITIF IRFAN KUSUMA WARDANI (21310410187)

 

 

PSIKOLOGI INOVASI ESSAY 3

WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

 

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta., M.A.

 



Oleh:

Irfan Kusuma Wardani

21310410187

 

 

 

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

 

 

Data Target Wawancara

Nama                           : Mr. Man

Pekerjaan                     : Mahasiswa

Tempat Wawancara    : Cold Hand Coffee

 

            Wawancara ini di lakukan untuk mengetahui tentang disonansi kognitif yang di lakukan oleh perokok aktif yang sudah merokok sejak SMP. Wawancara ini dilakukan di Cold Hand Coffee pada hari 15 April 2024. Berikut ini hasil dari wawancara yang saya lakukan :

Irfan                : “Mohon maaf mengganggu mas, apakah boleh saya menanyakan pengalaman anda tentang merokok?”

Responden      : “Boleh saja, Mas.”

Irfan                : “Bagaimana ada mengenal rokok?”

Responden      : “Saya mengenal rokok sejak SD, tapi saya mulai aktif merokok pada kelas 3 SMP.”

Irfan                : “Pada waktu itu anda merokok karena pengaruh dari teman sekitar atau keinginan sendiri?”

Responden      : “Saya merokok dengan kemauan saya sendiri bukan karena pengaruh teman sekitar.”

Irfan                : “Apakah anda mengetahui bahaya merokok?”

Responden      : “Ya, saya mengetahui jika merokok dapat menyebabkan penyakit berbahaya.”

Irfan                : “Lalu mengapa sampai sekarang anda masih tetap merokok?”

Responden      : “Karena saya merasa sudah merasa ketergantungan dan di tambah lingkungan saya juga banyak yang merokok.”

Irfan                : “Sehari biasa menghabiskan berepa bungkus mas?”

Responden      : “Kurang lebih satu bungkus mas.”

Irfan                : Kapan anda lebuh banyak menghabiskan waktu untuk merokok?

Responden      : “Ketika sedang berkumpul dengan teman-teman, karena saya merasa jika berkumpul dan berbincang-bincang terasa kurang nikmat jika tidak dibarengi dengan merokok.”

Irfan                : “Baik , Mas. Terima kasih atas jawaban yang telah mas berikan.”

 

Kesimpulan dari wawancara diatas bahwa subjek mengerti tentang bahaya merokok tetapi tetap melakukan hal tersebut, sikap disonansi kognitif terjadi pada subjek karena mengetahui akan bahaya dari rokok. Responden juga telah kecanduan rokok yang diakibatkan oleh nikotin yang terdapat dalam rokok. Responden juga termotivasi ketika sedang berkumpul dengan teman temannya, masalah ini menyebabkan responden merasa kesulitan untuk berhenti merokok.

 

0 komentar:

Posting Komentar