PSIKOLOGI
INOVASI ESSAY 3
WAWANCARA
TENTANG DISONANSI KOGNITIF
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta., M.A.
Oleh:
Irfan
Kusuma Wardani
21310410187
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Data Target Wawancara
Nama : Mr. Man
Pekerjaan :
Mahasiswa
Tempat Wawancara :
Cold Hand Coffee
Wawancara
ini di lakukan untuk mengetahui tentang disonansi kognitif yang di lakukan oleh
perokok aktif yang sudah merokok sejak SMP. Wawancara ini dilakukan di Cold
Hand Coffee pada hari 15 April 2024. Berikut ini hasil dari wawancara yang saya
lakukan :
Irfan : “Mohon maaf mengganggu mas,
apakah boleh saya menanyakan pengalaman anda tentang merokok?”
Responden :
“Boleh saja, Mas.”
Irfan :
“Bagaimana ada mengenal rokok?”
Responden :
“Saya mengenal rokok sejak SD, tapi saya mulai aktif merokok pada kelas 3 SMP.”
Irfan : “Pada waktu itu anda merokok
karena pengaruh dari teman sekitar atau keinginan sendiri?”
Responden :
“Saya merokok dengan kemauan saya sendiri bukan karena pengaruh teman sekitar.”
Irfan :
“Apakah anda mengetahui bahaya merokok?”
Responden :
“Ya, saya mengetahui jika merokok dapat menyebabkan penyakit berbahaya.”
Irfan :
“Lalu mengapa sampai sekarang anda masih tetap merokok?”
Responden : “Karena saya merasa sudah merasa
ketergantungan dan di tambah lingkungan saya juga banyak yang merokok.”
Irfan : “Sehari biasa menghabiskan
berepa bungkus mas?”
Responden : “Kurang lebih satu bungkus mas.”
Irfan : Kapan anda lebuh banyak
menghabiskan waktu untuk merokok?
Responden : “Ketika sedang berkumpul dengan
teman-teman, karena saya merasa jika berkumpul dan berbincang-bincang terasa
kurang nikmat jika tidak dibarengi dengan merokok.”
Irfan : “Baik , Mas. Terima kasih atas
jawaban yang telah mas berikan.”
Kesimpulan dari wawancara diatas bahwa subjek
mengerti tentang bahaya merokok tetapi tetap melakukan hal tersebut, sikap
disonansi kognitif terjadi pada subjek karena mengetahui akan bahaya dari
rokok. Responden juga telah kecanduan rokok yang diakibatkan oleh nikotin yang
terdapat dalam rokok. Responden juga termotivasi ketika sedang berkumpul dengan
teman temannya, masalah ini menyebabkan responden merasa kesulitan untuk
berhenti merokok.
0 komentar:
Posting Komentar