Topik
|
Peran
Orang Tua Dalam Motivasi Belajar Siswa
|
Sumber
|
Jurnal
Empati, Volume 7 (Nomor 2), halaman 259-265
|
Permasalahan
|
Motivasi belajar adalah dorongan pada diri
individu yang dapat membangkitkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku
individu untuk belajar yang ditandai dengan rasa tanggung jawab ketika
belajardan selalu memiliki tujuan yang dingin dicapai saat belajar. Populasi
penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Batangan sejumlah 177 siswa,
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa
SMA N 1 Batangan kabupaten Pati. Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan
yang diterima individu dari keluarga yang dapat berupa bantuan emosional,
informasi, rasa aman, dihargai, serta diterima di dalam keluarga. Motivasi
belajar adalah dorongan pada diri individu yang dapat membangkitkan,
|
Isi
|
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan itu sendiri
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sekaligus meningkatkan
harkat dan martabat manusia dengan harapan dapat memberikan kehidupan yang
lebih layak. Motivasi yang besar diperlukan dalam menempuh pendidikan untuk
dapat mengatasi segala hambatan dan permasalahan.
merasa senang dan merasa sangat bersemangat
dalam melakukan kegiatan belajar, mempunyai banyak energi untuk belajar,
meluangkan waktu lebih banyak untuk belajar, serta lebih tekun dalam belajar
dibandingkan siswa yang kurang memiliki atau tidak mempunyai motivasi
belajar. Siswa dengan motivasi belajar yang rendah, maka siswa cenderung
tidak memiliki partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, siswa kurang
tertarik dalam mengikuti materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa
tidak mau mencatat selama pelajaran berlangsung, dan tidak menyelesaikan
tugas yang telah diberikan., tetapi juga ada kemungkinan untuk mengarah pada tingkah
laku yang buruk.
Motivasi belajar juga diperlihatkan dengan
sikap senang untuk mengerjakan tugas yang diberikan serta meningkatnya
partisipasi siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan . Motivasi belajar
merupakan kekuatan yang kompleks, dorongan, kebutuhan, yang memulai dan
menjaga keinginan-keinginan kearah pencapaian tujuan . Hal tersebut
dikarenakan motivasi belajar memiliki tujuan untuk menumbuhkan keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
bahwa ada orang lain yang bergantung pada
dirinya. Dukungan sosial ini bisa didapatkan dari keluarga, teman dan
lingkungan sekitar.
Pada konteks keluarga, dukungan sosial mengacu
pada konsep dukungan sosial keluarga menurut Pierce, Sarason & Sarason ,
mengungkapkan bahwa dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap
perilaku yang diterima dari seseorang yang memberi dukungan, yang ditimbulkan
dengan adanya interaksi yang positif untuk mendapatkan dukungan daro
orang-orang terdekat.
Individu akan lebih mudah menguasai materi
pelajaran dengan kondisi dan suasana lingkungan yang mendukung. Lingkungan
yang dirasa aman, nyaman dan selalu diperhatikan diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar pada diri individu.
|
Metode
|
N 1 Batangan, kelas X dan XI dengan jumlah 177
siswa. Penentuan jumlah subjek mengacu pada Isaac & Michael dengan
menggunakan tingkat sesalahan 5%. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 119
siswa. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random
sampling.
Metode pengumpulan data dalam penelitan ini
menggunakan dua jenis skala psikologi, yaitu Skala Motivasi Belajar dan skala
Dukungan Sosial Keluarga.
Belajar disusun berdasarkan aspek motivasi
belajar yang dikemukakan oleh Worell & Stiwell, yaitu tanggung jawab,
tekun, usaha, umpan balik, waktu, tujuan.
Sedangkan Skala Dukungan Sosial Keluarga
disusun menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Weiss , yakni: dukungan
emosional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable
alliance, guidance, opportunity for nurturance.
|
Hasil
|
Batangan, Pati . Semakin tinggi dukungan sosial
keluarga, maka motivasi belajar siswa semakin tinggi pula, dan sebaliknya,
semakin rendah dukungan sosial keluarga, maka motivasi belajar siswa akan
rendah pula.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan
diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian memiliki tingkat motivasi belajar
yang tinggi.
11,8% , kategori tinggi sebesar 42,0% ,
kategori sedang 37,0% , kategori rendah sebesar 4,2% , dan kategori sangat
rendah sebesar 5,0% . Berdasarkan hasil tersebut, siswa SMA N 1 Batangan
Kabupaten Pati mayoritas memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi maka akan mengerahkan segala tenaga,
pikiran dan berusaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan siswa merasa memiliki kesamaan kebutuhan sehingga mereka
saling membantu sama lain dalam menyelesaikan permasalahan. Berbeda dengan
siswa yang kurang memiliki motivasi dalam belajar, mereka akan lebih memilih
melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan belajar. Hal tersebut
terjadi karena siswa siswa tidak bersemangat dalam mewujudkan keinginan
mereka.
Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh
dukungan sosial keluarga. Dukungan sosial sendiri merupakan perasaan
dihargai, dicintai, diakui serta adanya bantuan yang diterima oleh individu.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebesar 44,5% ,
kategori tinggi sebesar 45,4% , kategori sedang 10,1% . Tinggi atau rendahnya
dukungan sosial keluarga pada siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Seorang siswa akan memperoleh dukungan sosial
ketika individu tersebut terbuka dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
mereka.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Tunggadewi & Indriana menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara dukungan sosial dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren
Tahfidz Daarul Qur’an Jawa Tengah. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah lingkungan keluarga, terutama orang tua. Saat
melakukan kegiatan belajar, keluarga mempunyai peran yang sangat penting
terhadap keberhasilan anaknya. Keluarga adalah orang yang pertama dan yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya
|
Diskusi
|
Emerelda & Kristiana menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan sosial orang tua
dengan motivasi belajar siswa sekolah menengah pertama. Keberhasilan siswa
dalam meningkatkan motivasi belajar juga tidak lepas dari pengaruh lingkungan
terutama lingkungan keluarga. Kondisi lingkungan yang sehat, aman, serta
rukun akan sangat membantu dalam meningkatkan mutu dalam belajarnya. Adanya
lingkungan yang aman, nyaman dan tentram maka akan motivasi belajar akan
lebih mudah untuk diperkuat. Motivasi belajar adalah suatu kondisi psikologis
yang dapat membangkikan, menggerakkan, mengarahkan dan mempertahankan
perilakusehingga individu dapat berfikir kreatif dan lebih baik sehingga
mampu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo & Rahmasari menemukan bahwa
dukungan sosial keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi
belajar pada siswa di SMP Negeri 11 Kota Pasuruan.
Pihak keluarga diharapkan untuk tetap
memberikan nasehat maupun arahan pada siswa, agar siswa tetap memiliki semangat
belajar.
|
0 komentar:
Posting Komentar