Minggu, 07 April 2024

 

Psikologi Inovasi Essay 2 Meringkas jurnal Motivasi

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA



Muhammad Arba’an

21310410199

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

Topik

Peran Orang Tua Dalam Motivasi Belajar Siswa

Sumber

Jurnal Empati, Volume 7 (Nomor 2), halaman 259-265

Permasalahan

Motivasi belajar adalah dorongan pada diri individu yang dapat membangkitkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku individu untuk belajar yang ditandai dengan rasa tanggung jawab ketika belajardan selalu memiliki tujuan yang dingin dicapai saat belajar. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Batangan sejumlah 177 siswa, 

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMA N 1 Batangan kabupaten Pati. Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang diterima individu dari keluarga yang dapat berupa bantuan emosional, informasi, rasa aman, dihargai, serta diterima di dalam keluarga. Motivasi belajar adalah dorongan pada diri individu yang dapat membangkitkan, 

Isi

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan itu sendiri bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia dengan harapan dapat memberikan kehidupan yang lebih layak. Motivasi yang besar diperlukan dalam menempuh pendidikan untuk dapat mengatasi segala hambatan dan permasalahan.
merasa senang dan merasa sangat bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar, mempunyai banyak energi untuk belajar, meluangkan waktu lebih banyak untuk belajar, serta lebih tekun dalam belajar dibandingkan siswa yang kurang memiliki atau tidak mempunyai motivasi belajar. Siswa dengan motivasi belajar yang rendah, maka siswa cenderung tidak memiliki partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, siswa kurang tertarik dalam mengikuti materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa tidak mau mencatat selama pelajaran berlangsung, dan tidak menyelesaikan tugas yang telah diberikan., tetapi juga ada kemungkinan untuk mengarah pada tingkah laku yang buruk.
Motivasi belajar juga diperlihatkan dengan sikap senang untuk mengerjakan tugas yang diberikan serta meningkatnya partisipasi siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan . Motivasi belajar merupakan kekuatan yang kompleks, dorongan, kebutuhan, yang memulai dan menjaga keinginan-keinginan kearah pencapaian tujuan . Hal tersebut dikarenakan motivasi belajar memiliki tujuan untuk menumbuhkan keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
bahwa ada orang lain yang bergantung pada dirinya. Dukungan sosial ini bisa didapatkan dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar.
Pada konteks keluarga, dukungan sosial mengacu pada konsep dukungan sosial keluarga menurut Pierce, Sarason & Sarason , mengungkapkan bahwa dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap perilaku yang diterima dari seseorang yang memberi dukungan, yang ditimbulkan dengan adanya interaksi yang positif untuk mendapatkan dukungan daro orang-orang terdekat.
Individu akan lebih mudah menguasai materi pelajaran dengan kondisi dan suasana lingkungan yang mendukung. Lingkungan yang dirasa aman, nyaman dan selalu diperhatikan diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri individu.

Metode

N 1 Batangan, kelas X dan XI dengan jumlah 177 siswa. Penentuan jumlah subjek mengacu pada Isaac & Michael dengan menggunakan tingkat sesalahan 5%. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 119 siswa. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling.
Metode pengumpulan data dalam penelitan ini menggunakan dua jenis skala psikologi, yaitu Skala Motivasi Belajar dan skala Dukungan Sosial Keluarga.
Belajar disusun berdasarkan aspek motivasi belajar yang dikemukakan oleh Worell & Stiwell, yaitu tanggung jawab, tekun, usaha, umpan balik, waktu, tujuan.
Sedangkan Skala Dukungan Sosial Keluarga disusun menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Weiss , yakni: dukungan emosional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity for nurturance.

Hasil

Batangan, Pati . Semakin tinggi dukungan sosial keluarga, maka motivasi belajar siswa semakin tinggi pula, dan sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial keluarga, maka motivasi belajar siswa akan rendah pula.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi.
11,8% , kategori tinggi sebesar 42,0% , kategori sedang 37,0% , kategori rendah sebesar 4,2% , dan kategori sangat rendah sebesar 5,0% . Berdasarkan hasil tersebut, siswa SMA N 1 Batangan Kabupaten Pati mayoritas memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka akan mengerahkan segala tenaga, pikiran dan berusaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dapat terjadi dikarenakan siswa merasa memiliki kesamaan kebutuhan sehingga mereka saling membantu sama lain dalam menyelesaikan permasalahan. Berbeda dengan siswa yang kurang memiliki motivasi dalam belajar, mereka akan lebih memilih melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan belajar. Hal tersebut terjadi karena siswa siswa tidak bersemangat dalam mewujudkan keinginan mereka.
Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh dukungan sosial keluarga. Dukungan sosial sendiri merupakan perasaan dihargai, dicintai, diakui serta adanya bantuan yang diterima oleh individu. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebesar 44,5% , kategori tinggi sebesar 45,4% , kategori sedang 10,1% . Tinggi atau rendahnya dukungan sosial keluarga pada siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Seorang siswa akan memperoleh dukungan sosial ketika individu tersebut terbuka dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar mereka.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tunggadewi & Indriana menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Jawa Tengah. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah lingkungan keluarga, terutama orang tua. Saat melakukan kegiatan belajar, keluarga mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan anaknya. Keluarga adalah orang yang pertama dan yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya

Diskusi

Emerelda & Kristiana menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan sosial orang tua dengan motivasi belajar siswa sekolah menengah pertama. Keberhasilan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar juga tidak lepas dari pengaruh lingkungan terutama lingkungan keluarga. Kondisi lingkungan yang sehat, aman, serta rukun akan sangat membantu dalam meningkatkan mutu dalam belajarnya. Adanya lingkungan yang aman, nyaman dan tentram maka akan motivasi belajar akan lebih mudah untuk diperkuat. Motivasi belajar adalah suatu kondisi psikologis yang dapat membangkikan, menggerakkan, mengarahkan dan mempertahankan perilakusehingga individu dapat berfikir kreatif dan lebih baik sehingga mampu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo & Rahmasari menemukan bahwa dukungan sosial keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar pada siswa di SMP Negeri 11 Kota Pasuruan.
Pihak keluarga diharapkan untuk tetap memberikan nasehat maupun arahan pada siswa, agar siswa tetap memiliki semangat belajar.

0 komentar:

Posting Komentar