Nama : Putri Arumsari
Nim : 22310410074
Matkul : Abnormalitas Psikologi
Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA
Psikologi Abnormalitas dan Klitih
Dalam perspektif psikologi abnormalitas, perilaku klitih dapat dikaitkan dengan beberapa gangguan mental, seperti:
1. Gangguan Kepribadian Antisosial (Antisocial Personality Disorder)
Individu dengan gangguan ini cenderung mengabaikan hak orang lain dan menunjukkan pola perilaku yang merusak. Mereka dapat terlibat dalam tindakan kekerasan, seperti klitih, tanpa rasa empati atau penyesalan (American Psychiatric Association, 2013).
2. Gangguan Perilaku (Conduct Disorder)
Gangguan ini, yang sering terjadi pada remaja, ditandai oleh pola perilaku agresif, destruktif, dan melanggar norma sosial. Klitih dapat dilihat sebagai salah satu manifestasi dari gangguan ini (American Psychiatric Association, 2013).
3. Gangguan Impulsivitas (Impulse Control Disorders)
Individu dengan gangguan ini mengalami kesulitan dalam mengendalikan dorongan atau impuls yang membahayakan diri sendiri atau orang lain. Perilaku klitih dapat dikaitkan dengan kurangnya kontrol diri dan kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir panjang (American Psychiatric Association, 2013).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Klitih
Selain gangguan mental, berbagai faktor lain juga dapat berkontribusi terhadap perilaku klitih, seperti:
1. Lingkungan Sosial
Lingkungan yang kurang mendukung, seperti kemiskinan, pengaruh teman sebaya, dan kurangnya pengawasan orang tua, dapat meningkatkan risiko terlibat dalam perilaku klitih (Farrington, 2005).
2. Pengalaman Traumatis
Trauma di masa kecil, seperti kekerasan atau pengabaian, dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan meningkatkan kerentanan terhadap perilaku agresif (Malinosky-Rummell & Hansen, 1993).
3. Faktor Biologis
Studi menunjukkan bahwa faktor-faktor biologis, seperti ketidakseimbangan neurotransmitter atau disfungsi pada area tertentu di otak, dapat berkontribusi terhadap perilaku agresif dan impulsif (Raine, 2002).
Kesimpulan
Klitih, sebagai fenomena sosial yang kompleks, membutuhkan pendekatan multidisipliner untuk memahami dan mengatasi masalah ini. Perspektif psikologi abnormalitas dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor penyebab dan membantu dalam pengembangan intervensi yang tepat. Upaya komprehensif, termasuk dukungan psikologis, program pencegahan, dan kebijakan yang berfokus pada lingkungan, dibutuhkan untuk menangani akar permasalahan dan mencegah terulangnya tindakan klitih di masa depan.
Referensi:
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Washington, DC: Author.
Farrington, D. P. (2005). Childhood origins of antisocial behavior. Clinical Psychology & Psychotherapy, 12(3), 177-190.
Malinosky-Rummell, R., & Hansen, D. J. (1993). Long-term consequences of childhood physical abuse. Psychological Bulletin, 114(1), 68-79.
Raine, A. (2002). Biosocial studies of antisocial and violent behavior in children and adults: A review. Journal of Abnormal Child Psychology, 30(4), 311-326.
0 komentar:
Posting Komentar