Kamis, 06 Januari 2022

Hal ini yang Saya Dapatkan Saat Menjadi Panitia Webinar

Hal ini yang Saya Dapatkan Saat Menjadi Panitia Webinar

Essay Kegiatan Pelayanan Masyarakat

Psikologi Manajemen dan Organisasi

(Semester Ganjil 2021/2022)


Rifa Rufianti (20310410053)

Kelas Regular (A)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A

Adanya pembatasan kegiatan berkerumun tidak akan mengurangi sedikit pun aktivitas positif yang bisa dilakukan, selama individu tersebut ada kemauan untuk memiliki pikiran terbuka dan menerima segala informasi yang ada. Salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan selama pandemi covid-19 sekarang ini yaitu kegiatan webinar. Adapun hal yang saya lakukan dalam kegiatan pelayanan masyarakat yaitu terlibat dalam kepanitiaan kegiatan webinar yang diselenggarakan Biro Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Biro Psikologi ini merupakan biro konsultan yang bergerak dalam bidang psikologi, dengan visi menjadi mitra solutif bagi pengembangan individu dan organisasi. Adapun salah satu kegiatan webinar yang telah diadakan oleh Biro Psikologi UP45 yaitu dengan tema Self Healing: Berdamai Dengan Luka Masa Lalu dengan narasumber bernama Ibu Dra. Muslimah Zahro Romas, S.Psi., M.Si., Psikolog yang merupakan Dosen Psikologi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Ibu Diah Purwita Rini, M.Psi., Psikolog yang merupakan CEO Miracle Psychology, Inner Beauty Trainer, Yoga Teacher, dan Hypnoterapis. Dalam kegiatan webinar ini MC nya yaitu Elvira Julia yang merupakan mahasiswi Psiologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan dimoderatori oleh Ibu Prapti Madyo Ratri, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang merupakan Dosen Psikologi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Webinar dengan tema Self Healing: Berdamai Dengan Luka Masa Lalu diadakan pada hari Selasa, 30 November 2021 pukul 13.00-15.00 WIB diikuti lebih dari seratus peserta. Adapun sambutan yang disampaikan oleh Bapak Benedictus R. See yang mewakili Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta yang berisi apresiasi atas semangat para peserta mengikuti webinar. Setelah kedua pemateri memapaparkan materinya, maka saatnya masuk sesi tanya jawab. Dari sekian banyak pertanyaan yang disampaikan peserta, untuk mempersingkat waktu, maka dengan berat hati panitia memutuskan hanya ada tiga pertanyaan yang terjawab. Pertanyaan pertama yang lumayan ekstrim yaitu adanya keinginan untuk bunuh diri oleh teman dari salah satu peserta yang bertanya dijawab oleh Bu Muslimah, disusul oleh pertanyaan kedua dan ketiga yang dijawab oleh Bu Rini. 

Dalam menjawab pertanyaan pertama, Bu Muslimah menyampaikan pada peserta yang bertanya dan seluruh peserta yang mengikuti webinar ini bahwa perilaku seseorang untuk memutuskan bunuh diri adalah perilaku yang tidak terpuji, hal itu justru akan merugikan diri sendiri, keluarga, dan orang lain yang ditinggalkan. Bu Muslimah sangat menyarankan kepada peserta yang bertanya untuk memberi pendampingan yang maksimal pada temannya yang berupaya melakukan bunuh diri tersebut. Setelah Bu Muslimah memberikan jawaban tersebut, Bu Rini menyampaikan jawaban dari dua pertanyaan yang kurang lebih berkaitan dengan keinginan pribadi untuk bisa tenang dan rileks dalam menjalani hidup. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa sejatinya manusia yang belum bisa rileks dalam hidupnya, harus mampu berusaha untuk menyembuhkan hal-hal yang menjadi faktor kekalutan pada dirinya. Hal ini bisa dengan malakukan mindfulness, perhatian pada segala situasi yang terjadi. Dengan memberi perhatian penuh, maka seseorang mampu menjalani hari-harinya dengan menyenangkan dan segar kembali.

Dari webinar dengan mengangkat tema Self Healing: Berdamai Dengan Luka Masa Lalu dapat disimpulkan bahwa hal terpenting untuk berdamai yaitu menerima segala sesuatu yang memang harus terjadi, memaafkan hal-hal yang tidak bisa terjadi sesuai kehendak hati, dan menikmati hari-hari dengan semangat dan penuh perhatian. Maka dengan upaya-upaya tersebut diharapkan seseorang mampu berdamai dengan luka masa lalu. 


0 komentar:

Posting Komentar