Jumat, 07 Januari 2022

KEINDAHAN NUSANTARA DENGAN TOLERANSI UMAT BERAGAMA

KEINDAHAN NUSANTARA DENGAN TOLERANSI UMAT BERAGAMA



Nama : atika nuryanti

Nim. 20310410064

Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, MA

Essay ini ditulis untuk pemenuhan Ujian Akhir Semester

mata kuliah Psikologi Menejemen Dan Organisasi

 

Indonesia merupakan salah satu negara multikultural dengan berbagai macam agama, budaya, suku, etnis, ras dan bahasa yang beragam atau disebut juga dengan “mega cultural diversity”. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat rentan dengan berbagai konflik.

Salah satu konflik yang sering terjadi di negara Indonesia yakni konflik antar umat beragama. Konflik antar umat beragama ini dapat berupa konflik antar agama maupun konflik antar aliran tertentu dalam satu agama.

Agama merupakan suatu pondasi dalam kehidupan sekaligus sebagai suatu pengarah bagi setiap pemeluknya. Pondasi tersebut dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan rumah, dimana kekuatan rumah tersebut mampu bertumpu pada pondasinya. Jika pondasi mengnenai  agama kuat maka keimanan terhadap agama juga kuat. Akan tetapi sebaliknya, jika pondasi pemahaman agama lemah, maka keimanan terhadap agama juga lemah. Agama menjadi pedoman bagi setiap pemeluknya karena agama digunakan sebagai petunjuk bagi setiap pemeluknya untuk menentukan tujuan dan arah hidup mereka ketika di dunia. Akan tetapi pada era modern ini, paradigma globalisasi sangat mempengaruhi sifat dan karakteristik manusia, terutama pengaruh dari paham-paham negara Barat. Dibeberapa negara Barat kesadaran akan toleransi antar umat beragama masih jarang dijumpai, meskipun demikian masih terdapat beberapa individu yang masih bertoleransi, hal ini disebabkan oleh adanya hubungan darah atau keluarga, sahabat, teman, rekan kerja.

Toleransi menjadi jalan terciptanya kebebasan beragama, apabila kata tersebut diterapkan pada orang pertama kepada orang kedua, ketiga dan seterusnya. Artinya, pada waktu seseorang ingin menggunakan hak kebebasannya, ia harus terlebih dulu bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya telah melaksanakan kewajiban untuk menghormati kebebasan orang lain?" Sehingga, setiap orang dapat melaksanakan kebebasannya dengan bertanggung jawab. Agama-agama akan semakin moderat jika mampu mempersandingkan kebebasan dan toleransi. Kebebasan merupakan hak setiap individu dan kelompok yang harus dijaga dan dihormati, sedang toleransi adalah kewajiban agama-agama dalam hidup bersama.

Toleransi berarti menghargai, membiarkan, membolehkan kepercayaan agama yang berbeda itu tetap ada, walaupun berbeda dengan agama dan kepercayaan seseorang. Seperti kata bapak Ridwan Kamil bahwa “tugas maha besar generasi kita adalah mewariskan Toleransi bukan kekerasan”, yang mana kata kata tersebut dapat berarti toleransi tidak berarti bahwa seseorang harus melepaskan kepercayaannya atau ajaran agamanya karena berbeda dengan yang lain, tetapi mengizinkan perbedaan itu tetap ada tanpa danya kekerasan.

 

PUSTAKA

Armstrong, K. 2002. Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan Oleh Orang-Orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun. Bandung: Mizan Media Umum

Handayani, F. 2008. Toleransi Beragama Dalam Perspektif HAM Di Indonesia. UIN Suska Riau.

Muharam, R. 2020. Membangun Toleransi Umat Beragama Di Indonesia Berdasarkan Konsep Deklarasi Kairo. Jurnal HAM. Vol. 11 (2) : 269-282. 

0 komentar:

Posting Komentar