Rabu, 05 Januari 2022

Efektivitas Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah

 

Efektivitas Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah

Syarat Mengikuti Ujian Akhir Semester Psikologi Manajemen & Organisasi 

(Semester Ganjil 2021/2022) 

Widia Fitriani (20310410020)/Kelas A 

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta 

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Salah satu permasalahan besar yang dialami kota-kota besar di Indonesia adalah persampahan. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul– angkut–buang, menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah (Sri, 2014).

Menurut Azwar (1990:53), sampah adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi.

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat Pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan.

Edukasi masyarakat mengenai permasalahan lingkungan yang bersifat kompleks akibat timbulan sampah diperlukan untuk membentuk kesadaran masyarakat. Faktor penyebab kepedulian lingkungan didasari cara berpikir dan perilaku manusia. Partisipasi aktif warga menjadi hal yang penting untuk di identifikasikan dalam aksi pengelolaan sampah (Asteria, 2016). Pendekatan yang sesuai dengan konteks masyarakat dan kesesuaian kebutuhan masyarakat menjadi kunci dari perubahan. Sementara Purba dkk. (2014) menjelaskan bahwa pengembangan bank sampah ini juga akan membantu pemerintah lokal dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sampah berbasis komunitas secara bijak dandapat mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Inovasi pengolahan sampah dengan program bank sampah menjadi inovasi di tingkat akar rumput yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat miskin perkotaan (Winarso dan Larasati, 2011).

Program pengelolaan sampah mandiri melalui Bank Sampah, telah menjadi salah satu alternatif solusi bagi pemerintah dan masyarakat. Solusi untuk mengurangi peningkatan volume sampah yang semakin tidak terkendali (Sri, 2014). Pengembangan bank sampah akan lebih terintegrasi dengan adanya dukungan dari pemda setempat dan pihak pengusaha lokal menjadi sangat penting. Pada dasarnya intervensi pihak pemerintah daerah setempat diperlukan dalam mendukung kelancaran kegiatan serta peran pihak perusahaan/pengusaha lokal diperlukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari pengolahan sampah di komunitas (Asteria, 2016)

 

DAFTAR PUSTAKA

Asteria, Donna & Heru Heruman. (2016). BANKSAMPAHSEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI TASIKMALAYA. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 23, No.1, Maret: 136-141

Azwar, Azrul. 1990. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya

Dinas Lingkungan Hidup. (2020). Apa Itu Bank Sampah!!!. Januari 29. Retrieved on January 04, 2022 from : https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-itu-bank-sampah-26

Purba, H.D.,Meidiana,C.,danAdrianto, D.W.,2014. Waste Management Scenario through Community Based Waste Bank: A Case Study of Kepanjen District, Malang Regency, Indonesia. International Journal of Environmental Science and Development, 5(2):212-21

Sri, Anih Suryani. (2014). PERAN BANK SAMPAH DALAM EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH MALANG).

Winarso, H.,dan Larasati,A.,2011. Dari Sampah Menjadi Upah: Inovasi Pengolahan Sampah di Tingkat Akar Rumput Kasus Program Bank Sampah “Sendu” di Kelurahan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 18(1):43-59.

0 komentar:

Posting Komentar