Senin, 10 Januari 2022

PENTINGNYA MEMIMPIN DIRI SENDIRI SEBELUM MEMIMPIN ORANG LAIN

Pentingnya Memimpin Diri Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain
Essay Syarat Ujian Akhir Semester Ganjil 
Psikologi Sosial II
Nama : Siti Harnisa Taonu / 20310410016
Fakultas  Psikologi 
Universitas proklamasi 45 Yogyakarta 
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A


Pelatihan sendiri merupakan sebuah upaya intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan pencapaian tujuan organisasi melalui optimalisasi kinerja individu individu dalam organisasi. Menurut Noe (2000), pelatihan merupakan sebuah prosedur yang direncanakan oleh perusahaan untuk memfasilitasi proses pembelajaran karyawan mengenai kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan ataupun tingkah laku yang penting untuk kelancaran kerja karyawan. Tujuan pelatihan bagi para karyawan adalah untuk menguasai pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku yang menjadi program pelatihan yang kemudian dapat diaplikasikan dalam aktivitas kerja sehari-hari.
Secara umum, strategi kepemimpinan diri dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu: (1) strategi perilaku terfokus, (2) strategi pemberian penghargaan alamiah, dan (3) strategi pola pikir konstruktif (Prussia dkk, 1998; Neck & Manz, 2007).
Strategi pertama adalah strategi perilaku terfokus. Strategi perilaku terfokus ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengatur kesadaran diri untuk mendapatkan pengelolaan perilaku yang benar pada tugas-tugas yang penting namun tidak menyenangkan. Berdasarkan pada teori kontrol diri dan manajemen diri, strategi perilaku terfokus dalam kepemimpinan diri ini terdiri atas observasi diri, penetapan tujuan-diri, penghargaan bagi diri sendiri, dan umpan balik atas koreksi diri. Observasi diri melibatkan pengujian individu atas perilakunya sendiri untuk meningkatkan kesadaran mengenai kapan dan mengapa perilaku tertentu terjadi. Melalui observasi diri seseorang dapat mengidentifikasi perilakuperilaku untuk diubah, dihilangkan, atau ditingkatkan.
Strategi kedua dalam kepemimpinan diri adalah strategi penghargaan alamiah. Strategi ini berfokus pada aspek-aspek menyenangkan yang melekat pada tugas atau aktivitas yang dilakukan dan dirancang untuk menciptakan situasi saat seseorang dimotivasi dan mendapatkan imbalan dari tugas atau aktivitas itu sendiri. Strategi pemberian penghargaan alamiah ini melibatkan dua pendekatan utama, yaitu membangun lebih banyak hal-hal yang menyenangkan.
Strategi terakhir adalah strategi pola pikir konstruktif. Strategi pola pikir konstruktif bekerja pada pengelolaan proses kognitif. Ada tiga alat utama untuk membentuk pola pikir, yaitu analisis diri dan perbaikan sistem keyakinan, imajeri mental atas hasil kerja yang sukses, dan bicara-diri yang positif. Pendayagunaan yang efektif dari strategi kognitif yang spesifik ini cenderung untuk memfasilitasi pembentukan pola pikir konstrukif dan kebiasaan cara pikir yang secara positif dapat meningkatkan performansi, seperti memandang suatu pekerjaan sebagai tantangan dibanding hambatan. Secara lebih spesifik, individu dapat menguji pola pikirnya untuk mengidentifikasi, mengkonfrontasi, dan menggantikan keyakinan dan asumsi-asumsi disfungsional .




DAFTAR PUSTAKA

Prussia, G. E., Anderson, J. S., & Manz, C. C. (1998). Self-leadership and performance outcomes: the mediating influence of self-efficacy. Journal of Organizational behavior, 19, 523 – 538.

Neck, C. P., & Manz, C. C. (2007). Mastering self-leadership, empowering yourself for personal excellence

0 komentar:

Posting Komentar