Kamis, 06 Januari 2022

Puncak Tertinggi Atap Sumatra, Gunung Kerinci 3805 MDPL

 

Puncak Tertinggi Di Atap Sumatra, Gunung Kerinci 3805 MDPL

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Manajemen & Organisasi

(Semester Ganjil 2021/2022)

Muhammad Rasyid Ridha (19310420088) Kelas A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.






                  Gunung adalah bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya. Gunung biasanya memiliki sisi curam yang secara signifikan salah satunya adalah gunung kerinci. Gunung yang memiliki ketinggian 3805 di atas permukaan laut ini sangat memiliki sisi keindahan yang sulit untuk di utarakan dengan kata-kata. Ketika berada dipuncak ketinggiannya hanya ada rasa haru dan bangga sudah mencapai gunung yang biasa di sebut sebagai atap Sumatra. Gunung tertinggi di sumatra ini sangat indah ketika di lihat pada saat pagi hari, karena bisa langsung menyaksikan matahari yang bangun dari tidurnya, yang sangat malu-malu bersembunyi dibalik awan halus yang mendekapnya. Kerinci adalah salah satu gunung tertinggi di sumatra yang mana gunung ini masuk kedalam 7  puncak tertinggi di Indonesia. Tentu ada suatu kebanggaan tersendiri bagi pendaki dan pencinta gunung ketika sudah bisa berkunjung kesana. Terkadang orang hanya melihat puncak indah, matahari terbangun dari lelapnya, tapi apakah mereka sadar tidak mudah untuk mencapai atau menikmati keindahan, butuh yang namanya persiapan mental dan fisik, dan tentunya pengorbanan dari segi finansial dan waktu. Untuk mencapai puncak gunung kerinci kita harus melalui 3 pos dan 3  shelter, mulai berangkat dari gerbang rimba, menuju ke pos 1 memakan kurang lebih waktu 20-25 menit, dari pos 1 ke pos 2 kurang lebih 30-45 menit, pos 2 ke pos 3 kurang lebih 30-50 menit dengan kondisi berjalan yang santai dan tentunya menikmati keindahan alam bebas. Di ciptakan pos pos di setiap gunung tujuannya untuk peristirahatannya para pendaki gunung, dan biasanya di gunung-gunung jawa pos bisa digunakan untuk mendirikan tenda, tapi beda halnya dengan gunung kerinci, pos yang berada di gunung kerinci tidak boleh digunakan untuk mendirikan tenda, dikarenakan jika pendaki mendirikan tenda di pos 1-3 tersebut akan menganggu pendaki-pendaki lain untuk beristirahat sejenak, selain sempit tempatnya juga masih rawan akan binatang buas seperti babi dan harimau sumatra yang sangat terkenal bersemayam di gunung kerinci. Maka dari itu pendaki diarahkan untuk mendirikan tenda di shelter 1 yang jarak dari pos 3 ke shelter 1 kurang lebih memakan waktu 1.5-2 jam. Dari hal ini bisa di lihat betapa besar usaha seseorang untuk mencapai puncak kesuksesan jadi stop memberikan pendapat negatif terhadap orang yang sudah sukses dalam hidupnya, karena sudah banyak waktu dan sudah banyak tenaga dan tentunya biaya untuk menuju kesuksesan orang tersebut. Tidak hanya sampai di situ. Shelter 1 baru awal cerita untuk menuju puncak, karena kerinci masih memiliki pos 2 bayangan dan pos 2 dan pada akhirnya pos 3 untuk persiapan mendirikan tenda kembali dan bersiap untuk mendaki puncak pada dini hari yang bertujuan untuk melihat matahari terbangun dan aroma belerang yang belum naik ke permukaan. Tentu sangat banyak pengorbanan rasa lelah, sakit yang keluar dan yang dirasakan, tapi jika sudah melihat keindahan kerinci di puncaknya adalah suatu keindahan yang hanya bisa di nikmati mata dan di rasakan hati. Betapa indahnya ciptaan Tuhan. Dari sini kita bisa belajar bahwa ketika kita ingin mendapatkan suatu puncak keindahan ataupun puncak kesuksesan tidak ada yang namanya tidak berusaha, pasti harus berusaha dan berdoa agar diberi kelancaran dalam menjalankan perjalanan menuju kesuksesaan yang kita mau.






Daftar Pustaka

 Alzikri, R. Flourenta; ., Rahmanelli; ., Afdhal (2019-01-31). "Karakteristik Wisatawan Di Kawasan Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci (Studi Kasus Pendaki Gunung Kerinci Kecamatan Kayu Aro)"JURNAL BUANA3 (1): 121. doi:10.24036/student.v3i1.276ISSN 2615-2630.


0 komentar:

Posting Komentar