Rabu, 05 Januari 2022

Hubungan ACT (Acceptance and Commitment Therapy) dengan Metafora Ombak Di Laut

Hubungan ACT (Acceptance and Commitment Therapy) dengan Metafora Ombak Di Laut

Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Manajemen dan Organisasi

(Semester 3 Ganjil 2021/2022)

Rahayu (20310410061)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km. Beberapa pulau kecil terletak di selat ini, di antaranya pulau vulkanik Krakatau.

ACT merupakan terapi behavioral yang dikembangkan atau di tingkatkan oleh Hayes pada tahun 1986 (Hayes, 1996). ACT mempunyai tujuan untuk menciptakan atau membangun hidup yang kaya akan makna dan arti dengan menerima semua rasa sakit yang mengikutinya. Berkurangnya atau menurunnya gejala-gejala diibaratkan sebagai produk atau luaran sampingan dan bukan hal utama dibandingkan meningkatkan kualitas hidup klien. Terapi ini berusaha mengubah hubungan klien terhadap pikiran-pikiran dan perasaan rumit yang dialami selama ini dan diajarkan untuk mempersepsi pikiran dan perasaan tersebut sebagai sesuatu yang tidak mengancam.

Ada dua proses utama yang difokuskan dalam terapi ACT yaitu mengembangkan penerimaan pengalaman-pengalaman pribadi yang tidak diinginkan (acceptance) dan berkomitmen untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan tujuan hidup klien (commitment). Klien yang datang dalam sesi terapi biasanya membawa agenda untuk mengendalikan emosi negatif. Mereka menginginkan untuk menghilangkan depresi, kecemasan-kecemasan, dan dorongan untuk minum alkohol, menghilangkan memori traumatik, perasaan harga diri yang rendah, ketakutan diabaikan, kemarahan, kesedihan, dan lain sebagainya. Klien-klien yang datang dalam sesi terapi seringkali telah menghabiskan banyak waktu, energi, dan uang untuk mengendalikan pikiran dan perasaan negatif yang dideritanya selama ini (Orsillo & Batten, 2005).

Pada Essay atau artikel ini dijelaskan bahwa adanya hubungan ACT (Acceptance and Commitment Therapy) dengan metafora ombak di laut yaitu terapi yang mengutamakan atau menggunakan imajinasi, misalnya Bayangkan sebuah pantai besar dengan pasir putih. Di pantainya, gelombang dari semua ukuran terus pecah. Beberapa di antaranya kecil, dan membuat Anda ingin mandi untuk bermain dengannya. Yang lain, di sisi lain, sangat besar dan mengancam. Namun, ketika mereka mencapai pantai, semuanya akhirnya menghilang tanpa menyebabkan kerusakan.

 

Daftar Pustaka

Hayes, S.C., Wilson, K.G., Gilford, E.V., Follete, V.M., & Strosahl, K. (1996). Experiential avoidance and behavioral disorder: A functional dimensional approach to diagnosis and treatment. Journal of consulting and clinical psychology, 64, 1152-1168.

Orsillo, M.S., & Batten, V.S. (2005). Acceptance and Commitment Therapy in the treatment of posttraumatic stress disorder. Behavior modification, Vol. 29 (1), 95-129.

Yessy Elita, Acceptance and Commitment Therapy (ACT)  Jurnal Konseling dan Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, 2017, Hlm 97-101

0 komentar:

Posting Komentar