“NASABAH BANK SAMPAH”
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Dalam era modern ini, masalah sampah terutama sampah plastik dan kaleng menjadi tantangan besar bagi lingkungan. Sebagai mahasiswa yang tinggal di kos, saya memulai menjadi nasabah bank sampah dengan mengumpulkan sampah plastik dan kaleng untuk disetor ke bank sampah terdekat. Pengalaman ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga membuka wawasan psikologis mengenai perilaku dan kesadaran lingkungan.
Bank sampah merupakan sebuah inovasi sosial yang mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah. Konsepnya mirip dengan bank konvensional, namun yang ditabung adalah sampah kering yang memiliki nilai ekonomis seperti plastik dan kaleng. Sampah yang dikumpulkan akan ditimbang dan dicatat dalam buku tabungan nasabah, kemudian dijual ke pihak industri daur ulang. Uang hasil penjualan tersebut dapat ditarik oleh nasabah atau digunakan sebagai modal bank sampah.
Sebagai nasabah bank sampah di lingkungan kos, saya belajar untuk memilah sampah dengan cermat. Proses memilah ini menuntut kesadaran dan konsistensi, yang secara psikologis dapat membentuk perilaku pro-lingkungan. Dengan adanya insentif berupa tabungan uang, motivasi untuk terus berpartisipasi menjadi lebih kuat. Hal ini sejalan dengan teori psikologi lingkungan yang menyatakan bahwa perilaku ramah lingkungan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti penghargaan dan dukungan sosial.
Selain aspek ekonomi, menjadi nasabah bank sampah juga memberikan rasa kepuasan dan kontribusi nyata terhadap kebersihan lingkungan. Di lingkungan kos yang biasanya padat dan rawan sampah berserakan, kegiatan ini membantu mengurangi volume sampah plastik dan kaleng yang berpotensi mencemari lingkungan. Kesadaran ini menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih besar, yang menurut psikologi lingkungan sangat penting untuk perubahan perilaku berkelanjutan.
Bank sampah juga berperan sebagai media edukasi lingkungan. Melalui interaksi dengan petugas bank sampah dan sesama nasabah, saya mendapatkan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan. Edukasi ini memperkuat sikap positif terhadap lingkungan dan mendorong saya untuk mengajak teman-teman kos agar turut serta menjadi nasabah bank sampah.
0 komentar:
Posting Komentar