Senin, 07 Juli 2025

ESAI 6 KUNJUNGAN TPST 3 RANDU ALAS- NIDA KARUNIA NAFISAH

 PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.


Nida Karunia Nafisah - 23310410099

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Kabupaten Sleman, menjadi salah satu wilayah dengan penduduk dan aktivitas ekonomi tertinggi fi Yogyakarta. Hal ini membuat Sleman juga memiliki problem terbesar mengenai sampah. Setap harinya ribuan ton sampah dihasilkan dari rumah tangga, pasar, Kawasan wisata dan sektor komersial. Volume sampah yang tiap hari makin melonjak ini tidak sebanding dengan kapasitas pengelolaan sampah yang tersedia. Hal ini menyebabkan Sleman menjadi daerah dengan krisis pengelolaan sampah yang mendesak.

Kondisi ini makin diperparah dengan terbatasnya fasilitas pengolahan dan rendahnya tingkat pemilahan sampah dari sumbernya. Di banyak titik, sampah masih dibuang secara bercampur, menyulitkan proses daur ulang dan mempercepat penumpukan di lokasi pembuangan. TPA Piyungan sebagai satu-satunya TPA regional yang melayani tiga wilayah (Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta) berulang kali mengalami kelebihan kapasitas hingga terpaksa ditutup sementara, menyebabkan penumpukan sampah di jalan-jalan dan lingkungan permukiman.

Sleman menyumbang porsi signifikan terhadap beban TPA ini. Dengan banyaknya kawasan padat penduduk, pusat perbelanjaan, dan destinasi wisata seperti Kaliurang, Prambanan, dan kawasan kampus, produksi sampah harian di Sleman mencapai angka yang mencemaskan. Tanpa intervensi serius dan sistem pengelolaan yang lebih terdesentralisasi, Sleman berisiko menjadi titik krisis lingkungan baru di DIY.

Berbagai inisiatif pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti TPST 3R Randu Alas mulai bermunculan sebagai solusi alternatif. Namun, jumlah dan kapasitasnya masih jauh dari cukup untuk mengimbangi laju produksi sampah yang masif. Diperlukan pendekatan sistemik yang mencakup edukasi warga, investasi teknologi pengolahan, serta kolaborasi aktif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk membalik tren darurat sampah ini menjadi peluang ekonomi sirkular yang berkelanjutan.




TPST 3R Randu Alas yang terletak di dusun Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TPST ini di kelola oleh masyarakat setempat, TPS ni melayani sekitar 400 kepala keluarga di sekitar lingkungan TPS.

Dengan luas sekitar 400 m², TPS ini mampu menampung rata-rata 16,37 ton sampah per bulan. Termasuk sampah organik, anorganik dan B3. Produk sampingan lainnya yang mereka buat meliputi pupuk kompos, pupuk cair dan maggot kering untuk pakan ternak.

TPST 3R Randu Alas adalah salah satu contoh nyata pengolahan sampah  skala komunitas yang inklusif dan edukatif. TPST ini telah berhasil mengurangi volume sampah organik , menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar dan menumbuhkan kesadaran lingkungan di masyarakat.


0 komentar:

Posting Komentar