ESSAY 5 - EKSPERIMEN MENGOLAH SAMPAH DI RUMAH DOSEN
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Irfan Zaky Ristiyanto
23310410134
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang pentingnya melestarikan lingkungan, serangkaian percobaan sederhana tetapi berguna dilakukan, yaitu pembuatan kompos, eco enzyme, dan sabun alami. Ketiga kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga merupakan upaya pendidikan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Percobaan dimulai dengan mengolah kompos dari bahan organik yang tidak terpakai seperti sayuran, dedaunan kering, dan sisa makanan. Proses penguraian berlangsung dalam wadah tertutup, dengan mencampurkan bahan berwarna hijau (yang kaya akan nitrogen) dan bahan berwarna coklat (yang kaya karbon). Dalam beberapa minggu, limbah organik ini akan berubah menjadi pupuk alami yang bernutrisi.
Kompos ini sangat berguna untuk memperbaiki kondisi tanah dan menyehatkan tanaman tanpa perlu menggunakan pupuk kimia.
Eco enzyme dihasilkan dari fermentasi sisa dapur seperti kulit buah, gula merah, dan air. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan dalam wadah tertutup. Cairan yang dihasilkan dari proses ini bersifat multifungsi dan dapat digunakan sebagai pembersih lantai, pengusir hama, serta pupuk cair. Selain bersifat ramah lingkungan, eco enzyme juga berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Sabun alami dibuat dengan menggunakan minyak bekas yang disaring, lalu dicampurkan dengan air dan natrium hidroksida (NaOH). Proses ini dikenal sebagai saponifikasi. Setelah adonan mengeras, sabun dibiarkan selama beberapa minggu agar proses kimia berlangsung dengan sempurna. Sabun yang dihasilkan tidak mengandung bahan kimia sintetis dan aman digunakan di kulit serta tidak merusak lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar