Senin, 07 Juli 2025

ESSAI UAS

 Fenomena KDM (Kang Dedi Mulyadi) 


Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta ., M.A

Putri Devi Santika - 23310410101


Fenomena Kang Dedi Mulyadi (KDM) telah menjadi sorotan nasional dalam beberapa tahun terakhir karena pendekatannya yang unik dan langsung dalam menyelesaikan persoalan sosial, khususnya isu lingkungan. Sebagai tokoh politik dan budaya asal Jawa Barat, KDM menampilkan gaya kepemimpinan yang membumi, merakyat, dan sarat nilai-nilai lokal Sunda. Ia tidak hanya bicara, tetapi juga bertindak turun langsung ke sungai-sungai yang tercemar, mengumpulkan sampah, berbicara dengan warga, hingga menegur para pejabat di lokasi secara spontan. Aksi-aksi ini didokumentasikan secara konsisten di kanal media sosial miliknya, yang kemudian menyedot perhatian publik dan membentuk kesadaran ekologis baru di tengah masyarakat.

KDM bukan hanya seorang politisi; ia adalah simbol resistensi terhadap budaya birokratis yang lamban dalam merespons masalah lingkungan. Di tengah masyarakat yang selama ini terbiasa "dimanjakan" oleh peran pemerintah dalam pengelolaan sampah, sebagaimana tercantum dalam Pasal 50 dan 21 UU No. 18 Tahun 2008, KDM justru mendorong pendekatan yang sebaliknya: partisipasi aktif masyarakat. Ia mencontohkan bahwa masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial setiap individu.

Kang Dedi Mulyadi (KDM), tokoh politik dan budaya asal Jawa Barat, muncul sebagai figur sentral dalam gerakan ekologis berbasis aksi konkret. Aksinya yang turun langsung ke lapangan, seperti “Lembur Pakuan” di Subang, menunjukkan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan sampah dan pertanian organik. KDM merubah pola pikir masyarakat yang selama ini bergantung sepenuhnya pada pemerintah melalui paradigma “turun dan berbagi solusi konkrit”.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak 2022 telah mendorong berbagai program pengelolaan sampah seperti Gerakan “KangPisMan” (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) dan Bank Sampah, mencapai 1.616 unit bank sampah. Bandung menunjukkan bahwa KangPisMan berjalan melalui pendekatan kelembagaan lokal seperti TPS Babakan Sari dan Tegallega, dengan keberhasilan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan, sumber daya manusia, dan teknologi pengolahan sampah (kompos, biodigester)

Analisis pembiayaan pengelolaan sampah pedesaan di Jawa Barat (Citarum) memperlihatkan bahwa model home composting (S9) memiliki efisiensi tertinggi dari segi biaya operasional dan investasi jangka panjang . Pendekatan ini selaras dengan inisiatif KDM di “Lembur Pakuan”, di mana sampah organik rumah tangga diolah menjadi pupuk, sementara anorganik diolah atau didaur ulang. Formasi ini mendukung ekonomi sirkular (circular economy) dan menekan beban TPA.

Menurut Kang Dedi, teknologi terpadu seperti unit pengomposan dan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) sangat diperlukan untuk menyelesaikan krisis sampah di Jawa Barat. Model PPP ini telah diterapkan di TPPAS Nambo Bogor, sebagai tindak lanjut program pemerintah prov. dan daerah. Konsep ini selaras dengan prinsip circular economy dan mendukung efisiensi jangka panjang.

Fenomena KDM menunjukkan bahwa perubahan sosial yang signifikan tidak selalu lahir dari regulasi, tetapi bisa dimulai dari contoh konkret, konsistensi tindakan, dan penyampaian pesan yang menyentuh hati masyarakat. Ketika pesan moral dikemas dengan budaya, keberanian, dan sentuhan personal, ia akan membentuk gelombang perubahan yang jauh lebih kuat daripada sekadar kampanye formal.

Dalam konteks psikologi sosial, perubahan yang ditimbulkan oleh KDM dapat dijelaskan melalui teori modeling (Bandura, 1977), yaitu ketika seseorang mengamati perilaku tokoh panutan dan kemudian menirunya. Aksi KDM memicu gerakan-gerakan kecil di berbagai daerah, seperti kerja bakti lingkungan, pemilahan sampah, hingga pembentukan komunitas peduli lingkungan. Ia menjadi semacam trigger kesadaran kolektif bahwa lingkungan bukanlah urusan pinggiran, melainkan inti dari keberlangsungan hidup bersama.

Fenomena KDM di Jawa Barat menunjukkan bahwa perubahan ekologis berawal dari aksi konkrit dan kepemimpinan budaya yang kredibel. Kombinasi antara inspirasi figur publik, inovasi program (KangPisMan, Bank Sampah), pendekatan struktur biaya efektif (home composting), serta penggabungan teknologi dan kultur lokal memperkuat gerakan sosial ini. Untuk menjaga keberlanjutan, kolaborasi multisektoral (pemerintah, swasta, masyarakat), edukasi berkesinambungan, dan pendanaan terencana sangat diperlukan.

 

Aep Saepudin, & Kushendar, D. H. (2024). Implementasi Kebijakan KangPisMan di Kecamatan Arcamanik. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 11(1). Diakses dari https://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/5200

Chaerudin, Rahayu, & Utomo. (2022). Program Bank Sampah dan Circular Economy di Jawa Barat. Jurnal Inovasi Daerah, edisi Desember 2024. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/390750981_ECONOMIC_GROWTH_AND_ITS_IMPACT_ON_THE_ENVIRONMENT_A_CASE_STUDY_OF_WASTE_MANAGEMENT_IN_WEST_JAVA_PROVINCE

Media Informasi Warga Pekanbaru. (2024). Solusi Teknologi & Edukasi Dedi Mulyadi Dalam Pengelolaan Sampah. Diakses dari https://haipekanbaru.com/kritik-dedi-mulyadi-terhadap-pengelolaan-sampah-di-jawa-barat/

Media Indonesia / Antara. (2024). Dedi Mulyadi: PLTSa Solusi Sampah Jawa Barat. Diakses dari https://mediaindonesia.com/pilkada/706711/dedi-mulyadi-sebut-plt-sampah-bisa-jadi-solusi-di-jabar

Pasundan Ekspres. (2024). Kang Dedi Mulyadi dan Lembur Pakuan: Laboratorium Organik. Diakses dari https://www.pasundanekspres.co/2023/04/14/kang-dedi-jadikan-lembur-pakuan-laborat/

Purba, M. Y., Santoso, D., & Sari, N. (2025). Kepemimpinan Lingkungan dan Inovasi Sosial di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Setianingsih, A. P., Munajat, M. D. E., & Buchori, R. A. (2022). Inovasi Pengelolaan Sampah pada Program KangPisMan di Kota Bandung. JANE – Jurnal Administrasi Negara, 11(2). Diakses dari https://jurnal.unpad.ac.id/jane/article/view/28676

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Nur, Y. H., et al. (2023). Analisis Pembiayaan Pengelolaan Sampah Perdesaan Jawa Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 21(2), 361–375. Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/46241

YouTube - Kang Dedi Mulyadi Channel. (2025). Aksi Lingkungan di Jawa Barat. Diakses dari https://www.youtube.com/@kangdedimulyadichannel

 


0 komentar:

Posting Komentar